Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Speed Test 5G Telkomsel Pakai Oppo Reno 5 5G Tembus 434 Mbps
30 Mei 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Uji jaringan internet 5G Telkomsel menggunakan HP Oppo Reno 5 versi 5G di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (29/5), oleh PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, mendapatkan kecepatan download mencapai 434 Mbps dan kecepatan upload 68,9 Mbps.
ADVERTISEMENT
Aryo menjelaskan bahwa uji kecepatan 5G yang dia lakukan menjalankan beberapa syarat agar pengalaman penggunaan internet 5G maksimal dan berbeda dari jaringan 4G LTE.
Pertama, perangkat Oppo Reno 5 yang ia pakai sudah dibuka fitur jaringannya agar mendukung 5G, termasuk frekuensi 5G dari Telkomsel.
Kedua, kartu SIM yang dipakai telah teregistrasi oleh Telkomsel untuk dibuka akses ke jaringan 5G. Berhubung cakupan 5G Telkomsel masih terbatas dan perkembangannya bertahap, pengguna yang didaftarkan 5G ini sangat selektif.
Ketiga, pengguna harus dekat dengan BTS Telkomsel yang telah mendukung 5G. Telkomsel menentukan jaringan 5G perdana di Indonesia berada wilayah residensial sekitar Jakarta, yaitu Kelapa Gading, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk (PIK), Bumi Serpong Damai (BSD), Widya Chandra, dan Alam Sutera.
ADVERTISEMENT
Aryo mendatangi beberapa lokasi yang sudah ditentukan Telkomsel untuk uji coba jaringan 5G. Dia menemukan beberapa catatan, lokasi yang telah ditentukan Telkomsel itu belum pasti memberi jaminan mendapatkan jaringan 5G yang optimal di masa awal ini.
Status jaringan internet Telkomsel bakal menunjukkan keterangan 5G di wilayah yang telah terjangkau 5G Telkomsel. Namun, kalau pengguna belum meregistrasikan SIM card 5G dan tidak berada di titik yang dekat dengan antenanya, maka 5G tersebut tak terlalu berbeda dengan 4G LTE.
"Ketika SIM card sudah diregistrasi, kita coba ke area yang tadinya dititikin 5G sama operator. Itu pun belum tentu dapat, ya. Katakanlah di Pondok Indah Mall (PIM). Kesalahan yang sering terjadi adalah, orang akan jalan ke PIM 3, PIM 2, PIM 1, tapi kalau tidak tahu tempat lokasi si antenanya berada, dan jaraknya kurang dekat dari antena itu, mungkin speed-nya enggak dapat terlalu besar,” kata Aryo.
ADVERTISEMENT
"Namanya juga ini masih awal-awal. Makanya cakupannya enggak begitu luas."
Setelah menyambangi sejumlah lokasi, Aryo akhirnya merasakan kecepatan 5G yang baik di gerai Telkomsel di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (29/5).
Dengan memakai aplikasi Speed Test dari Ookla, perangkat Oppo Reno 5 5G milik Aryo mendapat kecepatan download 434 Mbps dan upload 68,9 Mbps. Indikator Ping di aplikasi menunjukkan bahwa latensi jaringan 5G Telkomsel di sana adalah 15 ms.
Ketiga kunci agar maksimal mendapatkan 5G Telkomsel ini adalah hasil pencarian informasi dari Aryo yang penasaran memaksimalkan 5G Telkomsel dengan memakai perangkat Oppo.
“Di Soekarno-Hatta pun di (lantai) atas pun enggak bisa. Jadi, kami harus benar-benar ke gerai operator itu, dan melihat dengan mata telanjang ada antenanya. Makanya kita uji di situ. Itu pun variabelnya beda-beda. Ketika (HP) dipegang dengan tangan, variabelnya turun. Ketika (HP) kita taruh, variabelnya bisa tinggi," jelas Aryo.
ADVERTISEMENT
Akses internet 5G Telkomsel saat ini memang masih dalam tahap awal. Perusahaan masih merencanakan sejumlah peningkatan dari sisi jangkauan dan kapasitas agar 5G dapat dirasakan lebih banyak orang. Mereka berencana merilis 5G di beberapa kota lain seperti Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.
Kecepatan 5G Telkomsel yang belum maksimal memang dapat dipahami karena lebar pita frekuensi yang dipakai Telkomsel untuk menggelar 5G cuma 30 MHz. Idealnya, diperlukan lebar pita 100 MHz agar kecepatan 5G dapat optimal.
Konsumsi data meningkat
Tak hanya menceritakan pengalamannya menjajal kecepatan jaringan 5G perdana dari Telkomsel, Aryo juga bercerita soal banyaknya konsumsi data yang dihabiskan saat uji coba.
“Hasil uji kira-kira 12-14 kali dengan Speed Test tadi saya menghabiskan 14 GB. Rekan media sebelumnya berkeliling Jakarta menghabiskan 70 GB, hanya untuk Speed Test, ya,” tulis Aryo dalam sebuah Instagram Stories di akun pribadinya pada Sabtu (29/5).
ADVERTISEMENT
Persoalan konsumsi data yang lebih banyak pasti akan terjadi mengingat 5G lebih cepat dan memakan banyak kuota ketimbang generasi internet mobile sebelumnya. Anggapan konsumsi yang terkesan sangat besar ini juga menjadi anggapan umum ketika transisi teknologi dari 3G ke 4G LTE. Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa jaringan internet mobile yang lebih cepat membuat pengguna dapat mengakses konten yang lebih cepat.
“Lambat laun nanti juga seiring bertambahnya operator yang beroperasi di 5G dan lain-lain, pasti semua itu akan menyesuaikan,” kata Aryo. “Ya, sama saja kayak handphone 5G yang pertama kali diluncurkan Oppo Find X2 Pro (tahun 2020) yang harganya Rp 17 juta, yang sekarang (tahun 2021) ada Rp 3,7 juta di A74 5G. Ya, pasti akan ada penyesuaian seperti itu.”
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Oppo memiliki 4 varian HP yang telah mendukung 5G di Indonesia, yaitu Find X2, Find X2 Pro, Reno 5 5G, dan A74 5G.
Dari keempat HP tersebut, baru Reno 5 5G yang sudah siap dipakai untuk akses jaringan 5G tahap awal dari Telkomsel. HP 5G Oppo lainnya akan bisa akses 5G di masa mendatang ketika Oppo memberikan update software untuk unlock fitur 5G.
Meski demikian, Aryo tidak memberikan waktu pasti kapan update software tersebut diberikan. “Kami masih koordinasi dengan pusat untuk unlock biar (konsumen) enggak ribet harus ke mana-mana. Itu butuh waktu penyesuaian,” kata Aryo.
Dampak positif 5G bagi industri HP Indonesia
Jaringan 5G diprediksi bakal memicu persaingan era baru industri HP di Indonesia. Meski demikian, karena Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tidak secara lugas mengumumkan pita frekuensi apa yang akan digunakan untuk jaringan 5G di Indonesia, ada beberapa vendor HP yang perangkat 5G-nya masih tidak kompatibel di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seluruh HP 5G dari Xiaomi dan Realme, misalnya, tak kompatibel dengan 5G dari Telkomsel yang berjalan di pita frekuensi n40 (2,3 GHz). Pada gilirannya, vendor HP masih harus berhati-hati dalam memasarkan HP 5G mereka di Indonesia.
"Vendor selama ini juga masih mengira-ngira, di frekuensi berapa jaringan 5G Indonesia akan digelar, karena Kominfo tidak merilis aturannya. Dan yang terjadi sekarang adalah deploy 5G dadakan," kata pengamat industri HP, Lucky Sebastian, kepada kumparanTECH, Jumat (28/5). "Jadinya wajar tidak semua brand siap dengan band n40 atau 2.3GHz ini, apalagi band ini bukan band umum yang banyak digunakan di dunia untuk jaringan 5G."
Kendati punya tantangan, keberadaan jaringan 5G bakal meningkatkan permintaan konsumen untuk smartphone 5G. Seiring dengan perkembangan 5G di Indonesia, nantinya akan lebih banyak operator yang menyediakan jaringan tersebut di berbagai spektrum frekuensi dengan cakupan wilayah yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Firma riset pasar IDC Indonesia memperkirakan, total market share smartphone 5G akan mencapai 5 persen dari total pengiriman smartphone selama satu tahun di Indonesia pada 2021.
"Jumlahnya akan meningkat secara eksponensial hingga tahun 2025 nanti diperkirakan mencapai 46% market share, dengan CAGR sebesar 179%," kata IDC Indonesia kepada kumparanTECH, Jumat (28/5).
"Mengenai strategi kedepannya, para vendor smartphone akan berlomba-lomba untuk menawarkan produknya dengan harga yang lebih terjangkau, di mana pada saat ini smartphone 5G masih di dominasi oleh smartphone di kelas high-end," sambung mereka.