Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat mendengar rumah adat satu ini, pasti yang terlintas di benakmu adalah hewan berbentuk ulat yang punya kaki seribu. Tapi, tidak hanya hewan yang punya kaki seribu, rumah ini juga punya kaki seribu.
Mengutip laman Kemendikbud, rumah adat khas Suku Arfak tersebut juga dikenal dengan nama Mod Aki Aksa atau Igkojei. Berbentuk menyerupai panggung, rumah ini mempunyai banyak tiang pondasi yang tersebar di bagian bawah rumah. Tiang-tiang ini pula yang menjadi tumpuan utama bangunan.
Hal inilah yang kemudian rumah adat unik satu ini disebut sebagai Rumah Kaki Seribu.
Rumah yang berukuran sekitar 4-5 meter dengan lebar kurang lebih 8x6 meter ini dibuat dari kayu-kayu bulat kecil dan jumlahnya sangat banyak.
ADVERTISEMENT
Tiang-tiang dengan diameter 10 cm per tiangnya ini disusun dengan jarak kurang lebih 30 centimeter. Kerapatan inilah yang menjadikan rumah tersebut unik dan terlihat berkaki banyak.
Supaya kuat, kayu-kayu tersebut diikat dengan tali serat kayu dan rotan. Kemudian ada tiang penyangga berupa kayu gelondongan tua yang kokoh dan dijalin rapi serta berlapis.
Keunikan Rumah Kaki Seribu Suku Arfak
Rumah Kaki Seribu mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan rumah panggung pada umumnya. Atap rumah ini sendiri terbuat dari rumput ilalang, sedangkan lantainya dari anyaman rotan.
Meski nampak sederhana, rumah masyarakat Suku Arfak ini dibuat senyaman mungkin bagi penghuninya, lho. Cukup besar dan nyaman untuk ditinggali.
Selain memiliki tiang yang banyak, Rumah Kaki Seribu juga punya keunikan lain, yaitu pintunya yang hanya memiliki dua buah. Kedua pintu tersebut terletak di depan dan belakang, selain itu rumah ini juga tidak memiliki jendela.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya desain tiang penyangga rumah yang banyak, keunikan ini pun dibuat bukannya tanpa maksud.
Tingginya rumah, banyaknya tiang pondasi, dan desain yang relatif tertutup dimaksudkan agar keluarga yang tinggal di rumah ini terlindung serangan hewan buas, udara dingin, serta bencana alam seperti badai.
Selain itu, kondisi masyarakat yang sering bertikai pun menjadi alasan kenapa Rumah Kaki Seribu memiliki bentuk yang tak lazim. Hal itu bertujuan agar Suku Arfak yang tinggal di rumah ini tetap aman dari ancaman musuh.
Mereka dapat mengawasi keberadaan musuh, karena rumah tersebut berada di tempat tinggi dan hanya memiliki 2 pintu sebagai akses masuk dan keluar.
Seiring berkembangnya zaman dan modernisasi, Rumah Kaki Seribu kini sudah sangat jarang ditemui di kota besar.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang masih menggunakan rumah unik ini adalah penduduk asli Arfak dan biasanya berada jauh di pedalaman, terutama di bagian tengah sekitar Pegunungan Arfak.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )