Emirates Larang Penggunaan Pager dan Walkie Talkie Buntut Serangan di Lebanon

15 Oktober 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Emirates Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Emirates Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan Emirates melarang penggunaan pager dan alat komunikasi lainnya, seperti walkie talkie menyusul insiden serangan yang terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (17/9). Puluhan orang tewas dan 2.800 lainnya luka-luka akibat ledakan serentak akibat pager meledak secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut diperkirakan terjadi akibat memanasnya situasi politik di Timur Tengah, yang terjadi antara Israel dan Hizbullah. Dalam rangka pencegahan dan peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan, penggunaan pager dan alat komunikasi serupa lainnya kini dilarang oleh maskapai Emirates.
Pesawat Emirates Airbus A380. Foto: Lukas Wunderlich/Shutterstock
Dilansir New York Post, Emirates mengatakan bahwa polisi akan menyita perangkat tersebut jika ditemukan di bagasi penumpang.
"Semua penumpang yang melakukan perjalanan dengan penerbangan ke, dari, atau melalui Dubai dilarang membawa pager dan walkie talkie di bagasi terdaftar atau kabin," kata Emirates dalam pernyataan resminya.
"Barang-barang seperti itu yang ditemukan di tas tangan atau bagasi terdaftar penumpang akan disita oleh Kepolisian Dubai," lanjut keterangan pihak maskapai.

Serangan di Lebanon

Bentuk pager (penyeranta) yang meledak di Lebanon viral di platform X. Lebanon menuding Israel menanam peledak pada fase produksi. Foto: Screenshot X
Aturan baru ini diterapkan menyusul memanasnya situasi di Timur Tengah, usai serangan yang dilakukan ke kelompok Hizbullah di Lebanon.
ADVERTISEMENT
Setidaknya 37 orang tewas dan 3.000 orang terluka pada tanggal 17 dan 18 September, setelah pager elektronik yang digunakan oleh Hizbullah untuk berkomunikasi meledak secara bersamaan di Beirut dan Damaskus, seperti dilaporkan Independent.
Hizbullah dan pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas serangan itu, namun, militer belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap komunikasi tersebut.
Seorang pria memegang perangkat walkie talkie setelah ia melepas baterainya saat pemakaman korban yang tewas saat ratusan perangkat pager meledak di seluruh Lebanon di pinggiran selatan Beirut, Rabu (18/9/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
Setelah ledakan mematikan tersebut, otoritas Lebanon melarang pengiriman pager dan walkie talkie yang dibawa oleh semua maskapai yang berangkat dari Bandara Beirut, hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Penyedia maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah itu juga mengumumkan bahwa meskipun penerbangan Emirates ke Amman di Yordania dilanjutkan pada 6 Oktober, penerbangan ke dan dari Irak, Iran, dan Lebanon tetap ditangguhkan di tengah serangan rudal yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Kami terus memantau situasi di kawasan itu dengan saksama, dan terus berhubungan dengan otoritas terkait perkembangannya," kata Emirates.