Leonardo DiCaprio Donasi Rp 623 M Untuk Pembangunan Pariwisata Pulau Galapagos

1 Juli 2021 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Leonardo DiCaprio. Foto:  REUTERS / Mario Anzuoni
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo DiCaprio. Foto: REUTERS / Mario Anzuoni
ADVERTISEMENT
Aktor Hollywood Leonardo DiCaprio, akan memberikan sebagian hartanya sebesar 43 juta dolar AS atau sekitar Rp 623 miliar untuk pembangunan kembali Pulau Galapagos. Hal ini membuat kepulauan di Ekuador itu kembali populer, saat destinasi tersebut ditinggalkan turis selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Asia One, niat baik Leonardo itu justru menimbulkan pertanyaan, mengapa uang sebanyak itu tidak dihabiskan untuk pembangunan destinasi lain? Sebab, wilayah konservasi di pulau itu dinilai kurang maju.
Dalam beberapa tahun terakhir, anggaran pariwisata di Kepulauan Galapagos juga sudah berubah dengan pengadaan kapal pesiar kecil yang membuat pulau itu memberi kesan mewah.
Namun, peluang kunjungan berbasis darat juga meningkat, dengan akomodasi murah di beberapa pemukiman di pulau yang digunakan sebagai basis perjalanan sehari melalui laut. Namun, hanya lima persen dari wilayah pulau yang terbuka untuk pengunjung.
Kura-kura dari spesies Chelonoidis phantasticus, yang telah dianggap punah lebih dari seabad yang lalu, terlihat di Santa Cruz, Kepulauan Galapagos, Ekuador. Foto: Galapagos National Park / via REUTERS
Perbatasan area itu dilakukan guna melindungi spesies yang ada di pulau tersebut. Pemerintah setempat telah menerapkan sejumlah kebijakan, mulai dari tidak mengoperasikan kapal pesiar besar, jumlah tempat berlabuh diperkecil, dan tempat pelabuhan di perairan Galapagos tidak boleh bertambah.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, kapal baru harus menunggu pensiunnya kapal lama. Jumlah orang yang mendarat di lokasi mana pun pada satu waktu dikelola secara hati-hati, dan slot waktu harus dipesan. Di balik keindahannya, pulau ini juga mengalami kondisi terpuruk akibat kerusakan lingkungan.
Pembakaran bahan bakar, cat lambung kapal, pembuangan limbah, plastik, daur ulang, penggunaan kembali, dan biosekuriti, telah dipertimbangkan dengan cermat. Untuk menangani kondisi ini, program konservasi ilmiah yang berlimpah, dan aturan mengenai jarak yang harus dijaga dari satwa liar ditegakkan secara ketat oleh pemandu Ecoventura.

Dampak Pandemi

Formasi bebatuan ikonik Darwin's Arch di Kepulauan Galapagos, sebelum runtuh. Foto: Shutter Stock
Di luar kerusakan lingkungan oleh para pemburu paus dan bajak laut, Galapagos kini menjadi pulau percontohan dalam menjaga destinasi wisata dan konservasi. Pulau tersebut kini ditutup total saat awal pandemi.
ADVERTISEMENT
Setelah dibuka kembali pada Juli tahun lalu, angka kunjungan bulanan yang biasanya 23 ribu pengunjung turun jadi hanya 6 ribu. Para ilmuwan dari seluruh dunia juga dipulangkan atau harus menangguhkan proyek penelitian, karena transmisi dari satu pulau ke pulau lain dilarang.
Pariwisata menyumbang sebagian besar ekonomi, dan pendanaan ilmiah telah menyusut dengan hilangnya pendapatan dari biaya, serta izin. Karena kendala itulah, bintang film Catch Me If You Can itu memberikan donasi melalui Re;wild, organisasi yang ia dirikan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).