Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Saat Liburan Tiba-tiba Ada Hujan Lebat hingga Badai, Traveler Harus Apa?
28 Desember 2022 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Baru-baru ini viral di media sosial cuitan salah satu peneliti Badan Riset dan Investasi Nasional (BRIN) tentang peringatan potensi badai dahsyat yang bakal terjadi pada hari ini Rabu (28/12). Pada akun Twitter-nya, Erma Yulishatin, mengatakan sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami hujan ekstrem dan juga badai dahsyat
ADVERTISEMENT
"Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," ungkap Erma, seperti dikutip dari akun Twitter-nya @EYulihastin.
Erma mengatakan bahwa hal tersebut didasari dengan data yang didapat dari citra SADEWA (Satellite-based Disaster Early Warning System) atau sistem peringatan dini bencana berbasis satelit milik BRIN.
Ia menjelaskan bahwa badai dahsyat dari laut akan pindah ke darat melalui dua jalur, yaitu angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst), dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat (northerly, CENS).
"Maka Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," ungkap Erma.
ADVERTISEMENT
Imbauan dari BMKG
Meski begitu, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ), Miming Saepudin, mengimbau masyarakat tidak panik dan termakan isu viral tentang badai besar yang bakal terjadi.
Pihaknya menjelaskan bahwa yang perlu diluruskan adalah fenomena cuaca yang terjadi saat ini, bukan badai, tetapi cuaca ekstrem.
"Yang perlu diluruskan adalah fenomena cuaca yang terjadi di Jabodetabek saat ini terutama di periode Nataru 2022/2023 ini adalah bukan badai, tetapi merupakan potensi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi yang disertai kilat atau petir dan angin kencang, serta dapat menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, bandang, genangan, longsor, dan gelombang tinggi," ujar Miming, saat dihubungi kumparan, pada Rabu (28/12).
BMKG juga saat ini telah mengeluarkan imbauan terkait prakiraan cuaca yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana jika traveler sudah memiliki rencana untuk liburan dalam waktu dekat, khususnya saat periode libur Natal 2o22 dan Tahun Baru 2o23? BMKG pun memberikan sejumlah tips yang bisa dilakukan traveler.
Tips Liburan di Tengah Cuaca Ekstrem
BMKG menjelaskan ada beberapa tips yang bisa dilakukan bagi traveler yang ingin tetap menikmati liburan Nataru di tengah ancaman cuaca ekstrem.
Pertama-tama ketika teridentifikasi ada potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang, maka kamu diminta untuk mengindari wilayah atau destinasi wisata yang rawan dan berpotensi bencana.
"Seperti misalnya tebing yang mudah longsor, lapangan luas supaya terhindar dari sambaran petir, daerah genangan atau jalan yang tergenang, dan wilayah lainnya yang berpotensi membahayakan," ujar Miming.
ADVERTISEMENT
Bagi yang berada dekat atau di dalam wilayah yang terkena cuaca ekstrem, masyarakat atau traveler pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.
"Yang paling penting adalah tetap waspada terhadap kondisi bahaya yang dapat mengancam akibat adanya cuaca ekstrem," kata Miming.
Adapun, tips selanjutnya adalah tentang pemilihan transportasi yang akan kamu gunakan saat berwisata. Buat yang akan berwisata menggunakan jalur darat, kamu wajib memantau prakiraan cuaca secara berkala, serta tetap berhati-hati dalam berkendara.
"Selalu waspada akan potensi hujan yang menyebabkan jalan licin dan genangan," ungkap Miming.
Sementara itu, kamu juga diminta tidak plesiran ke pantai atau destinasi wisata yang sekiranya berpotensi berbahaya saat cuaca ekstrem terjadi. Misalnya, kamu bisa menghindari wisata ke pantai atau gunung yang berpotensi membahayakan saat cuaca ekstrem terjadi.
ADVERTISEMENT
"Bagi masyarakat yang akan berwisata pada kawasan pantai dan melakukan penyeberangan, BMKG mengimbau untuk berhati-hati terhadap potensi gelombang laut tinggi antara 2.5-4.0 meter," pungkasnya.