Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sensasi Naik Mobil Amfibi Kasrat X-1 Buatan Surabaya
13 Januari 2017 15:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah kendaraan amfibi bernama Kasrat X-1 mulai diperkenalkan ke publik oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal). Mobil yang terlihat seperti kombinasi truk dan kapal ini melakukan perjalanan jarak jauh, dari Surabaya Senin (9/1) dan akhirnya sampai di Jakarta pada Kamis (12/1).
ADVERTISEMENT
Kini, mobil tersebut sudah tiba di Jakarta dan diparkir di Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap, Jakarta Timur. Penggagas mobil Kasrat X-1, Letkol Marinir Citro Subono, mengatakan perjalanan tersebut berlangsung lancar dan tak ada hambatan.
Kemarin (12/1), saya berkesempatan untuk melihat langsung dan menguji kemampuan mobil buatan Surabaya tersebut baik di darat maupun di air. Ingin tahu seperti apa rasanya naik Kasrat X-1? Berikut cerita saya ketika naik mobil amfibi Kasrat X-1 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Desain
Mobil Kasrat X-1 tampak gagah dan tangguh dari luar, dengan dimensi panjang 10 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 3,1 meter, dan bobot 6,7 ton. Mobil ini dilapisi baja anti peluru dan dicat berwarna hijau loreng.
ADVERTISEMENT
Mobil ini tak punya pintu, jadi baik kru maupun penumpang harus memanjat untuk masuk ke dalam kendaraan. Untungnya memang ada beberapa besi penyangga sebagai pijakan kaki untuk memanjat. Bagi saya, tak ada kesulitan untuk menaikinya.
Ruang di dalam mobil Kasrat X-1 cukup luas, terdapat kursi empuk memanjang di kedua sisi mobil. Sementara bagian lantai terbuat dari besi yang menutupi mesin Isuzu NJR 71 5.100 cc untuk fungsi darat. Sedangkan mesin air Cummins Mercruiser penggerak baling-baling berada di bagian belakang mobil.
Meski terlihat seperti truk, tapi ketika mesin dinyalakan, suara yang dihasilkan terdengar lebih halus dari truk kebanyakan. Mobil kemudian berjalan dan saya sudah duduk dengan nyaman di sisi kanan mobil sembari melihat-lihat pemandangan di luar. Di bagian kemudi, terlihat ada dua setir, yang sebelah kiri adalah setir untuk di darat, sementara yang kanan adalah setir untuk di air.
ADVERTISEMENT
Darat
Dalam uji coba di darat kali ini, mobil yang saya tumpangi sedang dalam perjalanan menuju danau yang terdapat di dalam kawasan Mabes TNI, untuk diuji di air. Lajunya tak terlalu cepat, tak terlalu pelan. Biasa saja. Saya sendiri duduk di kursi penumpang baris sebelah kanan.
Mobil ini tak terlalu "gajluk-gajluk" saat berada di jalan mulus. Tetapi ketika melintasi polisi tidur, mobil ini memberi guncangan yang lumayan. Guncangan itu bisa saya atasi karena memegang tiang yang membentang di atas kepala.
Dari pengalaman ini, mobil berjalan di darat tanpa hambatan, saat belok, putar balik, dan mundur.
Saya lihat di sebelah kiri, ada jendela tanpa kaca yang jadi tempat angin segar masuk menyembur kulit ini. Dari jendela ini saya melihat orang-orang sekitar mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan wujudu Kasrat X1. Tentu saja, bentuknya yang besar dan tak biasa itu tentu menarik perhatian para pengendara di sekitarnya atau orang-orang di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Citro mengaku Kasrat X-1 bisa melahap jalur darat dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam.
Tiba di bibir danau, saya siap-siap mengabadikan momen ketika Kasrat X-1 'nyebur' ke air. Citro Subono mengambil alih kemudi dari krunya dan sudah memberikan sinyal untuk turun ke air dengan suara klakson yang cukup kencang.
"Telolet..telolet..," ujar para krunya yang duduk di samping saya.
Air
Segera saja, mobil Kasrat X-1 mulai masuk ke dalam air. Dalam proses turun ke air ini ada satu kekurangan yang terasa cukup mengganggu, yaitu bentrokan besi penyangga di bagian belakang mobil dengan tanah sehingga menimbulkan suara "jedug..jedug..". Kira-kira seperti itu suaranya.
Tapi, tidak ada masalah bagi para penumpang di dalam, tak ada guncangan hebat ketika kendaraan dalam proses turun ke air. Saya pun langsung melihat ke bawah, melihat apakah ada air yang masuk, dan ternyata tak ada air yang masuk ke dalam mobil. Saya geleng-geleng kepala, kagum!
ADVERTISEMENT
Ketika sudah sepenuhnya di dalam air, Citro menyalakan mesin air sekaligus menurunkan baling-baling yang mulai bergerak. Dari lambat, lalu kencang.
Empat roda karet yang tadinya dipakai dalam perjalanan darat, kata Citro akan dilipat ke atas ketika Kasrat X-1 berada di atas air. Untuk melipat ban ke atas, Citro berkata ia mengembangkan teknologinya sendiri dan teknologi itu diberi nama scissor lift.
Setelah berada di air, Citro menggunakan setir di sebalah kanan untuk mengendalikan kendaraan di atas air. Deru suara mesin air mulai terdengar dibarengi suara dari getaran besi yang menutupi mesin tersebut dan juga suara air di belakang.
Dari keseluruhan dana produksi 1 unit Kasrat X-1, mesin air inilah yang paling besar biayanya. "Mesin ini biasa digunakan untuk yacht, harganya sekitar Rp 2 miliar," ujar Citro.
ADVERTISEMENT
Mobil Kasrat X-1 melaju dengan tangguh di atas air, Citro bermanuver ke kiri dan kanan dengan kecepatan yang diklaim di atas rata-rata mobil amfibi sejenis. Bagaimana kondisi di dalam mobil? Saya merasa baik-baik saja dan tak ada gangguan berarti ketika manuver-manuver itu dilakukan.
Kecepatan Kasrat X-1 di atas air diklaim bisa mencapai 12 knot, setara 25-30 kilometer per jam. Citro sengaja tancap gas untuk menunjukkan kemampuan hebat dari mobil amfibi buatan Surabaya tersebut.
"Cepat banget jalannya," ujar dua orang yang naik perahu karet dan mengikuti Kasrat X-1 dari belakang ketika saya temui setelah pengujian.
Manuver di air dilaksanakan dengan baik dan tak ada kendala berarti ketika Kasrat X-1 menerjang perairan dengan tegas.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, selain di danau, Citro mengatakan Kasrat X-1 juga bisa digunakan di laut. Tapi, belum akan diuji dalam waktu dekat ini. "Mungkin tahun depan akan diuji di laut, dengan Kasrat X-2," ujar Citro.
Kasrat X-2 adalah proyek pengembangan berikutnya dari Kasrat X-1 yang katanya Citro, akan didukung oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan), dan rencananya akan mulai diproduksi tahun ini. Dia menjanjikan Kasrat X-2 akan lebih canggih dari saudara tuanya.
Kembali ke pengujian Kasrat X-1 di atas air, setelah melalui trek yang sudah ditentukan, Kasrat X-1 bersiap kembali ke darat. Ketika sampai di pinggir danau, mesin air dimatikan dan mesin darat mulai bernyala, roda ban kembali berfungsi dan Kasrat X-1 pun kembali melahap daratan!
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan proses turun ke air, dalam tahap naik ke darat ini berjalan dengan lancar dan smooth. Tidak ada guncangan yang berlebihan ketika proses naik ke darat. Pengujian pun selesai dan Citro mengakui bahwa kendaraan yang ia kembangkan bersama tim Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL ini masih banyak kekurangan, dan tentu saja masih banyak yang harus disempurnakan.
Selain fungsi militer, Kasrat X-1 juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pencarian dan penyelamatan alias SAR. Bahkan, bisa juga fungsi wisata untuk menjawab rasa penasaran atas pengalaman menaiki mobil amfibi, seperti saya.
Jujur, pengujian ini berlangsung seru, apalagi kendaraan ini adalah buatan lokal. Memang belum sempurna - seperti bunyi bentrokan besi ketika turun ke air, tapi menurut saya ini awal yang meyakinkan bagi Kasrat X-1 untuk menjadi kendaraan TNI AL di masa depan. Asalkan, penelitian dan pengembangannya digarap lebih serius dan didukung banyak pihak.
ADVERTISEMENT