Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski keberadaannya sangat penting, sayangnya masih banyak perempuan yang belum menggunakan bra dengan ukuran yang tepat lho, Ladies. Apa kamu juga salah satunya?
The New York Times melansir, stylist dan ilmuwan dari merek pakaian dalam ternama, Victoria’s Secret, Carrie Gergely, mengungkapkan bahwa hanya ada 20 persen kemungkinan bagi perempuan untuk menemukan ukuran yang cocok bagi mereka. Itu artinya, 8 dari 10 perempuan kemungkinan besar memakai bra yang salah karena mereka tidak mengetahui ukuran yang pas.
“Kami sebenarnya terdorong untuk membicarakan statistik itu. Apalagi 80 persen (perempuan yang tidak tahu ukuran branya) bukanlah angka kecil, yang bisa menggambarkan masalah lebih dari sekadar ukuran bra,” ujar Carrie.
Ketidaktahuan soal ukuran bra yang sesuai ini kemudian menjadi permasalahan umum perempuan yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Hingga akhirnya, seorang ahli bedah plastik dan rekonstruksi asal Amerika Serikat, Dr. Edward Pechter pun ikut melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa masalah ini benar adanya.
ADVERTISEMENT
Lewat jurnal yang diterbitkannya berjudul Plastic and Reconstructive Surgery by Dr. Edward Pecther, penelitian dalam skala kecil yang dilakukannya menunjukkan adanya statistik bahwa lebih dari 70 persen perempuan mengenakan bra dengan ukuran yang salah.
Dr. Edward mempelajari banyak perempuan yang memakai bra dengan ukuran berbeda, dari cup A sampai DDD. Dia menemukan kebanyakan dari mereka justru memakai bra yang ukurannya terlalu kecil atau terlalu besar bagi ukuran payudara mereka.
Melihat fenomena itu, ahli biomekanik di Universitas Portsmouth, Hamppshire, Inggris, Jenny Burbage menyebut bahwa masalah sebenarnya bukan berada pada ukuran yang tidak pas, melainkan kebanyakan perempuan tidak tahu bagaimana cara menentukan ukuran yang paling pas untuk mereka.
“Kurangnya standardisasi dan perbedaan yang ada pada beberapa merek yang justru membuat banyak perempuan frustrasi. Saya sendiri mungkin memiliki tiga atau empat ukuran bra berbeda berdasarkan merek dan produsen mana,” pungkas Jenny seperti dikutip dari The New York Times.
ADVERTISEMENT