Untitled Image

Belajar dari CEO Vanilla Hijab, Cara Mulai Bisnis Fashion dengan Modal Kecil

28 Oktober 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Intan Kusuma, CEO Vanilla Hijab dalam acara Festival UMKM kumparan, Selasa (27/10)
zoom-in-whitePerbesar
Intan Kusuma, CEO Vanilla Hijab dalam acara Festival UMKM kumparan, Selasa (27/10)
ADVERTISEMENT
kumparan kembali menghadirkan pembicara seputar bisnis dalam Festival Usaha Milik Kaum Milenial (Festival UMKM) yang diadakan sejak 26 sampai 28 Oktober 2020. Dalam webinar hari kedua (Selasa 27/10), ada berbagai pembicara yang membagikan ilmu dan pengalamannya dalam menjalankan bisnis, salah satunya adalah Intan Kusuma, Chief Executive Officer (CEO) Vanilla Hijab.
ADVERTISEMENT
Vanilla Hijab adalah salah satu brand fashion muslimah yang banyak diminati karena kualitasnya yang bagus dan harganya pun terjangkau. Awalnya, bisnis yang dijalankan oleh dua saudara perempuan, Intan Kusuma dan Atina Maulia ini, hanya berupa online shop dengan nama akun Instagram @vanillahijab. Hingga kini, brand tersebut sudah mengalami banyak perkembangan di lihat dari jumlah followers yang mencapai 1,8 juta dan penggunaan platform berbeda berupa situs web vanillahijab.com.
Annual Show 2019 Vanilla Hijab 'Menyapa Senja'. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dalam webinar bertemakan 'Cara Memulai Bisnis Fashion' untuk Milenial, Intan membagikan sejumlah cara memulai usaha fashion muslim dan hijab berdasarkan pengalaman yang sudah dilaluinya. Ia mengungkapkan bahwa tidak masalah untuk memulai bisnis dengan fasilitas seadanya dan modal yang kecil. Justru jumlah modal yang tidak terlalu besar bisa membantu kamu terhindar dari kerugian dalam menjalankan bisnis.
ADVERTISEMENT
Nah, selain yang telah disebutkan, berikut ini masih ada pula beberapa langkah lainnya yang perlu diterapkan saat memulai bisnis fashion hijab menurut Intan Kusuma.

1. Jangan berpikir terlalu lama

“Mulai saja dulu,” begitu kata, Intan Kusuma, CEO Vanilla Hijab dalam webinar ketika ditanyakan bagaimana cara memulai fashion hijab.
Menurutnya, untuk memulai, kamu tidak perlu menunggu sampai punya modal besar karena semakin kecil modalnya justru akan lebih baik untuk mencegah kerugian dalam bisnis. Bila kamu mempunyai keterampilan untuk produksi sendiri, kamu juga bisa menggunakannya untuk mulai menjalankan bisnis fashion hijab tersebut.

2. Mulai dengan fasilitas yang ada

Untuk penjualan di platform online tentunya membutuhkan visual, entah foto maupun video, guna memperkenalkan produk pada konsumen. Dengan cara tersebut, konsumen bisa tahu seperti apa bentuk produk yang kamu jual dan apakah sesuai dengan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Intan Kusuma mengatakan kamu bisa memaksimalkan smartphone yang dimiliki ataupun meminta bantuan teman yang punya bakat dalam bidang tersebut sehingga tidak perlu menunggu fasilitas yang keren dulu untuk memulai.
“Bisa dimulai dulu dengan apa yang ada di rumah, ngga usah nunggu punya modal untuk sewa studio atau pakai kamera yang bagus,” jelas Intan.

3. Bangun engagement di media sosial

Salah satu hal penting dalam bisnis fashion di platform digital adalah harus bisa membangun engagement dengan pengguna media sosial atau calon pelanggan. Intan mengatakan bahwa penting bagi seorang penjual untuk mencantumkan detil produk pada kolom caption agar konsumen tahu seperti apa kualitas produk yang ditawarkan. Kamu bisa menuliskan bagaimana cara penggunaannya, terbuat dari bahan apa, cocoknya dipakai ke mana, dan lainnya guna menjawab kebutuhan konsumen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu bisa pula membuat unggahan lainnya untuk engage dengan pengguna media sosial, misalnya berupa quotes harian, tips dan trik seputar fashion ataupun kecantikan, serta kuis berhadiah.
“Melakukan engage itu penting banget sama konsumen, apalagi kayak Vanilla itu online jadi engagement-nya di feed Instagram, serta bagaimana admin membalas komentar,” ceritanya.

4. Perbanyak observasi untuk memilih penjahit yang tepat

Untuk bisnis fashion, kamu perlu banyak melakukan observasi sebelum memutuskan mana penjahit yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan produk. Menurut perempuan lulusan PPM Manajemen jurusan finance business ini, biasanya setiap penjahit memiliki spesialisasinya masing-masing, entah pakaian muslim, baju perempuan, dan sebagainya.
Ilustrasi penjahit. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Kamu juga perlu menanyakan kira-kira berapa banyak produk yang mampu dihasilkan penjahit tersebut, serta berapa biaya jahitnya. Bila ingin lebih yakin, kamu bisa pula membuat sampel dari beberapa penjahit untuk melihat kualitasnya apakah sesuai dengan ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Adinda Cindy Lapod
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten