Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Indonesia Hingga Singapura, Yuk Kenalan dengan 6 Seniman yang Karyanya Mendunia!
20 Mei 2021 11:57 WIB
Jika masih belum familier dengan karya seni mural , gambar di atas adalah salah satu contohnya. Mural tentu berbeda dengan karya seni lukis biasanya. Alih-alih digambar pada sebuah pigura atau kanvas, mural menggunakan dinding sebagai medianya.
Bicara soal mural, salah satu negara yang identik dengan karya muralnya adalah Singapura . Ada banyak karya mural yang bisa kita temukan di sudut kota Negeri Singa. Salah satu destinasi yang paling terkenal adalah Kampong Gelam.
Hall of Fame Kampong Gelam tidak semata-mata terkenal hanya karena karya mural yang memenuhi dinding jalanannya, tetapi juga karena adanya kolaborasi global yang melibatkan banyak seniman dunia, termasuk seniman mural Indonesia.
Sekarang, bagaimana kalau kita lihat beberapa karya seniman mural Indonesia dan Singapura yang juga telah mendunia? Sambil membaca, bayangkan dirimu sedang jalan-jalan di Kampong Gelam sambil menikmati pemandangan karya seni mural yang beragam! Sudah siap? Mari disimak!
Yip Yew Chong, Singapura
Karya mural Yip Yew Chong memiliki karakter unik yang memadukan unsur dan lanskap budaya. Sampai sekarang, sudah lebih dari 30 mural buatannya tersebar di seluruh kawasan Singapura. Ciri semua karyanya hampir sama, yakni mengangkat kehidupan Singapura yang kental akan proses akulturasi budaya dan latar belakang penduduknya.
Di depan Hotel NuVe, Kampong Gelam, terdapat salah satu mural ciptaan Yew Chong yang menggambarkan kehidupan imigran dari Jawa saat pertama kali menetap di Singapura. Ada yang berjualan sate, kerajinan rotan, kain batik, dan lain-lain. Siap-siap, Yew Chong akan membawa dirimu menjelajah waktu ke Singapura di masa lalu.
Naufal Abshar, Indonesia
Seniman muda asal Bandung, Naufal Abshar, mengenyam pendidikan di Lasalle College of Arts dan Goldsmith University of London. Dengan karya-karyanya, ia aktif menggelar ekshibisi nasional dan internasional.
Pada 2017, Naufal diberi kesempatan untuk memamerkan karyanya di Art Stage Singapore. Lalu pada 2019, ia kembali hadir dan menggelar pameran tunggal yang bertajuk “I AM ME” di Singapura. Berkolaborasi dengan Singapore Tourism Board (STB), Naufal berbagi cerita lewat karyanya di Porters Gallery Singapura.
Berlangsung selama satu bulan, pameran ini berhasil mengundang perhatian masyarakat Singapura dan turis mancanegara. Bagaimana tidak? Setiap karya yang ia buat bersifat reflektif dan dilandaskan pada sebuah kritik sosial. Sungguh menarik, bukan?
Ceno2, Singapura
Lahir pada 1986 dengan nama Mohammad Azlan Ramlan, Ceno2 memiliki karya yang ikonik dengan potret manusia yang dilukis menggunakan teknik gabungan realisme, surealisme, dan kubisme. Salah satu karya Ceno2 yang paling terkenal di Kampong Gelam adalah gambar pria tua dengan turban, perempuan Samsui, dan pria Melayu pada dinding The Singapura Club di sudut 36 Haji Lane.
Lewat karya ini, ia ingin menunjukkan keragaman budaya yang ada di Singapura, sekaligus memperkenalkan identitas restoran The Singapura Club yang menyajikan menu makanan fusion Asia dan India.
Karya ikonik Ceno2 lainnya juga dapat kamu temukan di Vintage Camera’s Museum, 8D Jalan Kledek. Berbeda dengan sebelumnya, mural kali ini begitu eye-catching dengan aksen warna biru terang. Karya satu ini merupakan hasil kolaborasi bersama dua seniman mural perempuan Indonesia, lho. Penasaran?
Bunga & Kare, Indonesia
Betul, Bunga Fatia dan Karina Deagusta alias Kare adalah dua seniman Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Ceno2 dalam pembuatan mural pada gambar di atas.
Dalam karya ini, budaya Indonesia terlihat jelas lewat pemilihan motif batik pada kemeja dan belangkon yang dikenakan oleh objek. Kolaborasi yang terjadi pada Januari 2018 ini datang dari undangan langsung STB kepada Bunga. Dari sana, Bunga mengajak Kare untuk menjadi rekan kerjanya. Bersama Ceno2, Bunga dan Kare menyempurnakan karya mural raksasa Vintage Camera’s Museum ini dalam 7 hari.
ZERO, Singapura
Akrab disapa ZERO, Zulkarnaen Othman merupakan seniman mural dan grafiti asal Singapura yang karyanya dapat banyak kamu temui pada wilayah Bugis sampai distrik Basah di Kampong Gelam. Sebagai keturunan Melayu, ZERO ingin mengangkat budayanya dalam setiap mural yang ia buat.
Menjadi salah satu seniman terbaik Singapura, ZERO memiliki visi untuk menciptakan ruang bebas bagi semua orang untuk berekspresi. Hal ini terlihat dari karakter dan pemilihan warna dalam setiap karya muralnya. Ia tidak ragu untuk mengangkat isu komunitas serta memilih warna terang untuk memberikan aksen penegas.
Di masa pandemi ini, ia kembali menghasilkan karya baru yang dapat dilihat pada sepetak jalanan Kampong Gelam. Diberi judul “Under The Same Sun”, karya kali ini merupakan kolaborasi dengan seniman grafiti Indonesia yang menggunakan konsep puzzle. Kira-kira, seperti apa hasilnya dan di mana potongan lainnya?
Stereoflow, Indonesia
Ternyata potongan puzzle yang kedua berada di Jakarta, tepatnya di pusat kreativitas M Bloc Space. Ya, STB kembali menjadi inisiator kolaborasi mural yang kali ini melibatkan Stereoflow dari Indonesia dan ZERO dari Singapura.
Sebagai penggagas ide utama puzzle mural “Under The Same Sun”, Stereoflow ingin karya ini merepresentasikan rasa persatuan di seluruh dunia, khususnya Indonesia dan Singapura, untuk tetap kuat dan merangkul satu sama lain dalam masa sulit ini.
Terkenal dengan karyanya yang penuh dengan warna terang dan komponen visual geometris, Stereoflow menyisipkan pesan yang kuat di balik karya ini. Jika dilihat lebih jeli, ia memvisualisasikan Marina Bay dan Gardens by the Bay untuk membawa imajinasi yang lebih dekat tentang Singapura.
Setelah mengulik lebih dalam tentang deretan seniman mural dan karyanya yang mendunia, terlihat bahwa kolaborasi merupakan salah satu cara untuk menciptakan dampak yang lebih signifikan.
“Under The Same Sun” merupakan inisiatif global pertama dalam rangka peluncuran #SingapoReimagine yang ingin mengajak kita semua untuk membayangkan ketenangan dan peace of mind walaupun masih harus menghadapi pandemi COVID-19.
Tidak seperti kolaborasi yang pernah dilakukan sebelumnya, puzzle mural karya ZERO dan Stereoflow ini dapat dinikmati secara dua arah; pada dua lokasi, di dua negara yang berbeda. Dengan ini, kamu dapat merasa lebih dekat dan mengembalikan memori indah bersama #SingapoReimagine.
Dengan adanya kolaborasi ini, kamu yang #KangenSingapura bisa segera melepas rindu. Yuk, kunjungi Singapura di sudut M Bloc Space Jakarta! Pameran puzzle mural ini terbuka untuk umum.
Mari hidupkan kembali imajinasi dan bayangkan dirimu berpetualang ke Singapura lewat puzzle mural di M Bloc Space Jakarta. #SingapoReimagine #VisitSingapore