Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Asal Usul Kaftan, Busana Tradisional Timur Tengah yang Jadi Andalan saat Lebaran
13 Mei 2021 12:08 WIB
ADVERTISEMENT
Ladies, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan busana yang satu ini, yakni kaftan . Setiap tahunnya, terutama selama bulan Ramadhan hingga Hari raya Idul Fitri atau Lebaran, kaftan menjadi salah satu pilihan model busana andalan para perempuan.
ADVERTISEMENT
Di balik identitasnya yang dikenal sebagai salah satu busana andalan para perempuan saat Lebaran , kaftan ternyata awalnya merupakan busana tradisional khas Timur Tengah. Lalu, seperti apa sejarah kaftan dan bagaimana kaftan menjelma menjadi sebuah tren fashion yang mendunia?
Sejarah dan asal usul kaftan
Selama bertahun-tahun, kaftan telah menjadi istilah umum dalam fashion untuk segala jenis jubah atau tunik yang longgar. Bahkan, istilah kaftan juga sering digunakan untuk menggambarkan sejumlah pakaian yang berasal dari Timur Tengah dan Afrika Utara; seperti Djellaba, abaya, dan burnouse.
Mengutip Vogue Arabia, kaftan sejatinya adalah busana yang memiliki potongan sempit, jubah panjang dengan lengan penuh, potongan leher terbuka dan terkadang dikancingkan. Sementara itu, model pakaian yang sangat tebal dan tak memiliki lengan sebetulnya lebih mirip dengan abaya, alih-alih kaftan.
Kaftan sendiri berasal dari bahasa Persia, sedangkan gaya busana ini diyakini berasal dari Mesopotamia Kuno. Para sultan Ottoman dari abad ke-14 hingga ke-18 mengenakan kaftan yang dihias sangat mewah. Mereka juga biasanya memberikan kaftan sebagai penghargaan kepada para pejabat penting dan jenderal.
ADVERTISEMENT
Kaftan bisa dibuat dari hampir semua kain, namun sebagian besar terbuat dari sutra, wol, atau katun dan sering kali diikat dengan ikat pinggang. Tak hanya dikenakan oleh perempuan, kaftan juga dipakai oleh para pria di negara-negara seperti Iran, Afrika Utara, dan Afrika Barat.
Kaftan jadi tren fashion yang mendunia
Di Eropa dan Amerika Utara, kaftan otentik jarang dikenakan oleh warga lokal selain oleh sejumlah turis dan pecinta fashion eksentrik. Baru pada tahun 1950 dan awal 1960-an, gaya busana kaftan mulai tampil dalam mode kelas atas ketika diadaptasi oleh para couturier Prancis, termasuk Christian Dior dan Balenciaga. Rumah mode tersebut mengadaptasi kaftan menjadi sebuah bentuk baru gaun malam longgar dan juga jubah.
ADVERTISEMENT
Pada 1966, Vogue pernah mendeskripsikan kaftan sebagai pakaian wajib untuk kaum jet-set. Itu karena, model busana tersebut kerap hadir dalam koleksi-koleksi terbaru rumah mode mewah; seperti Christian Dior hingga Balenciaga.
Namun, seiring perkembangan zaman, busana tradisional Timur Tengah itu kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi inspirasi bagi para desainer dan perempuan untuk bergaya. Bahkan, kaftan juga dianggap cocok untuk semua kalangan, karena memberikan siluet sederhana yang bisa bermanik-manik, berpola berat, atau minimal rapi.
Kaftan dengan siluet yang lebih tradisional kemudian dibawa ke Amerika Serikat dan Eropa oleh anak-anak muda dari Afrika Utara dan Afghanistan. Popularitas kaftan di Amerika Serikat kemudian meningkat karena pakaian ini dianggap nyaman dan mudah dipakai.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, pada pertengahan 1970-an, kaftan sempat menghilang dari sebagian besar catwalk fashion. Alih-alih dikaitkan dengan busana kelas atas, pada era tersebut kaftan dikaitkan dengan pakaian sexy atau ‘resort wear’.
Tom Ford misalnya, pernah membawa siluet kaftan ke ranah erotis untuk koleksi Gucci Spring 1996, saat para desainer lain berusaha menyuntikkan koleksi mereka dengan sentuhan ‘oriental’.
Perancang busana Temperley dan Matthews Williamson kemudian berupaya menghidupkan kembali mistik bohemian kaftan. Sementara itu, desainer Naeem Khan dan Elie Saab membawa kembali kaftan ke karpet merah dengan versi manik-manik dan bordir yang indah. Siluet yang berani dan grafis dari kaftan memungkinkan desainer untuk menempatkan sentuhan unik mereka, sambil mempertahankan kemudahan, kenyamanan, dan kesopanan yang membuat kaftan sangat menarik bagi perempuan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Ladies, itu dia sejarah dan asal usul kaftan yang tadinya merupakan busana tradisional Timur Tengah hingga menjadi tren fashion mendunia. Apakah Anda juga menjadi salah satu orang yang menyukai model busana ini?
****
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini