Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dinobatkanya Bandara Changi di Singapura sebagai bandara terbaik di dunia, tak terlepas dari inovasinya yang bisa memudahkan traveler. Mulai dari fasilitas self-service yang bisa mempercepat proses check-in, hingga sistem autogate imigrasi, semua tersedia di bandara tersebut.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, Bandara Changi juga terus menghadirkan inovasi baru. Teranyar, bandara berkode (SIN) tersebut juga ingin jadi bandara bebas paspor pertama di dunia.
Bukan isapan jempol belaka, seperti dilaporkan NDTV, Bandara Changi berencana untuk memulai layanan pemeriksaan imigrasi otomatis yang memanfaatkan teknologi biometrik saja. Jika terealisasi, nantinya pengunjung yang masuk ataupun keluar dari Bandara Changi tak perlu lagi menunjukkan paspor mereka.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi Singapura, Josephine Teo.
“Singapura akan menjadi salah satu dari sedikit negara pertama di dunia yang memperkenalkan izin imigrasi otomatis dan bebas paspor,” ujar Teo, dalam sidang parlemen perubahan undang-undang Imigrasi yang digelar beberapa waktu lalu.
Mengutip CNN, teknologi biometrik ini sebelumnya telah tersedia berbarengan dengan perangkat lunak pengenalan wajah atau facial recognition, yang telah digunakan beberapa pos pemeriksaan imigrasi. Hanya saja, traveler masih perlu menunjukkan paspor mereka saat hendak masuk atau keluar Singapura.
ADVERTISEMENT
Tak Perlu Lagi Tunjukkan Paspor
Namun, perubahan yang akan datang memungkinkan traveler untuk tak perlu lagi menunjukkan paspor mereka. Teo menjelaskan bahwa penumpang tak perlu menunjukkan paspor mereka berulang kali di titik-titik pemeriksaan imigrasi.
"Ini akan mengurangi kebutuhan penumpang untuk berulang kali menunjukkan dokumen perjalanan mereka di titik kontak, dan memungkinkan pemrosesan yang lebih lancar dan nyaman,” ungkap Teo.
Nantinya, teknologi biometrik akan digunakan sebagai “token otentikasi tunggal” yang akan digunakan di berbagai titik gerbang pemeriksaan. Mulai dari penyerahan tas hingga izin imigrasi dan boarding, sehingga menghilangkan kebutuhan akan dokumen perjalanan fisik, seperti boarding pass dan paspor.
Meski begitu, Teo menjelaskan bahwa traveler masih harus membawa paspor. Sebab, dokumen tersebut masih dibutuhkan saat bepergian ke negara lain.
ADVERTISEMENT
"Namun, paspor masih diperlukan di banyak negara di luar Singapura yang tidak menawarkan izin bebas paspor," tegas Teo.
Sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, Bandara Changi melayani lebih dari 100 maskapai penerbangan yang terbang ke lebih dari 100 negara dan juga 400 kota di seluruh dunia.
Tak hanya itu, berdasarkan data pergerakan penumpang terakhir pada bulan Juni, Changi setidaknya melayani pergerakan penumpang sebanyak 5,12 juta orang. Jumlah itu melebihi total pergerakan penumpang sejak sebelum pandemi melanda pada Januari 2020 lalu.
“Sistem imigrasi kita harus mampu mengelola volume pelancong yang tinggi dan terus bertambah ini secara efisien dan memberikan pengalaman izin yang positif, sekaligus memastikan keamanan kita,” pungkas Teo.