Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Masalah Keuangan yang Sering Dihadapi Perempuan Dewasa Muda
27 Agustus 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai perempuan dewasa muda (biasanya usia 21-29 tahun) yang hidup di masa sekarang, kamu tentunya harus mulai melakukan pengelolaan finansial dengan baik dan benar. Nah, untuk bisa melakukannya, kamu harus lebih dulu mengatasi masalah-masalah keuangan yang kamu hadapi.
Untuk itu, kumparanWOMAN mewawancarai seorang Certified Financial Planner dan Founder dari jasa perencanaan keuangan Finante.Id, Rista Zwestika. Rista pun menjelaskan, saat ini setidaknya ada empat masalah keuangan yang menjadi rintangan bagi perempuan. Apa saja, Ladies?
1. Banyak yang menjadi sandwich generation
Menurut Rista, masalah pertama yang dihadapi para perempuan muda saat ini adalah mereka merupakan sandwich generation atau generasi sandwich.
ADVERTISEMENT
“Permasalahan keuangan yang pertama adalah mereka termasuk dalam sandwich generation. Mereka tulang punggung keluarganya,” ucap Rista ketika diwawancarai pada Sabtu (20/8).
Istilah sandwich generation merujuk pada orang dewasa yang tidak hanya menanggung beban keuangan dirinya sendiri, tetapi juga beban keuangan orang tuanya. Seorang perempuan yang menjadi generasi sandwich pastinya akan membutuhkan pengelolaan keuangan berbeda dengan perempuan lainnya yang bukan tergolong ke dalam generasi sandwich.
2. Boros akibat mengikuti gaya hidup lingkungan yang tinggi
Permasalahan kedua yang sering dihadapi perempuan masa kini adalah mengeluarkan uang terlalu berlebih. Ini adalah akibat pengaruh gaya hidup lingkungan sekitarnya yang mungkin terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pemasukan per bulan.
“Permasalahannya adalah mengikuti komunitas atau lingkungannya. Dia butuh pengakuan, butuh diakui di lingkungannya, sehingga apa yang bisa membuat dia bisa diakui di lingkungannya, dia akan lakukan itu. Contohnya, dia masuk ke dalam komunitas di mana dia harus cantik, glowing, dan sebagainya. Maka, dia akan terbawa dengan gaya hidup seperti itu,” ungkap Rista.
ADVERTISEMENT
Maksudnya, mungkin saja si perempuan ini akan lebih banyak menghabiskan uang untuk perawatan atau membeli produk pendukung sehingga bisa punya penampilan lebih menarik.
Memang, merawat diri sendiri harus tetap dilakukan. Namun, ada baiknya kamu menyesuaikan perawatan yang kamu lakukan dengan penghasilan bulanan. Tujuannya agar keuangan kamu tetap sehat. Ini bisa dilakukan dengan sistem budgeting atau anggaran bulanan.
3. Tidak memiliki tujuan keuangan
Tak bisa dipungkiri, diskon dan promo di toko-toko online alias e-commerce bisa sangat menggiurkan. Diskon dan promo sebenarnya tidak akan berbahaya jika kamu memiliki tujuan keuangan yang jelas, karena kamu tidak akan kalap dan menghamburkan uang.
Namun, menurut Rista, hal itu bisa menjadi masalah ketika ketika kamu tidak memiliki tujuan keuangan.
ADVERTISEMENT
“Tantangan ketiga adalah adanya kemudahan di media sosial, pengaruh media sosial, benturan dari e-commerce, dan lain-lain. Ketika dia tidak punya tujuan keuangan, maka dia menjadi lebih mudah untuk dipengaruhi, tanpa dia memikirkan apakah dia bisa bayar atau tidak,” jelas Rista.
4. Menghamburkan uang dengan dalih ‘healing’
Masalah terakhir yang kemungkinan besar banyak dijumpai perempuan muda saat ini adalah menghamburkan uang dengan alasan healing alias memulihkan kesehatan mental. Istilah self-reward juga sering menjadi alasan untuk menghamburkan uang.
“Perempuan dewasa saat ini mudah stres dengan tekanan pekerjaan, sehingga persoalan mereka dianggap bisa selesai hanya dengan healing: jalan-jalan, makan-makan, dan beli baju. Jadi kesehatan mental juga berpengaruh di sini. Ini harus dibahas juga dengan psikolog: Apakah solusi terbaik dari tekanan ini adalah healing?” papar Rista.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang salah dengan memberikan penghargaan dan membahagiakan diri sendiri lewat berjalan-jalan, berbelanja, atau makan enak. Namun yang menjadi masalah adalah ketika healing itu dilakukan terus menerus, tanpa perencanaan yang baik, dan tidak benar-benar meringankan persoalan mental.
Cara mengatasi masalah keuangan bagi perempuan muda
Menurut Rista, langkah utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi empat persoalan ini adalah dengan mengedukasi diri sendiri soal keuangan.
“Cara terbaiknya adalah berinvestasi kepada diri sendiri, banyak belajar tentang keuangan. Dengan adanya media sosial, saat ini mudah sekali untuk kita mengakses ilmu keuangan, bagaimana cara mengatur keuangan, dan sebagainya,” tegas Rista.
Ini bisa dilakukan lewat tiga metode: Membaca lebih banyak buku atau artikel soal perencanaan keuangan yang baik; mengikuti kelas perencanaan keuangan, baik yang gratis maupun berbayar; dan berkonsultasi kepada ahli perencanaan keuangan, untuk mendapatkan dukungan dan perencanaan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Nah, Ladies, masalah keuangan mana yang saat ini sedang kamu hadapi?