Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ask the Expert: Mengenal Fungal Acne dan 3 Cara Mencegah Pertumbuhannya di Kulit
5 Juli 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Permasalahan kulit menjadi salah satu hal yang kerap dialami oleh perempuan dewasa muda. Beragam jenis masalah kulit, mulai dari jerawat, kulit dehidrasi, hingga fungal acne tak jarang membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan kebingungan mengenai cara terbaik dalam mengobatinya.
ADVERTISEMENT
Nah, Ladies mungkin pernah mendengar permasalahan kulit bernama fungal acne. Lewat Ask the Expert, program spesial persembahan kumparanWOMAN, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Primaya Evasari Hospital, dr. Matahari Arsy. Sp.KK, memberikan penjelasan ringan dan mendetail soal penyakit kulit ini. Salah satunya adalah cara untuk mencegah terjadinya fungal acne.
Namun, sebelum mengetahui cara mencegah terjadinya fungal acne, Ladies harus memahami terlebih dahulu apa itu fungal acne. Menurut Matahari, fungal acne adalah bintil-bintil kemerahan yang di bagian tengahnya ada bulu atau rambut. Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada folikel rambut yang disebabkan oleh jamur malassezia globosa.
“Seluruh area di permukaan kulit manusia yang memiliki folikel rambut dapat terkenal fungal acne. Tapi, area yang paling sering kena adalah area yang paling mudah berkeringat atau area yang terkena ketat dengan pakaian yang dikenakan. Seperti area dada [dan] area punggung. Kalau di wajah, di area yang lebih dekat dengan hair line atau batas rambut,” ucap Matahari, sebagaimana dikutip dari Ask the Expert yang disiarkan di YouTube kumparanWOMAN.
ADVERTISEMENT
Fungal acne ini berbeda dengan jerawat biasa, sebab jerawat disebabkan oleh penyumbatan pori-pori akibat sebum, sel kulit mati, atau bakteri. Kedua penyakit kulit ini bisa dibedakan lewat tampilannya. Pada jerawat, sudah pasti ada komedo. Sedangkan di fungal acne, tidak ada jerawat dan di bagian tengah bintil akan ditemukan rambut.
Bagaimana cara mencegahnya?
Matahari menyebut, faktor utama yang menjadi penyebab masalah kulit fungal acne ini adalah kondisi kulit yang lembap. Nah, oleh karena itu, satu cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kulit tetap kering.
“Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah fungal acne? Yang pertama adalah menjaga hygiene (kebersihan) kulit dengan baik. Kedua, setiap kalian berkeringat atau melakukan aktivitas yang menimbulkan keringat, kalian harus siap sedia handuk kecil untuk mengeringkan keringat tersebut, atau mungkin mengganti pakaian kalian,” jelas dokter lulusan Universitas Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Jamur, menurut Matahari, sangat mudah untuk tumbuh di kondisi kulit yang lembab. Dengan menjaga kulit kita bersih dan kering, tentunya pertumbuhan jamur akan menjadi terhambat, Ladies.
Selain itu, mengutip Folliculitis Scout, cara lainnya untuk mencegah timbulnya fungal acne adalah dengan memakai skin care atau makeup yang fungal acne-safe alias tidak mengandung bahan yang bisa memicu fungal acne. Bahan-bahan yang aman adalah tea tree oil dan ekstrak green tea.
Produk-produk kecantikan yang mengandung fatty acids seperti linoleic, palmitic, stearic, oleic, dan myristic fatty acids disebut bisa memperburuk fungal acne, karena justru memelihara pertumbuhan jamur Malassezia penyebab fungal acne.
Jika sudah terkena fungal acne, bagaimana cara mengobatinya?
Matahari mengungkapkan, jika seseorang merasakan tanda-tanda fungal acne, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan apakah penyakit kulit yang dialami adalah benar-benar fungal acne atau penyakit kulit lainnya. Barulah dari sana, dokter akan bisa menentukan perawatan terbaik untuk kulit.
ADVERTISEMENT
“Caranya [adalah] berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin. Kalau ternyata memang benar terkena fungal acne, kamu harus mendapatkan obat dari dokter, karena fungal acne tidak bisa sembuh sendiri. Dia infeksinya dalam dan harus menggunakan obat yang diminum,” tutup Matahari.