Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Pria yang Kunjungi Kota Terdingin di Dunia, Suhunya -71 Derajat Celsius
4 Agustus 2021 7:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Ladbible, seorang YouTuber yang bernama Cenet ini mendokumentasikan perjalanannya ke salah satu kota terdingin di dunia. Perjalanannya pun tak mudah dan ia memerlukan waktu sekitar 30 jam untuk sampai di kota tersebut.
Pria yang juga merupakan pembuat film dokumenter ini dikenal gemar mengunjungi tempat-tempat unik yang jarang dikunjungi wisatawan. Lewat channel YouTube-nya "Discover With Cenet", ia sudah mengunjungi beberapa tempat-tempat di dunia. Yang terbaru, ia berhasil mengunjungi Kota Yakutsk di Rusia.
"Aku berada di salah satu kota terdingin di planet [Bumi]; Yakutsk, atau Yakutia/Siberia/Rusia. Temperatur udara terendah yang pernah tercatat di sini adalah -96 derajat Farenheit (-71 derajat Celsius)," tulis Cenet dalam deskripsi videonya yang diunggah pada 22 Mei 2021.
Dalam videonya tersebut Cenet mengatakan bahwa suhu rata-rata di Antartika sendiri hanya -14 derajat Farenheit atau -20 derajat Celsius. Sedangkan, di Yakutsk mencapai -58 derajat Farenheit atau -47 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
Sebelum tiba di Yakutsk, Cenet mengatakan bahwa penerbangan dari Lost Angeles ke kota tersebut ditempuh selama 30 jam.
"Harga tiketnya sekali jalan berkisar sekitar 1.000 dolar AS (Rp 14,3 juta). Tidak ada penerbangan dari New York saat musim dingin. Untungnya harga kamar hotel sangat murah dan terjangkau di Siberia," ujarnya.
Perjalanannya Menyusuri Kota Terdingin di Dunia
Cenet pun memulai perjalanannya di Kota Yakutsk dengan menyusuri beberapa tempat di kota tersebut.
Ia pun memperlihatkan plang-plang kota yang nampak membeku dan juga para penduduknya yang selalu mengenakan pakaian sangat tebal. Selain itu, sungai yang ada di kota tersebut juga tampak membeku.
Dalam videonya tersebut, Cenet juga memperlihatkan bagaimana kegiatan masyarakat kota Yakutsk di tengah dinginnya suhu udara di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu momennya, Cenet pun mencoba eksperimen kecil dengan menuangkan air panas dari sebuah teko ke udara.
Cenet mengatakan saat itu suhu di kota tersebut adalah -50 derajat Celsius. Air panas dari teko yang ia lemparkan ke udara pun seketika berubah menjadi butiran-butiran es yang mengkristal.
"Seperti yang Anda lihat, itu langsung berubah menjadi kristal es," katanya.
Tak sampai di situ, benda-benda seperti pakaian hingga buah-buahan yang ia bawa keluar pun seketika pun menjadi mengeras. Bahkan, pisang yang ditaruh di luar pun mengeras dan bisa digunakan sebagai palu.
"Penduduk tidak bisa memakai kacamata bingkai logam di sini karena logam bisa menempel pada kulit mereka," katanya.
Selain itu, Cenet juga mengatakan bahwa para penduduk juga tidak bisa menggunakan mobil saat musim dingin. Terlebih lagi Yakutsk menjadi salah satu kota dengan musim dingin terlama yang bisa berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
Selain jalan yang tertutup salju, jika mobil tersebut terparkir cukup lama akan membuat mesin mobil membeku dan tertutupi salju tebal.
"Jika memiliki mobil di sini, Anda memiliki masalah besar. Musim dingin berlangsung selama enam sampai tujuh bulan di sini, dan pada waktu itu Anda tidak akan pernah bisa mengemudikan mobil Anda. Jika Anda bersikeras mengemudikannya, Anda tidak akan pernah bisa menghidupkan mesin kendaraan Anda," ujarnya
Cenet juga mengatakan di daerah terpencil sinyal sangat sulit untuk didapatkan. Terlebih lagi, baterai ponsel akan cepat habis saat dinyalakan karena suhu yang begitu dingin.
Yakutsk merupakan ibu kota dari Republic Sakha, salah satu negara bagian di Russia. Kota ini sendiri dihuni sekitar 300 ribu jiwa. Berjarak sekitar 280 mil atau 450 km dari Kutub Utara, kota ini terletak di timur laut Siberia dan menjadi salah satu kota yang 'terisolasi' dari dunia luar.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )