Antisipasi Wabah Mpox, Bandara Changi Singapura Pasang Alat Pengukur Suhu

23 Agustus 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imigrasi Bandara Changi Singapura. Foto: Nawadoln/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Imigrasi Bandara Changi Singapura. Foto: Nawadoln/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Singapura melakukan pemeriksaan suhu dan visual untuk traveler dan kru tertentu yang datang di Bandara Changi, mulai Jumat (23/8). Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap mpox yang meluas di negara-negara Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Dilansir Channel News Asia, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut akan dilakukan bagi mereka yang tiba dengan penerbangan dari tempat-tempat yang berisiko terkena wabah mpox.
Sejauh ini, tidak ada penerbangan langsung antara Singapura dan negara mana pun yang dilanda wabah virus mpox.
Pemeriksaan suhu juga akan diterapkan di pos pemeriksaan laut untuk kru dan penumpang yang tiba dengan kapal dari daerah yang terkena dampak mpox.
"Tindakan pencegahan ini akan meningkatkan 'kemampuan pengawasan' Singapura terhadap mpox di daerah perbatasan," kata MOH.
Ilustrasi virus Monkeypox atau cacar monyet. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Imbauan kesehatan juga telah diberlakukan di pos pemeriksaan udara, sehingga para traveler dapat mengambil tindakan pencegahan pribadi yang diperlukan untuk menghindari penularan.
"Traveler sangat disarankan untuk mematuhi anjuran tersebut, terutama jika mereka bepergian ke dan dari negara-negara yang terdampak," ujar MOH.
ADVERTISEMENT
Nantinya, traveler yang mengalami demam, ruam, dan atau gejala yang sesuai dengan mpox akan dirujuk untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Sementara itu, hingga Kamis (22/8), sebanyak 13 kasus mpox dikonfirmasi telah terdeteksi di Singapura tahun ini. Semua kasus merupakan infeksi Klade 2 yang tidak terlalu parah.
Meskipun mpox telah dikenal selama beberapa dekade, namun jenis baru yang lebih mematikan dan menular -- yang dikenal sebagai Klade 1b -- telah mendorong lonjakan kasus baru akhir-akhir ini.
Menurut WHO, Klade 1b menyebabkan kematian pada sekitar 3,6 persen kasus dengan anak-anak lebih berisiko.
Pada bulan ini, WHO menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, menyusul wabah di Republik Demokratik Kongo yang menyebar ke negara-negara tetangga, seperti Thailand.
ADVERTISEMENT