Dari Entok hingga iPad, Permintaan Unik Anak Gimbal Jelang Diruwat

10 Agustus 2018 11:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak Acara Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Acara Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
ADVERTISEMENT
Prosesi ruwat atau potong rambut anak gimbal di masa sekarang menjadi sebuah event yang tidak boleh dilewatkan. Prosesi potong rambut gimbal bahkan menjadi puncak acara di sebuah kabupaten Jawa Tengah bertajuk Dieng Culture Festival.
ADVERTISEMENT
Dalam prosesi ruwat, anak-anak gimbal akan diarak keliling kampung sebelum kemudian rambut gimbalnya dipotong. Pemotongan rambut akan dilakukan di komplek Candi Arjuna.
Yang menarik dari prosesi ruwat gimbal adalah anak-anak tersebut hanya bisa dipotong rambutnya jika keinginan mereka telah dipenuhi. Pengabulan permintaan dilakukan untuk mencegah terjadinya hal buruk kepada anak gimbal pasca pemotongan rambut.
Menurut postingan Instagram milik Andri Setiawan, seorang travel blogger asal Banjarnegara, permintaan yang diajukan para anak tidak dapat dicampurtangani oleh orang tua atau kerabat. "Harus permintaan anaknya sendiri, enggak boleh ditambah-tambahin orang tua. Nanti kalau ditambah-tambahin, setelah diruwat takutnya malahan jadi sering sakit-sakitan," tutur Andri.
Karenanya sebelum diruwat, anak-anak akan ditanya terkait barang apa yang mereka suka dan inginkan. Permintaan tersebut kemudian akan didaftar dan dipenuhi panitia.
ADVERTISEMENT
Permintaan mereka sangat unik dan sederhana, layaknya anak-anak pada umumnya. Misalnya saja Mysha Kirana Saputra, yang meminta tiga ekor anak entok dan sepatu roda. Menurut cerita Andri, seekor anak entok yang disiapkan panitia sempat mati sehari sebelum prosesi ruwat. Saat itu juga, panitia langsung mencari gantinya agar prosesi ruwat tidak terganggu.
Permintaan yang berhubung dengan hewan ternyata bukan hanya dari Mysha saja, masih ada Elsa Fitriani yang meminta kambing jantan berukuran besar, dan Fitria Nur Rahmadzani yang meminta burung puyuh.
Meminta hewan seperti kedua anak gimbal tersebut bukanlah hal baru dalam prosesi ruwat. Di tahun 2016, pernah ada yang meminta sepasang kerbau. "Sejauh ini sih permintaannya masih bisa dipenuhi. Yang paling unik itu ada yang pernah minta kerbau," katanya.
Pemotongan rambut hanya dapat dilakukan apabila permintaan anak-anak gimbal telah dipenuhi. (Foto: Dok. Aldio Mahadika)
zoom-in-whitePerbesar
Pemotongan rambut hanya dapat dilakukan apabila permintaan anak-anak gimbal telah dipenuhi. (Foto: Dok. Aldio Mahadika)
Tak cuma hewan saja, masih ada lagi permintaan unik anak-anak gimbal yang sangat sederhana dan mudah didapat, yaitu makanan. Mulai dari permen yupi, biskuit, es krim rasa cokelat, mangga, jeruk, ikan goreng, bakso, wortel, sate telur puyuh, hingga kue black forest.
ADVERTISEMENT
Dari 12 orang anak yang diruwat dalam acara Dieng Culture Festival, ada satu permintaan unik dan mengagetkan para pengunjung. Hal ini disebabkan permintaan tersebut berbeda dengan anak lainnya dan 'mengikuti' perkembangan zaman.
Permintaan unik tersebut berasal dari Laela Handayani, seorang anak asal Cikampek yang berumur tujuh tahun. Sebelum prosesi ruwat, ia meminta tablet bergambar apel yang tidak lain adalah penggambaran dari Ipad. Ia juga meminta agar rambutnya dipotong oleh Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.
Sesuai adat, maka permintaan Laela pun harus dipenuhi. Panitia menyiapkan Ipad dan Pak Ganjar pun dengan tangan dinginnya memotong rambut Puput.
Tidak hanya makanan dan hewan saja, ada juga anak gimbal yang meminta barang-barang khas anak-anak, seperti boneka hello kitty, sepatu roda, dan sepeda selayaknya anak-anak pada umumnya. Masih ada lagi mercon, payung, dan handphone.
Anak gimbal Dieng (Foto: Instagram @festivaldieng)
zoom-in-whitePerbesar
Anak gimbal Dieng (Foto: Instagram @festivaldieng)
Selain tidak terbatas pada jenis, permintaan anak gimbal tidak terbatas dari segi harga dan juga jumlah. Setiap anak bisa meminta apa saja yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
Dalam Dieng Culture Festival 2018, ke-12 anak yang diruwat adalah anak perempuan. Dari Andri, kumparanTRAVEL mendapatkan data anak gimbal yang diruwat pada Dieng Culture Festival beserta daftar permintaan mereka masing-masing. Daftar ini didapatkan Andri dari panitia DCF 2018 saat ia diundang untuk menghadiri rangkaian Dieng Culture Festival.
1. Nama: Kiranya Zalia Widardo
Usia: 3 tahun 6 bulan
Permintaan: Es krim rasa cokelat, mangga, dan jeruk
Alamat: Madukara
2. Nama: Laela Handayani
Usia: 6 tahun
Permintaan: Tablet gambar apel
Alamat: Cikampek, Jawa Barat
3. Nama: Nadhira Thafana Pramarsetyo
Usia: 3 tahun
Permintaan: Ikan goreng
Alamat: Tlogo Pintaran
Ganjar Pranowo memotong rambut gimbal di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo memotong rambut gimbal di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
4. Nama: Aulia Malihatunisa
Usia: 7 tahun
Permintaan: HP, sepeda, baju muslim, boneka Hello Kitty
ADVERTISEMENT
Alamat: Kepil
5. Nama: Fitria Nur Rahmadzani
Usia: 8 tahun
Permintaan: Bakso, wortel, tempe gembus, sepeda, burung kenari, ayam, dan payung.
Alamat: Wonosobo
6. Nama: Mysha Kirana Saputra
Usia: 5 tahun
Permintaan: Anak entok tiga ekor dan sepatu roda
Alamat: Wonosobo
Rambut Anak Gimbal yang dipotong di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Rambut Anak Gimbal yang dipotong di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
7. Nama: Salwa Khoirun Nisa
Usia: 7 tahun
Permintaan: Permen yupi dua bungkus, kerupuk rambak dua bungkus
Alamat: Wonosobo
8. Nama: Niba Ulhasanah
Usia: 6 tahun
Permintaan: Sepeda warna pink, sepatu, dan kaos kaki
Alamat: Banjarnegara
Barisan Anak Gimbal di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Barisan Anak Gimbal di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
9. Nama: Elsa Fitriani
Usia: 9 tahun
Permintaan: Kambing jantan besar dan biskuit Marie dua bungkus besar
Alamat: Banjarnegara
10. Nama: Anindita Purbaningrum
Usia: 6 tahun
Permintaan: Sepeda, sate telur puyuh tiga tusuk, sate ayam dua tusuk
ADVERTISEMENT
Alamat: Wonosobo
11. Nama: Nurlela Herawati
Usia: 12 tahun
Permintaan: Kue Black Forest
Alamat: Tasikmalaya, Jawa Barat
12. Nama: Puput Cahya Ningsih
Usia: 7 tahun
Permintaan: HP dan mercon
Alamat: Piasa Wanaraja
Makanan dan Bingkisan untuk Anak Gimbal di di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan dan Bingkisan untuk Anak Gimbal di di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
Anak gimbal menjadi anak yang 'spesial' bagi masyarakat Jawa. Pasalnya, anak-anak ini tidak begitu saja mendapatkan rambut gimbalnya.
Rambut gimbal tumbuh secara tiba-tiba. Diawali dengan sakit panas, rambut anak-anak tersebut terjalin begitu saja. Karena keunikan inilah, pemotongan rambut anak gimbal dilakukan secara tidak biasa juga.
Sebelum menjadi puncak acara dalam event besar seperti Dieng Culture Festival, proses ruwat gimbal biasanya dilakukan tidak dalam acara yang besar. "Kalo enggak salah sampai tahun 90-an, anak gimbal itu setelah diruwat biasanya keluarganya cuma undang tetangga-tetangga aja, seperti selametan," ujar Andri.
Makanan dan Bingkisan untuk Anak Gimbal di di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan dan Bingkisan untuk Anak Gimbal di di Dieng Culture Festival 2018 (Foto: Andri Setiawan)
Menurut opini Andri, sejauh ini tidak ada hal buruk yang akan menimpa si anak apabila rambut gimbalnya tidak dipotong. "Saya pernah lihat ada anak gimbal yang rambut gimbalnya tetap dipertahanin, dia sekarang sudah SMA," tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
Selain permintaannya mesti dipenuhi, ruwat rambut gimbal biasanya dilakukan sesuai dengan keinginan si anak. Tidak bisa dipaksa atau berdasarkan keinginan orang tua maupun keluarga. Masyarakat setempat percaya bahwa nantinya setelah dipotong, rambut anak-anak tersebut akan tumbuh sebagaimana mestinya.
Tertarik melihat ruwat rambut anak gimbal?