Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sukarno hingga Jokowi, Ini 7 Tokoh Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Luar Negeri
19 Oktober 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ternyata ada beberapa tokoh di Indonesia yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri, lho. Mulai dari bapak proklamator Indonesia, Sukarno, hingga Presiden Joko Widodo.
Berikut deretan tokoh Indonesia yang namanya diabadikan pada sebuah jalan di luar negeri.
1. Sukarno, Maroko
Presiden pertama sekaligus bapak proklamator Indonesia, Sukarno merupakan tokoh yang namanya diabadikan pada sebuah jalan di luar negeri. Dia adalah penggagas gerakan Non Blok, dan juga salah satu penggagas Konferensi Asia Afrika yang mendorong bangsa-bangsa di Asia Afrika untuk merdeka.
Atas jasanya itu, Maroko menyematkan nama Sukarno di sebuah rute atau jalan. Nama Sukarno diletakkan di pusat Kota Rabat, yakni Rue Soukarno. Jalan ini menjadi penghubung utama ibu kota dan diresmikan pada 2 Mei 1960 oleh Sukarno.
Selain Maroko, nama Sukarno juga ada di Mesir dan Pakistan. Di Mesir ada nama jalan Ahmed Sokarno, letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan di kawasan Kit-Kat Agouza Geiza di pinggiran Kota Kairo. Pemberian nama jalan itu karena alasan kedekatan Mesir dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Pakistan, nama Sukarno ada di dua lokasi, yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore. Pakistan dan Indonesia punya hubungan baik, karena Indonesia pernah mengirimkan pasukannya untuk membantu patroli di laut selatan Pakistan saat terjadi konflik Pakistan-India pada 1965.
2. Mohammad Hatta, Belanda
Berikutnya nama Bung Hatta juga diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Haarlem, Belanda. Dalam bahasa lokal, nama jalannya ialah Mohammed Hatta Straat.
Nama jalan itu sebagai bentuk penghargaan bagi Mohammad Hatta karena perannya dalam upaya kemerdekaan Indonesia.
Jalan Mohammed Hattastraat diresmikan pada 1987, lokasinya berada di Kota Harleem. Hatta pernah belajar di Belanda dan aktif di perkumpulan pelajar Tanah Air di Belanda yang diberi nama Indische Vereeniging.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan teman-temannya, Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumu, Indische Vereeniging akhirnya berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) dan menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan.
3. Raden Ajeng Kartini, Belanda
Nama Raden Ajeng Kartini yang dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan Indonesia juga terdengar sampai Negara Kincir Angin. Namanya diabadikan pada sebuah jalan yang ada di Amsterdam, Belanda.
Di sana ada marka jalan bertuliskan R A Kartinistraat, terletak di kawasan Amsterdam Zuidoost atau yang dikenal dengan sebutan Bijlmer. Selain di Amsterdam, nama RA Kartini juga dijadikan jalan di Harlem. Ada lagi nama jalan Kartini di Belanda, yakni di Utrecht dan Kota Venlo.
4. Sutan Syahrir, Belanda
Selain RA Kartini, Putra Padang Panjang, Sutan Sjahrir, juga dijadikan nama jalan di kawasan Leiden, Belanda.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk penghormatan, nama Sjahrir dijadikan nama jalan di tiga tempat berbeda di Belanda, yaitu Sjahrirsingel di Kota Gouda, Sjahrirstraat di Kota Leiden, dan Sutan Sjahrirstraat di kota Haarlem, tak jauh dari Kartinistraat dan Hattastraat.
Perdana menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir, ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 9 April 1966. Dia merupakan salah satu tokoh perintis, intelektual kemerdekaan Indonesia. Sjahrir menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947.
Di masa remaja, Sjahrir menimba ilmu di Leiden, Belanda. Dia menjalin hubungan baik dengan para cendekiawan dan aktivis di sana, sehingga namanya cukup dikenal dan diperhitungkan.
5. Munir, Belanda
Sosok pejuang hak asasi manusia, Munir Said Thalib Al-Kathiri, juga dikenang sebagai nama jalan di Den Haag, Belanda.
ADVERTISEMENT
Meski bukan pahlawan Indonesia yang bergerak di masa sebelum kemerdekaan, namun aksinya untuk memperjuangkan hak asasi manusia di Indonesia patut diacungi jempol. Munir adalah tokoh utama yang mengusut kasus penghilangan orang yang diduga dilakukan Tim Mawar.
Munir Said Thalid kehilangan nyawanya setelah meneguk minuman yang rupanya sudah dicampur racun, tepat di atas pesawat yang membawanya menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Atas usulan Amnesty Internasional, nama Munir dijadikan sebagai salah satu ruas jalan sepeda di pemukiman Kota Den Haag, Belanda.
Dikenang dengan nama Munirpad, jalan ini diresmikan oleh Wali Kota Den Haag Joziaas van Aartsen pada 15 April 2015 silam.
6. Pattimura, Belanda
Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura merupakan sosok pahlawan nasional berdarah Maluku yang dikenal dengan perjuangannya dalam melawan penjajahan.
ADVERTISEMENT
Pattimura merupakan mantan sersan militer Inggris yang akhirnya membantu Indonesia mengusir penjajah Belanda. Nama Pattimura diabadikan menjadi nama jalan di Belanda, tepatnya di kawasan Wierden.
Selain itu, namanya juga diabadikan menjadi nama Universitas Pattimura, Kodam XVI/Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura di Ambon.
7. Jokowi, Abu Dhabi
Pemerintah Uni Emirat Arab juga menggunakan nama Presiden Joko Widodo pada sebuah jalan di Ibu Kota Abu Dhabi. Penamaan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi menambah deretan tokoh Indonesia yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri.
Jalan dengan nama orang nomor satu di RI ini terletak di kawasan diplomatik. Di kawasan tersebut terdapat berbagai kantor misi asing di UEA.
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )