Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
9 Perempuan Tangguh Versi kumparan, Ciptakan Perubahan di Tengah Banyaknya Peran
21 April 2023 9:21 WIB
·
waktu baca 13 menitSebagai seorang perempuan , kita dihadapkan berbagai tantangan, salah satunya adalah tuntutan untuk menjalankan multiperan. Hal ini seringkali dihadapi oleh perempuan karier atau perempuan bekerja. Sudah tidak asing lagi jika banyak perempuan sukses, ditanya apa kiat untuk menjalani peran mereka sebagai perempuan yang bekerja, sekaligus sebagai perempuan yang mengurus rumah tangga.
Momen besar keagamaan seperti momen Ramadan dan Idulfitri menambah berbagai tantangan yang dihadapi perempuan yang sudah disibukkan berbagai peran. Banyak yang harus pintar-pintar membagi waktu bagaimana menyiapkan makanan berbuka puasa untuk keluarga. Begitupun saat sahur. Belum lagi yang harus menyiapkan rencana mudik, atau yang harus menjalani hari raya tanpa kehadiran Asisten Rumah Tangga (ART) yang mudik. Semua beban itu seringkali dihadapi oleh perempuan.
Karena itu, kumparanWOMAN menyoroti pentingnya perempuan menyatukan kekuatan dalam menjalani berbagai peran sehari-hari.
Sosok 9 role model perempuan tangguh versi kumparanWOMAN ini membuktikan apapun profesi yang dijalani, perempuan bisa menjalani multiperan dalam hidup sambil tetap merayakan pencapaian diri. Mulai dari menteri, aktivis, pemimpin perusahaan, penyanyi, womanpreneur/fashion designer, gamer hingga mitra pelaku UMKM dan driver ojol.
Siapa saja mereka dan seperti apa cerita mereka dalam menjalani multiperan dalam kehidupan sehari-hari? Simak 9 sosok pejuang multiperan yang buktikan perempuan bisa semua.
1. Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Sebelum menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau juga dikenal dengan Bintang Puspayoga telah lama malang melintang di dunia organisasi dan politik. Ia memulai kariernya sebagai aparatur sipil negara (ASN). Di samping menapaki kariernya di lembaga pemerintahan, ia juga mulai menjalani peran di organisasi saat mendampingi suaminya dalam berbagai jabatan, mulai dari Ketua DPR, Wakil Walikota Denpasar, Wakil Gubernur Bali hingga kemudian menjabat sebagai Menteri Koperasi & UMKM periode 2014-2019.
Selain sebagai ASN dan mendampingi suami, Bintang Puspayoga juga mendedikasikan diri sebagai ibu dari satu orang putra. Dengan berbagai peran yang ia jalani tersebut, Bintang mengungkapkan bahwa itu bukanlah tantangan yang berat baginya.
“Kalau saya sendiri, saya tidak pernah merasakan multiperan itu tantangan sebagai perempuan. Yang penting kata kuncinya adalah memilih dan memilah mana yang prioritas. Saya yakin dan percaya hampir semua perempuan Indonesia secara umum pasti menjalani multiperan, ” kata Bintang.
Terkait peran perempuan yang semakin bertambah di momen Ramadan dan Lebaran ini, Bintang mengungkapkan pandangannya.
“Saya melihat aktivitas di bulan suci Ramadhan ini, perempuan adalah perempuan yang hebat dan tangguh, ya. Bangun lebih awal, menyiapkan sahur, membangunkan anak-anaknya, nanti lanjut sebagai perempuan pekerja. Tapi itu bisa dilakoni tanpa pernah perempuan mengeluh, kita melakukannya dengan ikhlas. Dan saya bangga melihat perempuan-perempuan Indonesia yang tangguh dan luar biasa.”
Untuk perempuan yang menjalani multiperan, Bintang memiliki pesan khusus.
Menurutnya, perempuan bisa mewujudkan semua impian, terutama saat kita saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain. Kalau sesama perempuan saling mendukung, menginspirasi, dan memotivasi. Apa yang menjadi mimpi kita sebagai perempuan bisa terwujud. Inilah kekuatan kita, mulai dari perempuan sendiri yang saling support.
2. Alissa Wahid, Aktivis
Bicara soal perempuan dengan berbagai peran tentu muncul nama Alissa Wahid. Putri sulung dari mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini dikenal secara luas oleh masyarakat karena berperan dalam berbagai sektor, mulai dari sosial yakni multikulturalisme, demokrasi, gerakan muslim moderat dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Dengan berbagai peran yang dijalani, Alissa menghadapi banyak tantangan. Salah satunya terkait manajemen waktu. Namun, hal itu bisa diatasi dengan skala prioritas.
“Tantangan terbesar, ya, mengelola peran yang macam-macam itu. Waktu itu enggak bisa dikelola. Prioritaslah yang akan menentukan manajemen waktu kita. Harus benar-benar harus punya rencana hidup,” kata Alissa.
Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi, Alissa menekankan pentingnya dukungan dari sesama perempuan. Pasalnya saat ini masih sering terjadi fenomena dimana perempuan saling menjatuhkan. Menurut Alissa, hal ini bisa dipicu karena terciptanya generasi instan.
3. Najwa Shihab, Founder Narasi
Tidak lengkap rasanya jika tidak menyebut nama Najwa Shihab sebagai salah satu role model bagi perempuan Indonesia. Ia merupakan salah satu sosok jurnalis dan presenter terkemuka di Indonesia. Ia juga pernah mendapat status sebagai perempuan paling dikagumi di Indonesia dari survei sebuah lembaga internasional.
Dengan ragam profesi dan kegiatan yang ia lakoni di ranah publik, Najwa membuktikan bahwa perempuan juga bisa tetap sukses berkarier dan berkarya sekaligus menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan juga ibu satu anak.
“Semua perempuan itu punya beban ganda. Perempuan yang berkarier itu pasti ada beban gandanya. Selain menyelesaikan pekerjaan, perempuan juga dituntut menyelesaikan hal-hal yang sifatnya domestik,” kata perempuan yang akrab disapa Nana ini.
Karena itu Najwa berpesan bahwa untuk bisa menjalani tuntutan multiperan tersebut, perempuan juga perlu bersatu dan saling dukung.
Najwa menegaskan bahwa tak hanya dalam momen tertentu, peran perempuan nyata dan merata pada seluruh sektor.
“Perempuan berperan besar di balik atau di depan layar di semua situasi… perempuan berperan besar di mana pun, titik! Perempuan itu kuat, berdaya, dan peduli. Itu tiga mantra untuk perempuan,” tukas Nana.
4. Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia
Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia, tak diragukan lagi merupakan sosok perempuan yang patut kita jadikan role model dalam industri teknologi Indonesia.
Kepemimpinan Neneng di Grab Indonesia sejak 2019 berhasil mengubah wajah teknologi yang lebih ramah perempuan. Banyak gebrakan yang telah ia buat sejak bergabung dengan Grab, baik di internal perusahaan maupun kaitannya dengan eksternal.
Misalnya saja diresmikannya kebijakan Safe & Respectful Workplace (SRW) atau Tempat Kerja Aman dan Saling Menghormati di Grab. Ini merupakan kebijakan yang mencakup tidak ada toleransi terhadap segala bentuk kekerasan, baik untuk karyawan, mitra, maupun konsumen.
Karyawan dan mitra Grab diberikan bekal pelatihan anti-kekerasan seksual yang bekerja sama dengan Komisi Nasional Perempuan. Grab bahkan menyusun SOP terkait upaya-upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.
Momen seperti Ramadan dan Idulfitri menjadi perhatian khusus bagi Neneng terkait perempuan-perempuan yang berada di sekitarnya. Mulai dari staf Grab, mitra eksternal Grab hingga asisten yang bekerja di rumahnya. Melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Grab, Neneng berusaha untuk meringankan beban para perempuan yang bekerja bersamanya.
Neneng paham betul bahwa sebagian besar perempuan harus menjalani berbagai peran pada saat bersamaan yang sering kali tidak mudah dijalani.
Menurut Neneng, salah satu bentuk nyata keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi atau keluarga adalah menentukan jadwal yang baik untuk pekerjaannya agar dapat menyelesaikan tugas-tugas seefisien mungkin.
“Grab berusaha untuk menjadi support system dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi para karyawan perempuan, termasuk ibu dan keluarga mereka,” kata Neneng.
Demi terwujudnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi atau keluarga tadi, Grab Indonesia pun berusaha untuk memberikan dukungan pada perempuan dengan multiperan. Salah satunya dengan menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi para karyawan perempuan. Misalnya, jam kerja fleksibel berupa dua hari dalam seminggu work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Kalau sedang work from office (WFO) atau bekerja dari kantor, karyawan bisa menentukan sendiri jam masuk atau pulang kantor. Grab juga menyediakan ruang laktasi atau menyusui dan 4 bulan cuti melahirkan termasuk akhir pekan dan tanggal merah, serta cuti suami sebanyak 15 hari kerja.
5. Yura Yunita, Penyanyi
Bicara tentang sosok role model untuk perempuan muda tentu banyak orang setuju bahwa penyanyi Yura Yunita menjadi salah satunya. Ia juga menjadi bukti suksesnya perempuan dalam menjalani berbagai peran.
Penyanyi yang dikenal lewat ajang Indonesian Idol 7 ini semakin dikenal luas saat saat merilis lagu bersama mendiang Glenn Fredly bertajuk Cinta dan Rahasia di tahun 2014. Ia juga telah menyabet beberapa penghargaan, di antaranya pemenang AMI Award untuk Album Pop Terbaik di tahun 2019 dan AMI Award untuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik melalui lagu Tutur Batin di tahun 2022.
Selain membangun kariernya sebagai seorang diva ternama di Indonesia, Yura tetap mendedikasikan perannya di ruang domestik sebagai istri dan juga anak. Yura pun merasa sebagai perempuan memiliki banyak tanggung jawab. Bahkan tanggung jawab itu semakin bertambah di bulan Ramadan ini.
“Peran aku sebagai perempuan, sebagai perempuan karier, sebagai istri, sebagai anak, sebagai sahabat, sebagai pemimpin. Kita sebagai perempuan itu punya banyak sekali peran dalam hidup. Dan aku rasa, hal yang paling menantang bagi perempuan itu sendiri adalah pola pikir,” imbuh Yura.
Bagi Yura, suara batin dan intuisi jadi dua hal yang bisa menuntun perempuan menuju kesuksesan. Kekuatan yang spesial yang ada di diri semua perempuan adalah perempuan punya intuisi yang kuat dan perempuan itu peka sekali untuk mendengarkan isi suara batinnya. Karena biasanya suara batin itu menggerakkan kita ke hal-hal yang terbaik.
Salah satu cara Yura untuk memberikan kekuatan pada perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup adalah dengan menciptakan lagu yang punya kesan mendalam.
Yura percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Untuk itu, lagu-lagu yang diciptakan Yura pun mengandung pesan untuk merayakan ketidaksempurnaan diri.
6. Tamara Dai, Content Creator & Womanpreneur
Tidak cuma Neneng yang jadi sosok perempuan tangguh dalam teknologi. Ada juga nama Tamara Dai yang berhasil memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjadi sebuah profesi.
Nama Tamara Dai dikenal sebagai seorang content creator fashion dan womanpreneur. Di laman Instagram pribadinya yang sudah diikuti lebih dari 300 ribu pengikut itu ia kerap mengunggah foto dan juga video terkait fashion.
Tak hanya aktif di Instagram, Tamara juga terlihat sering mengunggah video di TikToknya. Konten yang dibuat di TikTok masih seputar fashion. Paling populer, ia mengunggah video gaya busana yang terinspirasi dari tokoh-tokoh kartun, mulai dari Shrek hingga Finding Nemo.
Meski menyukai profesi yang dijalani, bukan berarti Tamara tidak menemukan tantangan, salah satunya adalah terkait manajemen prioritas. Terlebih, Tamara sudah memiliki anak sehingga memiliki peran yang lebih ekstra.
Tamara menjelaskan bahwa kesuksesan multiperan pada perempuan juga bertumpu pada dukungan sesama. Sebab dengan bersatunya perempuan maka bisa membuat perubahan.
7. Nabila Rahmarizarti, Atlet E-Sport
Sebelumnya sudah dibahas sosok perempuan inspiratif dan role model dari sisi menteri, aktivis, pemimpin perusahaan, dan juga musisi/penyanyi. Nah, kurang afdol rasanya jika tidak membahas dari industri gaming yang tengah digandrungi.
Apalagi saat ini perkembangan industri game sangat berkembang pesat berkat kemajuan teknologi. Ada berbagai jenis profesi yang tercipta karena perkembangan industri ini termasuk atlet e-sport atau olahraga elektronik.
Bicara soal atlet e-sport perempuan, ada salah satu nama yang populer di kalangan pecinta game Tanah Air. Dia adalah Nabila Rahmarizarti atau yang akrab dikenal di akun media sosialnya dengan nama Babyla.
Meski menggeluti bidang yang dikenal masih menjadi dominiasi laki-laki, perempuan 23 tahun itu membuktikan bahwa ia bisa berkarya maksimal lewat perkembangan teknologi digital. Fokus menjadi atlet e-sport game PUBG sejak tahun 2019, ada banyak tantangan yang dirasakan oleh Nabila.
Salah satunya adalah anggapan bahwa ia hanya bermodal tampang, namun tidak memiliki skill yang mumpuni.
Ia pun berpesan agar para perempuan bisa memilih segala sesuatu hal sesuai dengan keinginannya sendiri. Jangan sampai gender menjadi penghalang perempuan untuk melakukan hal yang disukai.
8. Siska Ria Yunita, Pelaku UMKM
Sukses mengangkat ekonomi keluarganya dengan memanfaatkan teknologi digital, Siska Ria Yunita, seorang pelaku UMKM yang patut dijadikan inspirasi dan role model bagi banyak perempuan.
Menjalankan usaha berjualan sayur di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Siska berhasil mengembangkan bisnis jualan sayur menggunakan aplikasi digital GrabMart. Berawal dari keuntungan yang hanya Rp 200 ribu sebulan, kini Siska mengaku bisa mengantongi keuntungan hingga ratusan juta.
“Itu aja awalnya sebulan tuh cuma Rp 200 ribu. Sebulan kemudian naik Rp 10 juta per bulan. Nah sekarang sih alhamdulillah udah sampai kisaran sehari omset Rp 3 jutaan dan kalau sebulan sampai tiga digit,” ungkap Siska.
Tak hanya untuk dirinya sendiri, upaya Siska ternyata menjadi inspirasi bagi pedagang-pedagang di sekitarnya untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat bisnis mereka. Saat ini sudah ada sekitar 140 pedagang di Pasar Tomang yang mengikuti jejaknya.
Di tengah kesibukannya mengembangkan usahanya, Siska juga menjalani perannya sebagai istri dan juga ibu. Agar kuat menjalani peran ini, Siska pun berusaha untuk yakin mengikuti isi hatinya.
9. Saidah Anwar, Driver Ojol
Role model selanjutnya adalah Saidah Anwar, seorang driver ojol. Sebagai seorang single parent, atau ibu tunggal, Saidah harus mencari pekerjaan yang memberikan ia kebebasan waktu agar bisa menjalani perannya di rumah menjaga anak-anaknya. Karena itu, Saidah pun memutuskan untuk bergabung menjadi mitra pengemudi Grab sejak tahun 2016.
“Awal mula bergabung dulu di tahun 2016 karena butuh kerjaan yang bisa mengatur waktu. Bisa bertahan sampai saat ini karena dukungan yang terus diberikan oleh rekan sesama ojol,” kata Saidah kepada kumparanWOMAN.
Kerja kerasnya ini membuat Saidah dipercaya menjadi pendiri komunitas LadyGrab Jabodetabek. Komunitas ini dibangun oleh Saidah untuk menjadi wadah para perempuan mitra pengemudi Grab untuk melakukan koordinasi hingga berbagi keluh kesah sesama pengemudi. Saidah menjelaskan bahwa sebagian besar LadyGrab adalah ibu tunggal.
Saidah pun berpendapat bahwa perempuan-perempuan sesama driver ojol ini merupakan sosok yang tangguh. Mereka berjuang demi dirinya sendiri dan juga lingkungan sekitar.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia & OVO. Simak kisah menarik lainnya seputar perempuan dan isu multiperan melalui topik #PerempuanSemua