Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Melihat Indahnya Senja dan Gugusan Bintang di The Pinnacles Dessert
3 Mei 2024 16:17 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Bicara soal tempat wisata di Australia Barat tentu tidak akan ada habisnya. Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi sesuai dengan passion yang kamu punya.
ADVERTISEMENT
Ingin ke pantai? Rockingham atau Turqoise Bay bisa jadi pilihan. Mau menikmati indahnya pulau? Rottnest Island jadi destinasi yang tak boleh dilewatkan.
Namun, tahukah kamu ternyata ada satu tempat yang tawarkan dua pesona sekaligus? Ya, di sini kamu bisa berburu senja sekaligus stargazing (melihat bintang ). Seru, bukan?
Pengalaman unik ini bisa kamu dapatkan saat plesiran ke The Pinnacles Dessert di Taman Nasional Nambung, Australia Barat. Kumparan berkesempatan menikmati keindahan tempat ini beberapa waktu lalu atas undangan familiarization trip dari Tourism Western Australia (TWA).
Perjalanan menuju The Pinnacles Dessert kami tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam 10 menit dari tempat kami menginap, yaitu hotel Mercure Perth. Bagi kamu yang ingin ke sini, pilihannya adalah ikut tur atau menyewa kendaraan pribadi terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Sebab, berdasarkan pengalaman kumparan, agak sulit untuk ke sana jika naik transportasi umum. Tak perlu menunggu waktu lama, mobil van yang membawa kumparan pun melesat dari hotel menuju Taman Nasional Nambung.
Selama perjalanan, kamu akan dimanjakan dengan beragam panorama. Salah satunya adalah panorama indahnya gurun pasir dengan warna kecokelatan, juga bukit pasir berwarna putih dari Lancelin Sand Dunes.
Menariknya, setibanya di The Pinnacles Dessert, kamu bakal disuguhkan dengan padang pasir, lengkap dengan hamparan bebatuan unik yang menjulang ke atas. Skip, guide Lumineer Adventure Tours yang menemani perjalanan kumparan, mengatakan bahwa batu-batu inilah yang menjadikannya sebagai daya tarik tersendiri.
"Batu-batu ini diperkirakan terbentuk sudah lama sekali, bentuknya mirip seperti stalaktit dan stalakmit, bukan? Ya, karena diperkirakan dulu tempat ini adalah laut," ujar Skip.
ADVERTISEMENT
Setelah memberikan penjelasan singkat, tak lama mobil yang kumparan tumpangi berhenti di tengah padang gurun. Meski tampak seperti gurun, tempat ini tidaklah panas seperti yang kamu bayangkan.
Ini karena kondisi iklim di Australia Barat yang mulai memasuki musim dingin. Oleh karena itu, udara di tempat ini sangat sejuk.
Adapun, kegiatan yang akan kami lakukan di sini adalah melihat senja (sunset), lalu menikmati panorama indahnya bintang-bintang.
Panorama Sunset yang Memukau
Kumparan pun sempat berkeliling ke beberapa tempat di Pinnacles Dessert. Tak sulit untuk melihat senja di sini, karena saat berada di mana pun kamu bisa langsung melihatnya. Namun, jika kamu ingin melihat senja dan panorama gurun secara keseluruhan, ada observation deck yang digunakan untuk melihat sunset.
ADVERTISEMENT
Menunggu sunset semakin asyik, karena kami juga disuguhkan dengan makanan ala barbekyu, seperti sosis, roti, hingga salad. Tak hanya itu, tersedia juga minuman non-alkohol, seperti soda bagi kamu yang tidak minum alkohol.
Menikmati senja semakin aduhai, karena kamu bisa bersantai di tikar yang sudah disediakan pihak tur.
Selama di tempat ini, kumparan juga sempat bertemu dengan salah satu wisatawan Indonesia yang kebetulan satu grup dengan kami, Moch Abdul Hakim. Ia mengatakan bahwa The Pinnacles Dessert adalah salah satu tempat yang ingin dikunjungi sejak lama.
"Saya, kan, suka tempat-tempat yang tidak bisa ditemui di tempat lain, kalau pantai segala macem, kan, umum, ya. Tapi ini kan Pinnacles, itu sesuatu kayak keajaiban gitu, lho. Sesuatu yang terjadi by accident oleh sejarah ribuan tahun. Rasanya kayak 'once in a lifetime experience', kalau ke daerah-daerah kayak gitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pria yang juga dosen psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) itu mengaku sangat takjub dengan panorama keindahan Pinnacles Dessert. Menurutnya, tempat ini membuatnya seperti berada di tempat lain, karena formasi bebatuannya yang terbilang unik.
Stargazing di Tengah Gurun Pasir
Enggak hanya sunset, tur ini juga mengajak kamu untuk menikmati indahnya gugusan bintang yang ada di langit. Meski udara malam mulai merasuk ke badan, pandangan kami tetap tertuju pada indahnya bintang-bintang di langit.
Marketing Manager Tourism Western Australia (TWA) - Indonesia, Vera Darmadi, mengatakan bahwa kami cukup beruntung bahwa dapat melihat milky way secara keseluruhan.
"Ini termasuk cepat untuk bisa kelihatan bintangnya. Kadang-kadang saya pernah cukup lama untuk (muncul) bintangnya," kata Vera.
ADVERTISEMENT
Skip juga mempersilakan kami jika ingin melihat panorama bintang tersebut dari dekat. Ia sudah menyiapkan teropong binokular yang bisa digunakan para peserta tur untuk melihat bintang secara bergantian.
Selama menikmati pemandangan indah tersebut, Skip memberikan penjelasan singkat mengenai posisi bintang-bintang tadi. Bahkan saking jelasnya, kamu juga bisa melihat satelit yang sedang berputar di area orbit sambil berkelap-kelip.
"Ada juga eksoplanet yang bisa dilihat jika beruntung, di mana setiap planet memiliki bintangnya masing-masing," ujar Skip.
Benar saja, bintang-bintang tersebut akan berubah posisinya seiring dengan berjalannya waktu. Indahnya formasi bintang-bintang yang menakjubkan tersebut menjadi penutup perjalanan kumparan pada hari itu, seraya mengagumi semesta yang selalu punya cerita.
Untuk menikmati pengalaman ini, kamu harus merogoh kocek sekitar 182 dolar Australia atau Rp 1,8 juta. Meski demikian, harga tersebut cukup worth it, mengingat paket tersebut sudah termasuk sand boarding di Pinnacles Dessert, serta melihat senja dan stargazing di Pinnacles Dessert.
ADVERTISEMENT
Tertarik menikmati pengalaman seperti yang kumparan rasakan? Informasinya bisa kamu akses di laman resmi Tourism Western Australia (https://www.westernaustralia.com/en/attraction/pinnacles/56b266a82cbcbe7073ae055c).