Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sandiaga Sebut LRT Bali Bisa Jadi Solusi Kemacetan di Pulau Dewata
10 Oktober 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Bali bisa menjadi solusi kemacetan yang terjadi di Pulau Dewata. Kehadiran moda transportasi ini bisa menjadi solusi jangka menengah untuk mengurai kemacetan.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan kehadiran LRT di Bali akan menjadi solusi jangka panjang dan permanen terhadap masalah traffic di Bali," ujar Sandiaga, usai ditemui kumparan di sela-sela acara Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menilai transportasi berbasis kereta ini dapat dilihat dari kondisi jalanan di Jakarta yang perlahan membaik, setelah hadirnya LRT dan juga Moda Raya Terpadu (MRT).
"Jangka menengah tentunya LRT kita harapkan bisa mengurangi angka kemacetan seperti yang sekarang kita lihat di DKI, ada sedikit improvement, terutama di jalur-jalur MRT sudah tidak sehorror dulu lagi," ungkap Sandiaga.
Pembangunan LRT Bali
Pembangunan proyek LRT Bali Urban Subway secara resmi dimulai dengan upacara Ngeruwak di Parkir Sentra Kuta, Bali, Rabu (4/9/2024). Upacara Ngeruwak adalah sebuah prosesi peletakan batu pertama khas umat Hindu Bali sebagai tanda memohon restu kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ari Askhara, mengatakan, LRT Bali Urban Subway nantinya akan menargetkan turis asing sebagai penumpang utama.
"Dalam proyeksi kami untuk para turis kisaran 35-40 dolar AS, terserah mereka mau pakai kapan dalam seminggu. Bayangkan kalau turis datang dari airport ke Cemagi sudah Rp 350 ribu naik ojol, tapi dengan LRT mereka (hanya merogoh kocek) Rp 600 ribu seminggu," kata Ari Askhara.
Tahap pembangunan dibagi menjadi empat fase. Fase pertama proyek ini akan meliputi jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Central Parkir Kuta, dengan perhentian di Seminyak, Berawa, dan Cemagi dengan panjang 16 kilometer.
Fase kedua akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Jimbaran, Universitas Udayana, dan Nusa Dua dengan panjang 13,5 kilometer.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, fase ketiga proyek ini akan menghubungkan Central Parkir Kuta dengan Denpasar, termasuk Sesetan, Renon, dan Sanur. Fase keempat akan menghubungkan Renon dengan Gianyar, mencakup Sukawati dan Ubud.