Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jangan terkecoh tampilan pro. Salah-salah jadi korban DNA Pro .
DNA Pro tak kurang profesional. Tiap presentasi kepada masyarakat—yang notabene calon member, mereka membekali diri dengan setumpuk dokumen seperti:
Belum lagi gembar-gembor bahwa mereka menggunakan Alfa Success Corp sebagai broker yang terafiliasi dengan Alfa Group, konglomerasi besar dari Rusia. Semua itu membangun citra DNA Pro sebagai platform robot trading bonafide.
Nyatanya: semua itu omong kosong. Inilah faktanya:
Pada akhirnya, ketika ada calon member bertanya “Mana izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi?)”, DNA Pro menjawab: izin Bappebti tidak diperlukan karena tidak ada dana yang dihimpun; dana member dikelola oleh broker.
Sebuah strategi (menipu) yang cukup jitu.
Belum lagi promosi dari deretan artis top membuat DNA Pro terlihat semakin meyakinkan di mata masyarakat. Sebagian calon member, misalnya, semakin berminat bergabung dengan DNA Pro setelah melihat Ivan Gunawan sebagai brand ambassador dan Yosi Project Pop sebagai penggubah lagu dan jingle DNA Pro.
Menurut Didit Akhdiyat, penyidik di Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga Kemendag, artis-artis yang dikontrak DNA Pro sebagai brand ambassador itu harus mempromosikan platform robot trading tersebut dalam jangka waktu 3 bulan dengan mengunggah total 15 konten di media sosial, baik Instagram maupun YouTube. Bayarannya: Rp 1 miliar.
Uang sejumlah itu pula (minus Rp 168 juta untuk membuka akun DNA Pro) yang dikembalikan Ivan Gunawan kepada penyidik Bareskrim Polri.
Jadi, ingat-ingat lagi: tampilan bukan segalanya.