Sandiaga: Penggunaan Bahan Bakar SAF Bisa Turunkan Emisi Karbon di Pariwisata

19 September 2024 21:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Pameran kedirgantaraan Bali International Airshow (BIAS) secara resmi digelar pada 18-21 September 2024. Selain memamerkan produk-produk penerbangan Indonesia, salah satu inovasi yang sedang digaungkan adalah penggunaan bahan bakar ramah lingkungan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) pada maskapai penerbangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan ini mendapatkan apresiasi langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Sandiaga menilai, penggunaan bahan bakar SAF tak hanya membantu mewujudkan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism, tetapi juga mampu menekan emisi karbon yang dihasilkan di sektor pariwisata.
"Sangat mendukung, karena dari total emisi karbon pariwisata sebesar 8 persen, setengahnya itu dari industri aviasi atau transportasi. Jadi, kalau kita bisa mengubah fuel-nya, industri aviasi dan transportasi secara umum menuju sustainable," ujar Sandiaga, saat ditemui kumparan di sela-sela acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9).
Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Penggunaan bahan bakar ini dikatakan Sandiaga mampu mendukung capaian target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang.
ADVERTISEMENT
"SAF fuel itu akan sangat besar manfaatnya dalam pencapaian tahun 2035, di mana kita bisa mengurangi 50 persen menjadi 4 persen emisi karbon kita, dan di tahun 2060 sektor pariwisata kita menjadi completely net zero. Itu sangat kami dukung," ujar Sandiaga.

Sekilas tentang Bahan Bakar SAF yang Didukung Sandiaga

Ilustrasi pesawat. Foto: Dushlik/Shutterstock
Bahan bakar SAF adalah bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan. Bahan bakar yang juga dikenal dengan bioavtur ini terbuat dari campuran bahan bakar jet konvensional, dan bahan pencampur berkelanjutan.
Mengutip laman Pertamina, SAF dapat langsung digunakan tanpa modifikasi khusus pada pesawat. Campuran ini, dikenal sebagai 'neat SAF', merupakan versi berkelanjutan dari bahan bakar Jet A dan Jet A-1 yang cocok untuk berbagai jenis pesawat.
ADVERTISEMENT
Bahan bakar ini sudah mulai digunakan beberapa maskapai penerbangan dunia, termasuk Indonesia.