Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak tahu Tembok Besar China ? Destinasi wisata kebanggaan Pemerintah China yang pernah dinobatkan sebagai salah satu situs keajaiban dunia ini dikenal sebagai bangunan terpanjang yang pernah dibuat manusia.
ADVERTISEMENT
Karena menawarkan pemandangan yang menakjubkan, wajar saja bila Tembok Besar China kerap dikunjungi turis lokal maupun asing. Semua berbondong-bondong datang untuk melihat secara langsung tembok sepanjang 21 ribu kilometer itu.
Kabar terbaru, terhitung mulai 1 Juni 2019, jumlah pengunjung Tembok Besar China akan dibatasi. Dalam satu hari, tembok yang juga disebut Great Wall itu hanya menerima 65 ribu turis saja.
Dilansir Antara, pembatasan jumlah pengunjung ini berlaku dari sektor Badalin, yang berada di Kabupaten Yanqing, kurang lebih 60 kilometer di sebelah barat laut pusat kota Beijing.
Sektor Badaling merupakan sektor pertama yang dibuka untuk umum dan paling populer ketimbang yang lain. Dari pusat kota, sektor Badaling juga lebih mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi, bus umum, ataupun kereta api,
ADVERTISEMENT
Bahkan, sejak 1950-an banyak kepala negara atau pemerintahan yang mengunjungi Tembok Besar China melalui sektor Badakung. Tak heran bila tahun lalu, tercatat ada 9,9 juta wisatawan datang melalui sektor ini.
Untuk itu, ke depannya otoritas setempat akan mengeluarkan sistem peringatan bagi turis yang akan mengunjungi Tembok Besar China. Nantinya, ada tanda kuning yang akan dikeluarkan bila jumlah turis sudah mencapai angka 39 ribu, kemudian tanda oranye untuk 52 ribu, dan merah bila turis sudah menginjak 65 ribu orang.
Maka dari itu, untuk mengefektifkan pembatasan, wisatawan disarankan memesan tiket jauh-jauh hari. Setidaknya pesan tiket tujuh hari sebelum kedatangan melalui akun WeChat.