Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Kesalahan dalam Mengelola Keuangan yang Sering Dilakukan Perempuan
5 Agustus 2022 11:37 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Ladies, kamu sudah paham dan mengerti seputar finansial ? Tak bisa dianggap sepele, literasi keuangan penting untuk perempuan dalam menunjang keseharian, seperti untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, membeli skin care untuk perawatan kulit, hingga biaya pendidikan anak. Pasalnya, jika kamu sudah paham akan hal ini, maka kamu bisa hidup dengan rasa lebih aman.
ADVERTISEMENT
Upaya dalam pengelolaan keuangan memang tak selamanya berjalan mulus. Ada saja hal-hal yang mengganggu ketika kamu sudah memantapkan hati untuk mulai mengatur keuangan sebaik mungkin. Penasaran kesalahan apa saja yang kerap dilakukan oleh perempuan dalam mengelola keuangan ? Simak jawabannya dari financial planner Annisa Steviani yang telah kumparanWOMAN rangkum berikut ini.
1. Self-control (pengendalian diri)
Self-control atau pengendalian diri merupakan kesalahan yang paling sering ditemui dalam mengelola keuangan. Sering terjadi tanpa disadari, akhirnya kamu tidak bisa mengontrol ke mana uang tersebut 'pergi' begitu saja. Di samping itu, Ladies juga sebenarnya tak bisa mengendalikan hal-hal yang dimiliki oleh orang lain.
Ladies, untuk menciptakan pengendalian diri yang baik, sebelum membeli sesuatu kamu harus tanyakan kepada diri terlebih dahulu. Barang yang kamu inginkan untuk apa? Apakah barang tersebut penting? Berguna atau tidak? Banyak perempuan yang merasa kesulitan untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan karena telah banyak keinginan yang dirasionalisasikan. Financial planner Annisa Steviani memberikan tips dengan membedakannya menjadi tiga hal, yaitu kewajiban, kebutuhan, keinginan.
ADVERTISEMENT
2. FOMO (Fear Of Missing Out)
Masalah selanjutnya sering terjadi pada generasi masa kini adalah selalu tidak mau ketinggalan dengan orang lain. Istilah yang disebut FOMO ini dipakai untuk kamu yang ketakutan tertinggal dengan teman-teman kamu, bisa dari segi keuangan, pernikahan, hingga kehidupan. Masalah ini juga harus kamu atasi dengan pengendalian diri yang baik.
Jangan selalu melihat keberhasilan orang sekitar, sebab, kamu juga tidak tahu sebenarnya berapa aset yang dimiliki oleh orang lain. Lebih lanjut mengenai gaya hidup teman-teman kamu yang mewah, terlihat tak punya utang, serta tabungan yang kita pikir melimpah, juga mungkin punya pengeluaran yang jauh lebih besar dan memusingkan dari kita. Orang lain yang terlihat bahagia pun belum tentu merasakan hal yang sama karena setiap orang punya kesulitannya tersendiri.
ADVERTISEMENT
3. Self-limiting belief (keyakinan dalam membatasi diri)
Perempuan usia produktif juga kerap menghadapi masalah ini. Self-limiting belief atau keyakinan yang akhirnya bisa membatasi diri ini disebabkan oleh pola asuh orang tua. Mungkin dari kecil kamu dibesarkan dengan kata-kata seperti “Kamu diam saja, ini masalah orang tua, kamu tidak usah ikut campur.”
Pola asuh demikian membuat perempuan jadi punya batasan-batasan pada diri sendiri. Lalu, mulai berpikir bahwa tidak perlu belajar mengenai literasi finansial dan akhirnya kehidupan jadi terhambat. Ladies, kalau sudah memiliki pola pikir yang tidak yakin ini, maka kamu akan kesulitan untuk mengelola keuangan di masa depan. Mulailah untuk yakin pada dirimu sendiri ya, Ladies.
4. Marriage issues (masalah pernikahan)
Masalah yang tak kalah penting juga datang dari pernikahan. Hubungan dalam pernikahan sangat berpengaruh pada kondisi finansial kamu lho, Ladies. Bisa saja sebenarnya kamu memiliki uang yang cukup, tapi masalah terjadi karena adanya perbedaan pandangan dari suami atas uang.
ADVERTISEMENT
Misalnya, suami percaya bahwa menabung itu tidak penting karena beranggapan rezeki akan selalu ada. Hal ini yang akan memengaruhi kamu untuk tidak menabung. “Iya percaya rezekinya ada, tapi kalau kita tidak bisa mengelola rezeki yang ada, bagaimana kita bisa dipercaya untuk dapat mengelola rezeki yang lebih besar,” jelas Annisa.
Selanjutnya, ada hal yang sebenarnya bukan masalah keuangan, tetapi sangat berpengaruh pada kondisi keuangan. Termasuk hubungan dengan orang tua dan mertua. Solusinya adalah kamu harus mendiskusikan dengan keluarga mengenai keuangan ini agar tidak terjadi salah paham.
ADVERTISEMENT