Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
DCF 2021 Kembali Digelar Virtual, Suguhkan Sendratari hingga Jamasan Anak Gimbal
2 November 2021 13:55 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia DCF 2021, Alif Faozi, mengatakan bahwa DCF 2021 digelar secara virtual, karena masih dalam suasana pandemi COVID-19.
"Tahun lalu, kami juga menggelarnya secara virtual," katanya, seperti dilansir Antara.
Pria yang akrab disapa Mas Alep itu juga berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga pagelaran DCF dapat kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dieng Culture Festival merupakan agenda wisata budaya tahunan yang digelar sejak 2009 atas gagasannya sendiri selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Dataran Tinggi Dieng.
Salah satu acara unggulan dalam pagelaran DCF berupa jamasan dan pemotongan rambut anak-anak berambut gimbal.
DCF 2021 Hadirkan Sendratari Anak Gimbal
Alep mengatakan dalam DCF 2021 kali ini, panitia menghadirkan sendratari anak gimbal yang digelar secara secara virtual atau online pada Senin (1/11) malam. Sendratari ini mengisahkan tentang legenda Ki Demang Rewok dari Kerajaan Mataram.
ADVERTISEMENT
Dalam sendratari tersebut dikisahkan perjalanan Ki Demang Rewok yang bertapa di Dataran Tinggi Dieng, guna mencari ketenangan jiwa. Akan tetapi, selama menjalani pertapaan di Dieng yang saat itu masih berupa hutan belantara, Ki Demang Rewok sering mendapat gangguan.
Berkat kekuatan yang dimilikinya, Ki Demang Rewok dapat mengalahkan para pengganggu hingga akhirnya dia memutuskan untuk menitiskan jiwanya kepada Kolodete. Dia kemudian berpesan untuk mencintai anak-anak berambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng.
Di bagian akhir sendratari yang dimainkan dengan apik oleh para penari dari Sanggar Tari Tiara itu, juga digambarkan tentang pemotongan rambut anak-anak berambut gimbal.
Terkait dengan prosesi jamasan dan pemotongan rambut anak-anak berambut gimbal, Ketua Panitia DCF 2021 Alif Faozi, mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (2/11) di kompleks Rumah Budaya Dieng.
ADVERTISEMENT
"Ada lima anak berambut gimbal yang akan mengikuti acara tersebut, dua anak dari Banjarnegara, dua anak dari Wonosobo, dan satu anak dari Bantul," katanya.
5 Anak Berambut Gimbal Jalani Ruwatan
Lima anak berambut gimbal dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjalani prosesi ruwatan dalam rangkaian kegiatan Dieng Culture Festival 2021.
Prosesi ruwatan untuk memotong rambut gimbal kelima anak tersebut dilaksanakan di kompleks Rumah Budaya Dieng di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/11).
Peserta ruwatan anak berambut gimbal meliputi Ayumna Arviana Sakdiah dan Syaqiera Alannah Maritza PR dari Banjarnegara (Jawa Tengah), Alwi Arobil Fahad dan Ponita Alysa dari Wonosobo (Jawa Tengah), serta Noor Assyifa Aulia Putri dari Bantul (Daerah Yogyakarta).
Mbah Sumanto dan Mbah Sumar selaku sesepuh adat Dieng memimpin prosesi pemotongan rambut gimbal anak-anak tersebut, yang diawali dengan jamasan atau penyucian.
ADVERTISEMENT
Alif menuturkan bahwa ruwatan harus dilakukan berdasarkan keinginan anak berambut gimbal, orang tua tidak boleh memaksa menjalaninya.
Saat anak berambut gimbal berkeinginan untuk mengikuti ruwatan, orang tua harus memenuhi permintaan yang diajukan oleh anaknya.
"Permintaan yang diajukan setiap anak berbeda-beda. Misalnya Ayumna minta sepeda, Noor Asyifa minta jajan, Alwi minta kesenian Rewo-Rewo, Syaqiera minta sepeda ontel, dan Ponita minta potong rambut di Dieng," tutur Alif.
Masyarakat Dataran Tinggi Dieng meyakini bahwa apa yang diinginkan oleh anak-anak berambut gimbal, merupakan keinginan dari makhluk gaib yang mendampingi mereka sehingga harus dipenuhi.
Menurut keyakinan masyarakat setempat, anak laki-laki berambut gimbal atau gembel merupakan titisan dari Eyang Agung Kala Dete dan anak perempuan berambut gimbal merupakan titisan dari Nini Ronce Kala Prenye.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anak-anak yang berambut gimbal diyakini sebagai titipan anak bajang dari Ratu Samudra Kidul.
Menurut kepercayaan masyarakat, rambut gimbal akan tumbuh lagi apabila dipotong atas kehendak orang tua atau permintaan anak yang rambut gimbalnya dipotong tidak dipenuhi.
Festival Tumpeng Juga Digelar
Selain ruwatan anak gimbal, Alif mengatakan Festival Tumpeng juga digelar dalam DCF 2021 ini. Festival ini mengolaborasikan tumpeng yang menjadi daya tarik kuliner dan tumpeng sebagai sarana tasyakuran atau doa.
"Di mana kita tentu harus tetap berdoa kepada Yang Maha Kuasa, situasi seperti ini (pandemi) semoga cepat selesai dan masyarakat Dieng, Indonesia, semuanya akan baik-baik saja. Bahkan akan mendapatkan situasi yang normal," ujar Aluf.
Tidak Ada Gelaran Jazz di Atas Awan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alif menuturkan bahwa beberapa acara pendukung yang biasa ditampilkan dalam DCF untuk sementara tidak bisa digelar. Salah satunya pergelaran Jazz di Atas Awan.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan pengganti Jazz di Atas Awan, yakni Harmoni di Atas Awan dengan menampilkan musik-musik santai, meskipun sedikit berbeda.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )