Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menyerahkan surat pemberitahuan menyampaikan pelaksanaan Seba akan digelar 21-22 Mei 2021," kata tokoh masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Djaro Saija, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/5).
Ia mengatakan masyarakat Baduy biasanya melakukan upacara tradisi Seba dengan banyak orang atau hingga mencapai lebih dari 1.000 orang. Namun, di tengah pandemi COVID-19, jumlah warga akan dibatasi.
Direncanakan tradisi Seba pada tahun ini dihadiri 20 orang, sedangkan tahun sebelumnya 17 orang, di antaranya perwakilan Baduy Luar 13 orang dan empat orang dari Baduy Dalam.
"Kami tetap melaksanakan ritual tradisi Seba, karena titipan dari leluhur yang harus dilaksanakan," katanya.
Jaro menjelaskan tradisi Seba oleh masyarakat Baduy ditandai dengan penyerahan hasil bumi atau pertanian ladang kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
ADVERTISEMENT
Upacara tradisi Seba merupakan bentuk silaturahmi mereka kepada pemerintah daerah dan wujud syukur, karena selama setahun mendapatkan kelimpahan hasil pertanian ladang.
Hasil pertanian ladang mereka itu di antaranya pisang, beras ketan dan beras huma, petai, dan gula merah.
Dalam melakukan tradisi Seba, warga Baduy Dalam berjalan kaki selama kurang lebih 12 jam menempuh jarak lebih dari 100 kilometer.
Perayaan tradisi Seba tetap dilaksanakan seperti tahun lalu, tetapi warga Baduy tidak bisa menemui Bupati Lebak dan Gubernur Banten karena pandemi COVID-19. Mereka hanya ditemui pejabat pemerintah daerah, seperti dinas pariwisata setempat.
"Kami tidak menjadikan masalah dengan siapa pun harus ditemui, namun tradisi Seba tetap bisa dilaksanakan, karena titipan dari leluhur," pungkas Jaro.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )