5 Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Dunia, Ada yang Lempar Piring

3 Januari 2023 7:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan pesta kembang api di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (1/1). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan pesta kembang api di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (1/1). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pesta kembang api dan bunyi terompet jadi salah satu hal yang mewarnai perayaan Tahun Baru. Enggak hanya hal itu, tahukah kamu kalau ada banyak negara di dunia yang punya tradisi unik saat perayaan Tahun Baru?
ADVERTISEMENT
Ya, meski memiliki cara yang berbeda-beda, setiap orang punya satu tujuan yang sama dalam memaknai tradisi Tahun Baru, yaitu memiliki keberuntungan yang baik di masa mendatang.
Mulai dari tradisi membunyikan lonceng ratusan kali hingga melempar piring hingga hancur, berikut kumparan rangkum lima tradisi unik Tahun Baru di dunia.

1. Membunyikan Lonceng 108 kali, Jepang

Lonceng yang ditemukan dari kapal karam The Gloucester, yang ditemukan di lepas pantai Norfolk, Inggris, Jumat (10/6/2022). Foto: University of East Anglia/Handout via REUTERS
Membunyikan lonceng merupakan salah satu tradisi unik ysaat Tahun Baru di Jepang. Tradisi unik bernama 'Joya no Kane' ini mengharuskan mereka membunyikan lonceng yang diyakini bisa mengusir kejahatan dan dosa manusia.
Joya no Kane juga menjadi salah satu festival perayaan Tahun Baru terbesar dan termeriah di Jepang. Tak heran jika dalam festival ini, para pendeta Buddha akan secara bersama-sama memukul lonceng sebanyak 108 kali.
ADVERTISEMENT
Joya no Kane adalah festival perayaan Tahun Baru terbesar dan termeriah yang ada di Jepang. Dalam festival Joya no Kane, para pendeta Buddha bersama-sama akan memukul lonceng sebanyak 108 kali.
Menurut kepercayaan Buddha, angka 108 merupakan jumlah roh jahat yang hidup di bumi. Dengan membunyikan lonceng kuil sebanyak 108 kali, mereka percaya roh-roh jahat akan terusir dari kehidupan manusia selama satu tahun ke depan.
Dalam tradisi Joya no Kane ini, lonceng akan dibunyikan sebanyak 107 kali, yang dimulai pukul 22.00 dan 23.00 waktu setempat pada tanggal 31 Desember. Setelah pergantian tahun, lonceng akan kembali dibunyikan 1 kali lagi untuk menggenapi jumlah 108.

2. Mengecat Pintu dengan Warna Merah, China

Ilustrasi Pintu Foto: Dok. Shutterstock
Selain Jepang, Negeri Tirai Bambu juga punya tradisi unik saat perayaan Tahun Baru. Di China, Tahun Baru diwarnai dengan tradisi mengecat rumah dengan warna merah.
ADVERTISEMENT
Menurut kepercayaan, warna merah melambangkan kesejahteraan, kekuatan, dan keberuntungan. Jangan heran jika menjelang Tahun Baru, kamu banyak menemukan rumah-rumah yang dicat warna merah.
Enggak hanya Tahun Baru, tradisi turun-temurun tersebut juga biasa digelar saat Imlek atau Tahun Baru dalam sistem penanggalan Tionghoa.
Konon, warna merah dapat mengusir Nian, sejenis makhluk buas yang keluar menjelang pergantian tahun. Hingga kini, mengecat pintu dengan warna merah masih lazim dilakukan.
Selain mengecat warna merah, warga Tionghoa juga memiliki tradisi lain, yaitu membersihkan rumah sehari sebelum perayaan. Tradisi tersebut diyakini bisa menghalau nasib buruk selama setahun sebelumnya, sekaligus menjadi bentuk kesiapan menyambut keberuntungan baru.

3. Festival Songkran, Thailand

Wisatawan dan masyarakat setempat bermain air saat merayakan liburan Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand, di Bangkok, Thailand, Rabu (13/4/2022). Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS
Festival Songkran atau perang air yang biasa dilakukan di Thailand juga menjadi salah satu tradisi yang dilakukan saat Tahun Baru. Hanya saja perbedaanya, masyarakat Thailand memiliki sistem penangalan yang berbeda dengan Masehi, sehingga peringatan Tahun Baru mereka pun berbeda.
ADVERTISEMENT
Mereka meyakini bahwa Tahun Baru jatuh pada bulan April setiap tahunnya. Untuk itulah, Festival Songkran digelar pada bulan tersebut. Sempat absen saat pandemi, Thailand akhirnya menggelar Festival Songkran pada 13-15 April 2022 tahun lalu.
Pada dasarnya, hari songkran atau festival songkran ini merupakan sebuah festival religi yang kaya akan tradisi Buddha dan Brahman.
Budaya ini lebih dikenal dengan festival air, di mana semua penduduknya akan turun ke jalan dan saling menyiram air, bisa dengan ember atau pistol air.
Namun, pada praktiknya, warga Thailand beramai mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari ritual mencuci patung Buddha, menawarkan makanan ke biksu, membuat pagoda dari pasir, melepaskan burung dan ikan, hingga perang air.

4. Makan 12 Anggur Sekaligus, Spanyol

Ilustrasi anggur. Foto: Shutterstock
Masyarakat Spanyol punya tradisi unik, yaitu memakan buah anggur secara sekaligus pada detik-detik terakhir pergantian tahun. Bukan hanya satu, tapi 12 butir sekaligus. Wow!
ADVERTISEMENT
Adapun, mereka akan mulai memakan anggur dari 12 detik terkahir sebelum tengah malam. Butir anggur tersebut akan dimasukkan satu per satu ke dalam mulut. Ketika tengah malam tiba, anggur tersebut harus langsung dihabiskan.
Setiap anggur dianggap mewakili satu bulan dalam setahun. Penduduk Spanyol percaya, jika kamu berhasil memakannya, maka kamu akan beruntung dan bahagia di tahun mendatang. Namun, jika gagal, bersiaplah untuk menghadapi kesialan.

5. Melempar Piring Sampai Hancur, Denmark

Ilustrasi melempar piring. Foto: Shutter Stock
Terakhir, masyarakat Denmark punya tradisi uni saat malam pergantian tahun. Mereka akan memecahkan piring atau kaca ke tembok atau pintu.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan sebagai salah satu tradisi untuk memperoleh kebaikan. Ya, pecahan piring atau kaca diyakini bisa membawa keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Pemilik rumah akan menyediakan piring yang sudah tidak terpakai untuk dilemparkan ke tembok atau pintu. Semakin tinggi tumpukan pecahan piring (beling) di depan pintu atau tembok, mengindikasikan kamu orang yang cukup dikenal.
Selain tradisi melempar pecahan piring, Denmark juga memiliki tradisi lain saat merayakan Tahun Baru. Tepat pada 1 Januari pukul 00.00 waktu setempat, akan ada banyak orang melompat dari kursi untuk melambangkan mereka telah sampai di tahun baru.