PIA Kembali Layani Penerbangan ke Eropa Setelah Absen 4 Tahun

7 Desember 2024 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) mengumumkan akan kembali melayani penerbangannya menuju Eropa setelah absen selama 4 tahun. Penerbangan ke Eropa akan kembali dilayani dari Paris terhitung tanggal 10 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, dioperasikannya kembali layanan penerbangan ke Eropa dilakukan setelah regulator penerbangan Uni Eropa secara resmi mencabut larangan terbang maskapai asal Pakistan tersebut.
Sebelumnya, PIA menghentikan layanan penerbangannya ke Eropa pada Juni 2020 lalu karena kekhawatiran otoritas penerbangan sipil Pakistan yang dianggap tidak mampu dalam memastikan aspek kepatuhan terhadap standar penerbangan internasional.

Larangan Terbang ke Eropa

Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) Foto: Shutter stock
Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa dan Inggris menangguhkan izin PIA untuk beroperasi di wilayah tersebut setelah Pakistan mulai menyelidiki skandal mengenai keabsahan lisensi pilot setelah kecelakaan pesawat yang menewaskan 97 orang.
"PIA segera menghubungi Departemen Transportasi Inggris (DfT) untuk mendapatkan izin untuk melanjutkan rute ke Inggris, kata Khan.
Setelah mendapat izin dari DfT, London, Manchester, dan Birmingham akan menjadi tujuan yang paling diminati, tambahnya.
Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) Foto: Shutter stock
Larangan tersebut merugikan maskapai yang merugi tersebut sebesar 144 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun atau Rp 2,2 triliun.
ADVERTISEMENT
PIA menguasai 23% pangsa pasar penerbangan domestik Pakistan, tetapi armadanya yang berjumlah 34 pesawat tidak dapat bersaing dengan maskapai Timur Tengah yang menguasai 60%, karena kurangnya penerbangan langsung, meskipun memiliki perjanjian dengan 87 negara dan slot pendaratan utama.
Upaya Pakistan untuk memprivatisasi PIA gagal karena hanya menerima satu penawaran, jauh di bawah harga yang diminta.