Harga Tiket JR Pass Naik Hampir 70 Persen, dari Rp 3,3 Juta Jadi Rp 5,5 Juta

17 April 2023 11:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi JR Pass Jepang. Foto: YingHui Liu/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi JR Pass Jepang. Foto: YingHui Liu/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Traveler yang ingin berlibur ke Jepang saat musim gugur nanti tampaknya harus bersiap-siap mengeluarkan biaya lebih. Sebab, operator kereta api Japan Railways (JR) akan menaikkan harga tiket JR Pass untuk turis mulai Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Straits Times, Japan Rail (JR) Pass yang berfungsi sebagai tiket multi guna banyak turis ini akan menaikkan harganya hampir dua kali lipat atau sekitar 70 persen. JR Pass memang dikenal sebagai andalan para turis jika ingin bepergian ke berbagai kota di Jepang, termasuk menggunakan shinkansen dengan harga yang terjangkau.
Japan Railways (JR) Group, yang menjalankan kereta api berjangkauan luas ini mengatakan masih belum ada tanggal pasti kapan tarif baru JR Pass ini akan berlaku. Mereka hanya mengkonfirmasi bahwa kenaikan harga JR Pass akan berlaku mulai Oktober mendatang.
Ilustrasi JR Pass Jepang. Foto: fernando Monet/Shutterstock
Nantinya, harga satu tiket dewasa yang mencakup semua jalur JR untuk tujuh hari akan naik dari 29.650 yen (Rp 3,3 juta) menjadi 50.000 yen (Rp 5,5 juta), atau naik sekitar 68,6 persen. Sedangkan untuk JR Pass 14 hari yang mencakup semua jalur JR akan naik lebih dari 69 persen, dari 47.250 yen (Rp 5,3 juta) menjadi 80.000 yen (Rp 8,9 juta). Kemudian, untuk JR Pass 21 hari yang mencakup semua jalur JR naik dari 60.450 yen (Rp 6,7 juta) menjadi 100 ribu yen (Rp 11 juta).
ADVERTISEMENT
JR Pass biasanya dibeli berdasarkan jumlah hari yang ingin digunakan oleh turis, mulai dari tujuh hingga 21 hari, serta wilayah tertentu, seperti Hokkaido atau Kansai.
Kenaikan harga yang diumumkan oleh JR Group saat ini hanya mencakup tiket kereta nasional. Sedangkan untuk tiket kereta regional belum mengalami kenaikan.
Sementara itu, otoritas transportasi juga mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk memasukkan lebih banyak 'diskon' bagi para turis di 'tempat wisata tertentu', tanpa merinci lebih lanjut.