Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Alasan Kenapa Kamu Tidak Boleh Mengomentari Masalah Kulit Orang Lain
3 Agustus 2022 18:24 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sebagai manusia, tentu kita tidak luput dari melakukan kesalahan. Mungkin kamu pernah, secara atau tidak sengaja, menyakiti perasaan orang lain lewat ucapan atau komentarmu. Satu hal yang sering menjadi sasaran komentar adalah masalah kulit dan penampilan fisik seseorang.
ADVERTISEMENT
Ketika kamu mengomentari masalah kulit yang dialami orang lain, mungkin kamu tidak memiliki maksud untuk menyakiti hati mereka. Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kisahnya tersendiri, sehingga masalah kulit dan perjuangan mereka bisa jadi merupakan topik yang sensitif.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seseorang memiliki kecenderungan untuk berkomentar soal masalah kulit orang lain? Menurut psikolog klinis Disya Arinda, salah satu alasannya adalah lebih mudah memerhatikan orang lain dibandingkan diri sendiri.
“Ketika kita memerhatikan diri sendiri, kita jadi tahu apa kelemahan kita. Itu akan membuat kita tidak nyaman. Sementara, ketika kita memerhatikan kelemahan orang lain, itu membuat kita jadi merasa punya kelebihan,” jelas Disya ketika diwawancarai kumparanWOMAN, Kamis (28/7).
“Kita merasa punya sisi positif. ‘Aku enggak jerawatan, tapi dia jerawatan,’ misalnya. Ada rasa percaya diri juga, ada semacam rasa ‘syukur’ kita enggak seperti itu, sehingga validasi untuk keberhargaan diri kita justru datang dari mengomentari kondisi orang lain. Sangat disayangkan sebenarnya. Itu kondisi yang bisa dibilang tidak sehat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Alasan tidak boleh mengomentari masalah kulit orang lain
Setelah mengetahui alasan di balik mengapa kamu mengomentari masalah kulit orang lain, kamu juga harus memahami kenapa kamu tidak boleh melakukannya. Simak penjelasan di bawah ini, yang sudah kumparanWOMAN kutip dari Bustle.
1. Tubuh orang lain bukan urusanmu
Dilansir Bustle, satu hal yang harus kamu pahami adalah tubuh orang lain sama sekali bukan urusanmu. Setiap orang bertanggung jawab atas tubuh mereka sendiri dan merekalah yang bisa menentukan perawatan seperti apa yang ingin mereka lakukan.
Jika kamu mengalami kesulitan untuk menahan diri mengomentari masalah kulit seseorang, coba ingatkan diri sendiri: “Jika orang lain mengomentari masalah kulit dan fisikku, apakah aku akan menyukainya? Tentu aku tidak akan merasa nyaman.” Jika kamu saja tidak nyaman, orang lain juga merasakan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
2. Kamu tidak mengetahui latar belakang mereka
Sebelum mengomentari masalah kulit seseorang, kamu harus ingat bahwa kamu tidak mengetahui latar belakang dan perjuangan mereka dalam menghadapi kondisi kulitnya. Contohnya, ketika kamu menemui seseorang yang berjerawat, kamu tidak tahu apa yang memicunya. Bisa jadi, mereka tengah mengonsumsi obat-obatan yang bisa memicu jerawat, atau mereka mengalami kondisi kesehatan tertentu.
3. Mengomentari tidak sama dengan menunjukkan kepedulian
Banyak orang yang berdalih bahwa ketika mereka mengomentari masalah kulit seseorang, artinya mereka peduli. Namun, mengomentari tidak sama dengan menunjukkan kepedulian, Ladies.
Dilansir Bustle, fenomena ini disebabkan oleh paham di masyarakat yang mengajari kita untuk membedakan mana yang ideal dan sehat, mana yang tidak ideal dan tidak sehat. Contohnya, kulit berjerawat sudah pasti tidak sehat sehingga tidak ideal; sementara kulit mulus dan glowing sudah pasti ideal.
Jadi, sebelum kamu berkomentar soal masalah kulit dan fisik orang lain, tanyakan kepada diri sendiri: Apakah komentar itu benar-benar disebabkan oleh kekhawatiran kamu akan keselamatan jiwa orang tersebut; atau hanya karena kamu sedang menghakimi dia, sebab penampilannya tidak sesuai dengan standar di masyarakat?
ADVERTISEMENT
4. Akan memberikan penekanan bahwa “penampilan nomor 1”
Dikutip dari Bustle, jika kamu terus menerus mengomentari penampilan fisik dan masalah kulit orang lain, ini bisa menciptakan penekanan bahwa “penampilan adalah hal nomor 1.” Nantinya, ini bisa berpotensi membuat orang-orang menghalalkan segala cara untuk tampil “cantik” dengan kulit mulus, demi menyesuaikan dengan standar kecantikan di masyarakat.
5. Banyak hal lain yang bisa jadi fokus kamu
Terakhir, hal yang harus kamu ingat adalah banyak hal lain yang bisa menjadi fokus kamu, alih-alih berfokus pada masalah kulit seseorang. Misalnya, orang tersebut memiliki prestasi membanggakan. Kamu bisa berbicara seputar pencapaian tersebut. Atau, dia memiliki warna rambut yang keren. Kamu bisa memujinya dan berbincang-bincang soal warna rambut tersebut.
Nah, Ladies, mari kita hentikan kebiasaan berkomentar soal masalah kulit orang lain. Jika kamu tengah merasa kurang percaya diri dengan masalah kulit yang dialami, selalu terapkan skin positivity dan belajar mencintai diri sendiri, alih-alih mengomentari orang lain.
ADVERTISEMENT