Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Unik! Negara Ini Punya Jasa Pelayat Profesional, Bayarannya Jutaan Rupiah
18 April 2022 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelayat merupakan orang yang menghadiri sebuah upacara kematian. Biasanya mereka merupakan bagian dari sanak keluarga maupun relasi dari mendiang yang dimakamkan tersebut. Ternyata ada, lho, para pelayat yang mendapat bayaran untuk tangisan serta kesedihan yang mereka keluarkan di prosesi pemakaman. Meski terdengar nyeleneh dan sedikit miris, nyatanya profesi ini bisa kamu temukan di China.
Mereka yang berkecimpung di pekerjaan ini akan menerima bayaran untuk menghadiri undangan dalam rangka meramaikan suasana di rumah duka. Terlebih lagi, bila mendiang tersebut diketahui tidak memiliki sanak saudara maupun teman karib yang bisa mendampingi di momen terakhir hidupnya.
Dilansir BBC, masyarakat Taiwan dan Cina daratan membutuhkan jasa pelayat profesional karena anggota keluarga dari orang yang meninggal biasanya tinggal jauh di luar kota dan sulit menghadiri upacara pemakaman.
ADVERTISEMENT
Alhasil, pelayat bayaran jadi solusi. Pelayat profesional biasanya diminta mengisi sesi hiburan dan pengucapan belasungkawa, dua hal yang selalu ada dalam upacara pemakaman masyarakat Cina.
Profesi yang Telah Ada Sejak Dinasti Han
Negeri Tirai Bambu punya sejarah panjang tentang pelayat profesional. Menurut berbagai sumber, profesi ini telah ada sejak Dinasti Han (sekitar 206 SM-220 M). Profesi ini telah mengalami kebangkitan dalam beberapa tahun terakhir, namun juga pernah dilarang selama masa revolusi kebudayaan.
Saat ini, para pelayat profesional di Cina dapat juga bertindak ekstrem dengan melakukan penghormatan secara emosional kepada almarhum, diikuti dengan pertunjukan teatrikal. Terkadang mereka melakukan tari perut untuk meringankan suasana.
Nuansa teatrikal sebagai sarana untuk melepaskan emosi juga hadir dalam tradisi pemakaman di Yunani.
ADVERTISEMENT
Di Yunani, pelayat profesional disebut sebagai moirolog, yang biasanya dilakukan oleh kelompok perempuan. Moirolog berasal dari kata moíra yang berarti 'takdir' dan lógos yaitu 'pidato'. Jadi, moirolog dipekerjakan untuk menembang dan berduka saat prosesi pemakaman.
Mereka juga menemani keluarga yang ditinggalkan dalam melalui ritual kompleks pasca-kematian dalam budaya tradisional Yunani. Sama seperti China, tradisi ini telah dilakukan selama berabad-abad lalu.
Lantas, berapa, sih, bayaran seorang pelayat profesional?
Digaji Hingga Jutaan Rupiah
Jangan salah, pelayat profesional ternyata menjadi pekerjaan yang cukup cuan. Liu Chun-lin, salah seorang pelayat profesional asal Taiwan, mengatakan bahwa ia biasa dibayar 600 dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih dari Rp 8 juta untuk sekali datang ke pemakaman.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Liu, ada banyak perusahaan di China yang menawarkan jasa ini. Salah satunya adalah Xianyu yang menawarkan jasa pelayat profesional.
Untuk mendapatkan layanan ini, klien harus membayar 189 yuan atau sekitar Rp 427 ribu untuk durasi 10 menit kunjungan. Jumlah yang harus dibayar ini akan bertambah jika mereka meminta membersihkan makam, bersujud, mengobrol, dan menempatkan sesaji.
Selain di China, perusahaan Rent a Mourner asal Inggris juga memasok para profesional terlatih untuk menghadiri pemakaman orang-orang kaya.
Di Amerika Serikat, Rumah Pemakaman Golden Gate di Fort Worth, Texas menyewa pelayat profesional ekstra untuk membuat pelayat lain mengalirkan air mata, seperti yang terungkap dalam video dokumenter dari TLC berjudul 'Best Funeral Ever' (Pemakaman Terbaik yang Pernah Ada).
ADVERTISEMENT
Biasanya di sana para pelayat profesional dibayar kisaran USD 30 (Rp 400 ribu) sampai USD 120 (Rp 1,6 juta) per orang dan per satu acara pemakaman.
Meski cukup cuan, tujuan utama seorang pelayat profesional adalah untuk meningkatkan jumlah peserta pemakaman. Selain itu, mereka juga bertugas untuk menunjukkan dukungan kepada orang yang meninggal dan membantu keluarga melewati tragedi melalui ekspresi kesedihan orang lain. Kini, hal ini masih dilakukan di Cina dan negara-negara Asia lainnya.