Airbnb Luncurkan Program Duta Budaya untuk Promosikan Pariwisata Bali

Pura Ulun Danu, Bali (PTR) Foto: Shutter stock

Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dengan kekayaan tradisi dan budayanya. Daya tarik ini pula yang menjadikan Pulau Dewata banyak didatangi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Menyadari pentingnya pelestarian nilai-nilai tradisi dan budaya, platform penyewaan layanan penginapan terkemuka, Airbnb dan UNESCO meluncurkan program Duta Budaya di Bali.

Adapun, tujuan dari program ini adalah untuk memberdayakan tuan rumah Airbnb dan pemilik homestay lokal, agar menjadi duta budaya yang terampil. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat memperkenalkan kekayaan tradisi, warisan budaya, dan keindahan alam Bali kepada wisatawan melalui edukasi dan cara yang otentik.

Ilustrasi Memesan Penginapan di AirBnB Foto: Shutter Stock

General Manager Airbnb di Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan, Amanpreet Bajaj, mengatakan inisiatif ini berangkat dari upaya UNESCO selama puluhan tahun untuk melestarikan warisan budaya, dan sejalan dengan visi Airbnb untuk pariwisata yang bertanggung jawab.

"Kerja sama kami dengan UNESCO dalam Program Duta Budaya di Bali adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung perjalanan yang bertanggung jawab, mempererat hubungan antara tuan rumah lokal dan wisatawan, serta memperkaya pengalaman mereka dengan kearifan lokal dan budaya yang otentik," ujar Bajaj, seperti dikutip dari keterangan resminya.

Tak hanya itu, program ini juga terinspirasi dari hasil studi Airbnb bahwa wisatawan di wilayah Asia-Pasifik sangat antusias untuk mengulik, dan merasakan pengalaman budaya lokal.

Ilustrasi ragam budaya di berbagai lokasi wisata Indonesia. Foto: Oka diana/Shutterstock

Sebanyak 73 persen wisatawan mempertimbangkan rekomendasi lokal dari tuan rumah Airbnb, untuk menemukan pengalaman budaya yang otentik.

Sementara itu, 86 persen wisatawan cenderung mendukung pelestarian aset budaya lokal dan sejarah di Asia-Pasifik. Kemudian, 92 persen berminat untuk mengunjungi situs bersejarah di wilayah Asia-Pasifik, serta 89 persen tertarik menghadiri acara budaya lokal di Asia-Pasifik.

Untuk memastikan program ini mewakili warisan budaya Bali, UNESCO bekerja sama dengan mitra kerja, Via Via Travel, melakukan pemetaan budaya dari bulan Agustus hingga Desember secara menyeluruh di lima wilayah, yaitu Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung.

Seniman membawakan tarian pada Malam Budaya World Water Forum ke-10 di Taman Bhagawan, Badung, Bali, Jumat (24/5/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Pemetaan ini mencakup beberapa aspek, seperti kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi, serta situs bersejarah. Proses ini memastikan bahwa program tidak hanya menonjolkan ciri khas Bali yang paling terkenal, tetapi juga mengangkat harta budaya yang perlu lebih dikenal oleh publik.

Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, mengatakan warisan budaya Bali adalah harta yang mencerminkan perjalanan panjang tradisi, kreativitas, dan perjuangan yang telah berlangsung berabad-abad.

Duta Budaya Airbnb dan UNESCO. Foto: Airbnb

"Melalui kemitraan dengan Airbnb ini, kami bertujuan untuk memastikan bahwa warisan tak ternilai ini dibagikan dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab, sehingga pada akhirnya dapat membangkitkan kebanggaan terhadap budaya lokal, serta mendukung pariwisata berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi komunitas lokal," ujar Maki.

Pemetaan Budaya di Bali

Hasil dari pemetaan budaya akan dibagikan kepada 75 pemilik homestay Airbnb dan 50 UMKM pariwisata melalui lokakarya online, dan sesi pendampingan kelompok secara khusus.

Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri para pemilik homestay dan UMKM, untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada para pengunjung.

Duta Budaya Airbnb dan UNESCO. Foto: Airbnb

"Saya sangat antusias untuk berbagi budaya Bali dengan tamu yang menginap di rumah saya melalui Airbnb. Program ini menekankan peran penting kami, yaitu sebagai duta budaya lokal, dan akan memberikan kepercayaan diri lebih bagi tuan rumah dalam memperkenalkan warisan dan tradisi unik Bali kepada para wisatawan,” ujar Ayu Martiasih, Ketua Komunitas Tuan Rumah Airbnb di Bali.

Pada tahun 2025 mendatang, UNESCO dan Airbnb juga akan merilis panduan komprehensif untuk pemilik homestay dan UMKM.

Panduan untuk wisatawan juga akan tersedia bagi mereka yang tertarik untuk melestarikan aset budaya dan sejarah di Asia-Pasifik. Panduan ini akan menjadi alat penting dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan melestarikan warisan budaya Bali.