Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita 4 Tahun Rollover Reaction, Jual 1000 Lipstik di Hari Pertama Penjualan
19 Maret 2020 11:20 WIB
ADVERTISEMENT
Nama brand kosmetik lokal Rollover Reaction memang cukup familiar di telinga beauty enthusiast. Brand kosmetik ini terkenal dengan produk lip cream multifungsi yang bisa digunakan sebagai lipstik sekaligus blush on.
ADVERTISEMENT
Banyak perempuan terpikat dengan produk-produk yang diluncurkan Rollover Reaction , mulai dari pilihan warna-warna lipstiknya, hingga desain kemasan yang simpel dan juga unik.
Rollover Reaction sendiri didirikan pada 11 Maret 2016, oleh empat perempuan yaitu Naya Tinanda Nabila (CEO dan Managing Director), Sarah Novia (Finance Director), Novianti Haryanto (Operation Director), dan Dinar Amanda (Co-founder dan Marketing & Creative Director). Awalnya, keempat perempuan itu memulai bisnisnya secara online, namun di tahun kedua kemunculannya mereka berhasil membuka offline store Rollover Reaction pertama yang terletak di Plaza Indonesia.
Rollover Reaction diluncurkan karena ingin mengubah stigma negatif soal produk kosmetik lokal
Di awal kemunculannya, Rollover Reaction ingin mengubah stigma negatif tentang produk kosmetik lokal yang dianggap outdated dan tidak berusaha catch up dengan tren kecantikan dunia. Karena stigma inilah, tak sedikit dari beauty enthusiast memilih untuk membeli produk kosmetik dari luar negeri; seperti dari Korea Selatan hingga Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
“Berangkat dari situ lah kita berempat mencoba untuk nyemplung ke beauty industry ini, yang mana kita benar-benar mulai dari nol dan tidak memiliki background beauty sama sekali,” ungkap Dinar Amanda, Co-founder dan Marketing & Creative Director Rollover Reaction saat acara 4th Birthday Celebration yang digelar di Plaza Indonesia, pada Kamis (12/3) lalu.
Dinar dan tiga temannya sadar betul bahwa industri kecantikan Indonesia kala itu masih didominasi oleh pemain lama. Sehingga menurutnya, kemunculan Rollover Reaction menjadi sebuah tantangan sendiri untuk membuktikan bahwa produk lokal juga memiliki kualitas yang tak kalah bagus ketimbang produk-produk kosmetik dari luar negeri.
“Tantangan lain juga datang di mana kita harus membuktikan dua kali lipat bahwa brand yang dirintis oleh younger generation ini bisa dipakai dan sesuai dengan kebutuhan kulit perempuan Indonesia,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Rollover Reaction ingin produk kosmetiknya related dengan perempuan Indonesia
Selain ingin mengubah stigma negatif soal produk kosmetik lokal, Rollover Reaction juga ingin agar produk kosmetiknya bisa related dengan perempuan-perempuan Indonesia.
“Dulu banyak sekali brand kosmetik yang semata-mata mendukung stereotip bahwa perempuan itu harus cantik, rambutnya harus hitam atau lurus lah. Karena itu kita muncul untuk menunjukkan bahwa produk Rollover Reaction juga bisa digunakan oleh semua perempuan Indonesia dengan beragam kulit yang berbeda,” tambah Dinar.
Ada yang menarik saat peluncuran Rollover Reaction pertama kali pada 2016 silam. Di mana kala itu, Dinar dan teman-temannya tak ingin brand kosmetiknya itu diasosiasikan dengan produk lokal maupun luar.
“Maksudnya, agar misterius dan banyak konsumen penasaran dengan produk kami. Coba perhatikan saja, nama brand kita aja enggak ada asosiasinya dengan beauty atau pretty sama sekali,” kata perempuan lulusan Bachelor of Arts, Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
ADVERTISEMENT
Dan betul saja, kehadiran Rollover Reaction ini disambut baik oleh perempuan Indonesia. Ini terbukti dari awalnya hanya memiliki target penjualan sebanyak 2 pcs per hari, Rollover Reaction kemudian berhasil menjual 1.000 pcs produk lipstik di hari pertama peluncurannya.
Berhasil menjadi pionir milenial brand di Indonesia, tak membuat Rollover Reaction berhenti berusaha untuk membuat pelanggannya terkesima. Setelah merilis produk terbarunya berjenis maskara, Rollover Reaction masih akan terus melengkapi rangkaian produk-produk kosmetiknya .
“Selain itu, kita juga berusaha untuk memperluas market dengan melakukan beragam offline activity hingga pop-up store di kota-kota agar semakin mudah dijangkau oleh para konsumen,” tutup Dinar.