Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ladies, belakangan ini kegiatan bermain roller skate sedang populer. Selama periode new normal ini, banyak perempuan maupun laki-laki mulai berlatih main roller atau quad skate. Apakah kamu salah satunya?
ADVERTISEMENT
Olahraga yang hampir mirip dengan sepatu roda ini sedang banyak digandrungi oleh masyarakat dunia. Gerakannya yang dinamis serta variasi gerakan yang beragam membuat kita terasa seperti dance ketimbang berolahraga. Apalagi jika diiringi dengan musik disko ala tahun ‘90-an. Roller skate bisa jadi lebih menyenangkan.
Namun, setiap olahraga tentu memiliki risiko masing-masing. Jika kita tidak memiliki keseimbangan tubuh yang baik dan kurang stretching serta pemanasan, risikonya adalah cedera tubuh bagian kaki serta nyeri pada sendi-sendi lutut. Jadi selain menggunakan pelindung lengkap seperti helm, pelindung siku dan lutut, Ladies juga harus memperhatikan faktor lain. Hal ini perlu dilakukan supaya momen bermain roller skate jadi lebih menyenangkan dan ada manfaatnya untuk tubuh.
Nah, agar lebih tahu, kumparanWOMAN telah bertanya langsung pada dr. Sophia Hage SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Royal Sports Performance Centre, di Senayan City, Jakarta, tentang apa saja yang perlu diperhatikan bagi kamu yang baru ingin mencoba dan belajar roller skate. Yuk, simak selengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Melatih keseimbangan tubuh
Hal paling sulit bagi pemula yang ingin bermain roller skate adalah menjaga keseimbangan. Sebelum mencoba berbagai variasi gaya, kita harus memastikan punya keseimbangan tubuh yang baik. Untuk melatihnya, Ladies bisa melatihnya dengan melakukan olahraga lain. dr. Sophia Hage menyarankan agar kita melakukan yoga dan pilates.
“Dua olahraga tersebut membuat kita jadi lebih aware dengan alat gerak tubuh, membuat kita jadi lebih lentur, melatih kekuatan otot dan juga memperbaiki keseimbangan tubuh. Langkah ini perlu dilakukan agar saat melaju di atas roller skate, tubuh bergerak secara dinamis dan gerakannya terkoordinasi. Jadi kaki dan tangan bisa bergerak beriringan,” ungkap dr. Sophia pada kumparanWOMAN.
2. Stretching dan pemanasan sebelum main roller skate
Sama seperti kebanyakan olahraga, hal lain yang tak boleh dilewatkan adalah stretching dan pemanasan. Sebagian dari kita mungkin menganggap bahwa keduanya adalah hal yang sama, padahal stretching dan pemanasan sangatlah berbeda.
ADVERTISEMENT
“Stretching itu artinya kita melakukan peregangan otot. Di mana kita melakukan gerakan-gerakan yang bisa menarik otot, misalnya menarik kedua tangan di atas kepala. Sedangkan pemanasan artinya kita meningkatkan denyut jantung sebelum memulai olahraga inti. Gunanya agar tubuh lebih siap dan mengurangi risiko cedera,” jelasnya.
Peregangan atau stretching dan pemanasan wajib dilakukan sebelum main roller skate. Terutama peregangan yang fokus pada bagian kaki seperti paha dan betis. dr. Sophia meminta agar kita melakukannya dalam 15 kali hitungan supaya semua otot benar-benar ketarik dan tubuh jadi lebih luwes.
3. Selalu tempatkan beban tubuh pada paha
Roller skate merupakan olahraga yang banyak mengandalkan gerakan dari tubuh bagian bawah. Lebih tepatnya pada area paha, betis, dan kaki. Oleh karena itu, bagian tubuh tersebut harus dilatih dengan baik agar tidak terjadi cedera.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Sophia Hage, kita harus terbiasa untuk menempatkan beban tubuh pada paha. Mengapa demikian? Karena serabut otot paha itu lebih besar daripada betis. Jadi lebih mampu menahan berat badan kita. Selain itu kalau kita menjadikan betis sebagai motor penggerak saat main roller skate, kita akan jadi lebih cepat lelah, gampang kram dan cedera.
4. Tentukan waktu main sesuai kemampuan tubuh
Menurut dr. Sophia, durasi waktu main roller skate sebenarnya tergantung dengan tujuan masing-masing. Tapi karena roller skate ini sebenarnya masuk dalam kategori olahraga aerobik karena bisa meningkatkan denyut jantung, frekuensi nafas, serta melatih kesehatan jantung dan paru-paru, jadi seminggu minimal total waktunya adalah 150 menit. Jadi kalau seminggu kita main lima kali, berarti per hari hanya 30 menit.
ADVERTISEMENT
“Bagi pemula, sebaiknya kita banyak fokus membiasakan gerakan kaki supaya lebih luwes lagi. Kalau belum terlalu familiar jangan melaju dengan cepat, standar saja. Tentukan waktu sesuai dengan kemampuan tubuh. Kalau tujuannya ingin bermain dan olahraga senang-senang saja, 30 menit per hari sudah cukup. Tapi kalau ingin sekalian menurunkan berat badan bisa 1-1.5 jam per hari. Ingat, sesuaikan dengan kekuatan tubuh ya,” jelasnya lagi.
5. Minum air putih di waktu yang tepat
Terakhir, kita juga harus menyadari pentingnya minum air putih saat berolahraga. Seringnya, kita malas berhenti sejenak hanya untuk minum. Padahal, selain mencegah dehidrasi, minum air putih yang cukup saat olahraga juga bisa mengurangi risiko terjadinya kram.
“Saat olahraga cairan tubuh kita berkurang dan ini harus segera diganti. Kalau tidak ya dehidrasi, mudah lelah, dan kram. Untuk itu, usahakan minum setiap 30 menit sekali, setidaknya satu gelas,” tutup dr. Sophia Hage, SpKO.
ADVERTISEMENT
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )