Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
3 Malam di Perth: Selami Budaya Lokal hingga Menjelajah Wahana Ekstrem
13 Mei 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 10 menitJarak yang ideal membuat Perth jadi salah satu destinasi favorit para traveler Indonesia, termasuk mereka yang ingin liburan santai tapi tidak punya banyak waktu luang. Ya, menggunakan pesawat, kamu hanya perlu menempuh waktu sekitar 4,5 jam untuk sampai ke ibu kota Negara Bagian Australia Barat ini.
Jadi, meski hanya berlibur selama 4 hari 3 malam, kamu bisa menikmati berbagai destinasi populer hingga yang baru dibuka untuk umum belakangan ini. Apalagi Perth merupakan kota yang cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari keluarga, backpacker, hingga pecinta seni dan budaya.
Tertarik liburan ke Perth? Inilah yang bisa kamu lakukan selama tiga hari!
Hari 1: Mengenal pusat kota Perth
Berjalan-jalan santai sambil mengenal Perth lebih baik bisa menjadi awal yang tepat saat pertama kali menginjakkan kaki di sana. Mulailah perjalananmu ke Kings Park Botanical Gardens, salah satu taman kota terbesar di dunia.
Dibuka untuk umum pertama kali pada 1872, Kings Park Botanical Garden berada tepat di tepi Swan River dengan luas sekitar 400 hektar. Di sini, kamu bisa duduk di hamparan rumput hijau sambil melihat pemandangan kota di kejauhan atau berjalan-jalan santai sambil menikmati cantiknya 3.000 spesies tumbuhan dan lebih dari 70 spesies burung asli Australia.
Bila ingin menjelajahi sekaligus belajar aneka tumbuhan di sini, jangan ragu untuk mengikuti tur gratisnya. Berlangsung antara 1,5-2 jam, kamu akan diajak berkeliling taman dan menelusuri Swan River sambil mendapatkan pengenalan berbagai jenis flora dan fauna yang ada di sana oleh tour guide lokal.
Belum selesai, kamu juga bisa melihat kokohnya monumen State War Memorial berbentuk obelisk setinggi 18 meter yang dibangun untuk menghormati rakyat Australia Barat yang gugur di Perang Dunia I. Kings Park paling indah dikunjungi di pagi atau menjelang matahari terbenam, khususnya saat musim semi.
Bukan tanpa alasan, selain banyaknya spesies bunga liar yang bermekaran, di bulan September nanti kamu bisa datang ke Kings Park Festival yang telah digelar sejak 58 tahun. Nikmati ribuan bunga liar–termasuk kangaroo paws, fairy orchids, Qualup bells, dan pink everlastings– yang tengah mekar sempurna, mengikuti berbagai workshop, live music, wisata kuliner, hingga pameran karya seni.
Setelah puas berkeliling taman terbesar di Australia Barat ini, lanjutkan perjalananmu ke WA Museum Boola Bardip di Perth Cultural Centre yang baru dibuka akhir 2020 lalu. Di sini, kamu bisa menjelajahi sejarah dan budaya asli Australia Barat, termasuk orang Aborigin dan Torres Strait Islander atau keturunan Melanesia tetapi telah berinteraksi dengan Aborigin selama ribuan tahun lamanya.
Museum ini memiliki delapan ruangan dengan tema berbeda yang bisa kamu kunjungi, diantaranya; ‘Ngalang Koort Boodja Wirn’ yang menceritakan kebudayaan masyarakat Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres di Australia Barat termasuk adat istiadat, cara bertahan hidup selama ribuan tahun, bahasa, kerajinan tangan, dan lain sebagainya; galeri bertajuk ‘Innovations’ dari Rio Tinto Gallery berisi berbagai barang inovasi dari ratusan tahun lalu hingga saat ini, termasuk benda seni, alat musik, produk fashion, hingga alat kedokteran dan sains.
Ada pula ‘Stan Perron WA Treasures’ berisi benda penemuan penting yang dikumpulkan dari waktu ke waktu oleh lembaga budaya Australia Barat, salah satunya kerangka paus biru yang ditemukan pada akhir tahun 1890-an dan diberi nama Otto; dan ‘Reflections’ berisi kisah perjalanan sosial, spiritual, dan budaya yang menyatukan penduduk Australia Barat.
Belum selesai, masih ada ruang pameran bertajuk ‘Changes’ yang mengajakmu mengeksplor bagaimana dampak budaya, sosial, dan ekonomi terhadap keberlangsungan hidup manusia; ‘Origins’ berisi artefak yang mengungkap keajaiban alam semesta; ‘Wild Life’ yang sesuai judulnya berisi keanekaragaman hayati unik dan saling berhubungan yang telah berkembang di Australia Barat selama jutaan tahun; serta ‘Connections’ di mana kamu bisa melihat instalasi unik yang menggambarkan hubungan sejarah, geologis, alam, dan budaya Australia dengan seluruh dunia.
Menariknya mulai 2022, setiap Sabtu pagi WA Museum Boola Bardip juga menyelenggarakan pertunjukan lagu dan tarian tradisional sebagai salah satu bagian dari ‘Nyumbi’ yang dibawakan oleh orang Aborigin Noongar. Tak heran, museum ini menjadi tempat yang cocok untuk rekreasi bersama keluarga, atau sekadar relaksasi sambil mencari inspirasi.
Jangan lupa isi perut setelah hampir seharian berkeliling Perth. Di sepanjang Swan River kamu bisa melihat deretan restoran dan bar yang selalu ramai pengunjung, salah satunya di Pirate Life Perth, cabang pertama dari Jack and Red—brewery atau tempat pembuatan bir pertama asal Australia Selatan— di Australia Barat.
Berlokasi di Murray Street, Pirate Life Perth terdiri dari beberapa bagian, yakni casual fine dining restaurant TOMA, Honey—rum bar di bawah tanah—, dua private dining room, dan spot merchandise. Jangan lupakan mural dan instalasi buatan seniman lokal yang instagenik, serta brewery sepanjang 15 meter dengan 16 keran di bar utama yang dijamin akan membuatmu takjub.
Bila belum puas menjelajahi Perth di hari pertama, teruskan perjalananmu ke Art Gallery of Western Australia yang cocok untuk kamu pecinta seni. Terletak tidak jauh dari WA Museum Boola Bardip tepatnya masih di Perth Cultural Centre, museum ini menjadi rumah bagi karya-karya seniman lokal maupun internasional sejak 1800-an hingga sekarang. Mulai dari seni Aborigin yang menarik, patung-patung yang dibuat pada abad ke-20, hingga pameran lukisan kontemporer penuh filosofi.
Kamu bisa mempelajari seni Australia Barat di galeri 'WA Journey' atau kunjungi ruang ‘Six Seasons', yang memamerkan seni Aborigin dan Torres Strait Islander. Pecinta seni pasti juga akan senang berada di Elevate, galeri multiguna sekaligus taman terbuka dengan kapasitas hingga 500 orang yang dipenuhi karya-karya luar biasa oleh seniman lokal mulai akhir tahun 2021. Waktu terbaik untuk mengunjungi galeri terbuka ini adalah di sore hari karena kamu bisa menikmati berbagai macam karya menakjubkan ditemani langit jingga nan indah.
Ingin tahu lebih dalam tentang Perth? Yuk, ikut tur jalan kaki Oh Hey WA yang akan mengajakmu melihat melihat seni jalanan kota yang unik dan penuh warna, sambil belajar tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan Perth.
Sesuai namanya, kamu akan diajak berjalan kaki hingga ke gang-gang yang penuh mural unik nan estetik di Perth selama kurang lebih 2 jam. Sambil berjalan-jalan, pemandu tur juga akan mengajakmu berdiskusi mengenai berbagai topik seputar Perth, termasuk seni jalanan, sejarah, arsitektur, hingga kehidupan malam.
Kemudian tutup malam kamu dengan santap makan lezat di salah satu restoran populer Perth seperti Petition Kitchen, Balthazar, dan Santini Bar & Grill. Petition Kitchen di Barrack Street menawarkan berbagai hidangan dengan bahan-bahan dari produsen lokal yang segar didukung suasana rustik yang santai. Balthazar juga menyuguhkan suasana tidak kalah unik yang didominasi gaya art deco dan menu-menu lengkap mulai dari entre hingga dessert yang cocok disantap dengan wine.
Bila ingin menyantap steak, datang saja ke Santini Bar & Grill. Uniknya lagi, kamu bisa melihat langsung makananmu dimasak karena restoran ini menonjolkan konsep open kitchen sehingga chef pun bisa bebas berinteraksi dengan pengunjung.
Hari 2: Pelajari budaya dan rasakan wahana ekstrem
Setelah beristirahat semalam di Perth, kini saatnya menyegarkan kembali badan dengan perjalanan alam yang penuh petualangan. Awali hari dengan tur budaya Warrang Bridil, perjalanan bersama orang Aborigin yang dimulai di pemukiman Noongar—orang Aborigin yang tinggal di Australia Barat— di tepi Derbal Yerrigan atau Swan River.
Sambil berkeliling, kamu dapat mendengar cerita tentang bagaimana Orang Noongar hidup berdampingan dengan alam; melihat pengaruh budaya Noongar dalam pengembangan Kawasan Stadion Optus dan Jembatan Matagarup, hingga diajak mengikuti upacara ‘asap’ Noongar untuk menyambut tamu sekaligus membersihkan jiwa dari hal-hal jahat.
Bergeser ke Matagarup Bridge di Semenanjung Burswood, tantang keberanianmu Tantang untuk menaiki dek SkyView setinggi 70 meter, dan meluncur di zipline sepanjang 400 meter yang baru dibuka akhir 2021 lalu. Sebelum meluncur, pengunjung harus menaiki 150 anak tangga dari bawah jembatan hingga ke tempat peluncuran.
Setelah itu, siapkan adrenalin karena kamu akan meluncur dari ketinggian dengan kecepatan hingga 75 km/jam dari puncak jembatan menyeberangi Swan River hingga ke Burswood Park. Sambil meluncur, kamu juga akan disuguhkan pemandangan kota dan sungai yang memesona. Dijamin akan menjadi pengalaman berharga saat ke Perth!
Menjelang sore, lanjutkan perjalanan untuk mengisi perut sambil bersantai sejenak sambil menikmati pemandangan Swan River di Long Neck Brewery. Tak hanya menyediakan bir lokal, di sini kamu bisa mencicipi berbagai suguhan seafood dengan bumbu-bumbu lokal, burger dengan daging nan juicy, hingga pizza yang cocok disantap beramai-ramai.
Jika kamu merindukan cita rasa Asia, Golden Boy and Jade Girl di Perth CBD bisa menjadi pilihan yang tepat. Berada di Allendale Square, tempat makan ini menghadirkan keunikan yang jarang dijumpai di restoran lain, yakni memiliki dua ruang dengan tema yang berbeda.
Ya, lantai dasar diberi nama Golden Boy yang menyuguhkan menu-menu fusion chinese food yang disajikan dengan sentuhan modern, Jade Girl adalah bar di lantai atas yang semarak dan cocok disambangi saat ingin bersantai sambil mendengarkan musik dan minum bir atau cocktail bersama teman.
Hari 3: Kuliner di Fremantle untuk menyeberang ke Rottnest Island
Di hari ketiga ini, kita akan jalan-jalan agak jauh ke Rottnest Island yang hanya berjarak 30 menit naik feri dari kota pelabuhan Fremantle. Terkenal dengan 'quokka selfie', Rottnest adalah pulau surga di Perth yang menjadi rumah bagi hewan marsupial lucu ini.
Nah, cara terbaik untuk berkeliling pulau seluas sekitar 19 km² ini adalah dengan sepeda yang dapat disewa di pulau ini. Kayuh sepeda melewati tengah pulau ke Oliver Hill, titik tertinggi dan paling tengah di Rottnest Island yang memiliki peninggalan sejarah perang dunia ke-2, mulai dari meriam, terowongan bawah tanah, rel kereta api, dan sisa-sisa sistem pertahanan pantai Australia.
Sambil mengayuh sepeda, resapi indahnya panorama yang membentang yang terbentuk dari air laut yang meresap ke tanah lalu bercampur dengan air hujan. Daya tarik danau air asin di pulau ini juga terletak pada kumpulan ganggang berwarna merah yang hidup di sekitarnya yang membuat warna danau bersemu merah muda.
Bila ingin menikmati birunya air laut Rottnest Island lebih maksimal, jangan ragu untuk menyewa dayung dan peralatan snorkel dan nikmati 63 pantai serta 20 teluk yang ada pulau ini.
Kamu bisa menyelam di Fish Hook Bay yang terkenal dengan airnya yang biru jernih sehingga terumbu karang pun terlihat jelas dari permukaan. Atau berselancar di Teluk Strickland, Salmon, dan Stark dilanjutkan mengamati burung elang yang beterbangan, rajawali ekor baji yang bertengger di pohon-pohon, hingga burung Raja Udang atau Kingfisher cantik. Lalu akhiri sore di Rottnest Island dengan menikmati pemandangan matahari terbenam dari Wadjemup Lighthouse sambil menikmati hidangan laut yang lezat di restoran lokal.
Sekembalinya ke Fremantle, jangan lupa isi perut di Gage Roads Brewing yang ramah keluarga dan cocok disambangi berbagai kalangan, dari orang dewasa hingga anak-anak. Diambil dari nama jalur laut yang memisahkan Rottnest Island dan Fremantle, Gage Roads Brew Co telah lebih dari 15 tahun menyediakan bir tradisional dan sari buah apel.
Berada di kawasan revitalisasi Victoria Quay Fremantle, kamu bisa santap makan ditemani semilir angin pesisir dan pemandangan pantai berpadu kerlap-kerlip lampu kota. Menu yang ditawarkan juga cukup beragam. Mulai dari pizza, taco, salad, hingga olahan seafood. Sedangkan untuk minuman pendampingnya, kamu bisa menikmati sederet jenis wine, bir, cocktail, dan minuman non-alkohol menyegarkan.
Belum puas berjalan-jalan di Australia Barat? Nah, bila kamu berencana mengunjungi Australia Barat di 2022, ada beragam event seru yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari WA Day Festival hingga Perth Marathon.
Bila kamu mengunjungi Perth pada Juni, ini waktu yang tepat untuk mengikuti salah satu festival terbesar di Western Australia, WA Day Festival . Tepatnya diselenggarakan pada 6 Juni di Burswood Park, festival ini menjadi salah satu cara untuk menunjukkan ragam budaya Western Australia yang unik. Ya, di sini kamu bisa menikmati berbagai pertunjukkan yang menonjolkan budaya asli Aborigin, live music, tarian, kuliner, dan pertunjukkan seni.
Sedangkan pecinta olahraga, jangan lewatkan kesempatan untuk ikut serta dalam Perth Marathon yang tahun ini akan diselenggarakan pada 9 Oktober mendatang. Dimulai dari WAMC Clubrooms, peserta akan diajak lari marathon dengan rute sepanjang 42 km sambil menikmati keindahan Perth.
Selain itu, masih banyak lagi destinasi dan atraksi yang bisa kamu nikmati selagi jalan-jalan ke Perth dan Australia Barat. Jadi tunggu apa lagi, #AdventureAwaits You!
Apalagi, sekarang kamu bisa menikmati perjalanan tanpa karantina ke Perth, Australia Barat, untuk pelaku perjalanan yang telah divaksinasi penuh bersama Singapore Airlines. Kunjungi bit.ly/SQPerth untuk harga menarik dan informasi jadwal selengkapnya.
Sedangkan untuk informasi lebih lengkap mengenai destinasi wisata Australia Barat lainnya, bisa kamu lihat di website Tourism Western Australia di sini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Tourism Western Australia