Meteora, Kota di Atas Batu Megalitikum di Yunani

10 April 2018 13:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selama 600 tahun, tradisi dan kepercayaan Kristen Ortodoks berlangsung tanpa interupsi dari pihak luar maupun perubahan zaman. Enam biara yang menjaga kepercayaan ini berlokasi di tempat yang sulit dijangkau, yaitu di puncak batu raksasa megalitikum yang dikenal dengan nama Meteora.
ADVERTISEMENT
Terletak di Yunani Tengah, tepatnya di daerah Thessaly, Holy Monastery of The Great Meteoro, Varlaam Monastery, Saint Stephen Monastery, Holy Trinity Monastery, Saint Nicholas Anapafsas Monastery dan Rousano Monastery adalah enam biara yang tersisa dari 24 biara lainnya yang dibangun di tempat ini pada abad ke-15.
Meteora dalam bahasa Yunani berarti tertahan atau menggantung di angkasa adalah komplek biara terbesar kedua dan terpenting di Yunani, setelah biara yang berlokasi di Gunung Athos, Yunani. Karena letaknya, biara ini banyak dikunjungi oleh para pendaki yang menginginkan sensasi berbeda ketika mendaki.
Kamu juga dapat melihat kota Kalampaka di bawahnya. Dulunya biara ini dibangun oleh para biarawan dengan menggunakan katrol, jaring, bahkan tangan kosong. Diyakini sebagai tempat suci, meteora dapat mencapai ketinggian 396 meter di atas permukaan tanah.
ADVERTISEMENT