Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Perempuan dari Industri Film-Serial Berbagi Kisah di Netflix Reflections of Me
27 Maret 2023 21:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Acara utamanya berupa diskusi panel bertajuk Reflections of Me - Representation in Southeast Asia TV and Cinema. Diskusi panel ini menghadirkan kreator dan talenta dari sejumlah film dan serial Netflix Asia Tenggara sebagai pembicara.
Mereka adalah kritikus film Anupama Chopra dari India, penulis naskah Eirene Tran Donohue asal Vietnam-Irlandia, sutradara Kamila Andini, aktris asal Thailand Manatsanun ‘Donut’ Phanlerdwongsakul, serta sutradara Marla Archeta dari Filipina.
Bersama aktris Marissa Anita sebagai moderator, kelima pelaku industri perfilman itu terlibat dalam percakapan menarik mengenai representasi di layar serta pengaruh positif keterlibatan perempuan di industri kreatif Asia Tenggara.
Amy Kunrojpanya, Vice President of Communications Netflix Asia Pacific, mengatakan Reflections of Me diadakan untuk memberi penghargaan kepada para perempuan yang menginspirasi, baik di depan maupun belakang kamera. Juga untuk menghubungkan orang-orang dari beragam latar belakang dan budaya serta merayakan keragaman kisah dari, untuk, dan tentang perempuan.
“Di Netflix, kami yakin bahwa kisah-kisah menakjubkan bisa berasal dari mana saja dan dampak terbaik dari kisah-kisah tersebut adalah terciptanya rasa empati serta pemahaman. Sudah selayaknya ada lebih banyak representasi yang tercermin di layar, dan kami ingin memberi pengalaman luar biasa saat publik melihat cerminan mereka dalam tayangan Netflix,” ujar Amy Kunrojpanya.
ADVERTISEMENT
Kelima pelaku industri perfilman tersebut berbagi pengalaman sebagai perempuan dalam industri kreatif, perjalanan menghadirkan berbagai karakter perempuan yang autentik dan menggugah di layar, serta pengaruh positif dari melibatkan lebih banyak perempuan di depan dan balik kamera.
Mereka sepakat bahwa dibutuhkan lebih banyak percakapan untuk memantik perubahan yang menyeluruh di dalam industri perfilman.
“Walau perlahan, percakapan mengenai representasi dan narasi memiliki pengaruh pada apa yang pada akhirnya tampil di layar. Diskusi seperti yang kita lakukan hari ini juga akan membantu,” ujar Anupama Chopra.
Para pembicara itu memaparkan pula berbagai tantangan yang mereka hadapi perihal mengangkat beragam karakter perempuan yang autentik.
“Selalu ada ekspektasi yang besar terhadap perempuan, entah menjadi ibu atau istri yang sempurna, menjalani hidup sesuai dengan harapan orang di sekelilingnya, atau menjadi figur yang diinginkan orang lain. Saya paham betapa sulitnya untuk mencoba menjadi diri yang berani membuat pilihan untuk kita sendiri. Itu mengapa karakter-karakter saya tidak pernah sekadar hitam dan putih, mereka punya kelemahan tapi juga kekuatan,” kata Kamila Andini.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Kamila Andini, Eirene Tran Donohue mengatakan, “Perlu memberi ruang bagi berbagai kompleksitas yang ada di diri perempuan untuk menghadirkan beragam sisi pada saat yang bersamaan.”
Sementara itu, Marla Ancheta beranggapan, dengan semakin banyak sorotan terhadap keberhasilan perempuan, para kreator perempuan juga menghadapi tantangan baru dalam menghadirkan karya. Sebab, akan ada lebih banyak ekspektasi.
“Kita ditantang untuk menghasilkan konten yang lebih baik lagi dan bersikap lebih mawas diri tentang bias dari pihak lain sehingga dapat merepresentasikan budaya kita dengan lebih baik,” kata Marla Ancheta.
Penasaran ingin menyimak Reflections of Me - Representation in Southeast Asia TV and Cinema? Kamu bisa menyaksikannya di kanal YouTube Netflix Asia, Ladies.