Kerajaan Rusia Gelar Royal Wedding setelah 100 Tahun, Ini 4 Faktanya

4 Oktober 2021 13:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grand Duke George Mikhailovich Romanov dan Victoria Romanovna Bettarini meninggalkan Katedral St. Isaac setelah upacara pernikahan. Foto: REUTERS/Anton Vaganov
zoom-in-whitePerbesar
Grand Duke George Mikhailovich Romanov dan Victoria Romanovna Bettarini meninggalkan Katedral St. Isaac setelah upacara pernikahan. Foto: REUTERS/Anton Vaganov
ADVERTISEMENT
Royal wedding atau pernikahan keluarga kerajaan baru saja diselenggarakan di Rusia. Grand Duke George Mikhailovich Romanov (40), anak dari Grand Duchess Maria Vladimirovna yang memimpin kerajaan Rusia, menikah dengan tunangannya Victoria Romanovna Bettarini asal Italia.
ADVERTISEMENT
Keduanya sudah menikah secara resmi pada 24 September lalu. Namun acara keagamaan pernikahan mereka baru digelar Jumat (1/10 di St. Isaac Cathedral di St. Petersburg, Rusia. Ini merupakan pernikahan pertama di Kerajaan Rusia setelah lebih dari 100 tahun.
"Gereja ini merupakan tempat pertama yang kami tuju setelah kembali ke Rusia," ungkap Grand Duke George kepada media Rusia, Fontanka, saat ditanya soal pemilihan lokasi pernikahan.
Dalam beberapa foto yang beredar di internet, pasangan dari Kerajaan Rusia ini tampak begitu bahagia. Victoria mengenakan gaun satin putih polos lengan panjang dengan aksen cape menjuntai. Ia melengkapi penampilannya dengan mahkota, tudung, dan aksesori seperti anting gantung. Sedangkan Grand Duke George mengenakan setelan three-pieces suit model tuxedo.
ADVERTISEMENT
Layaknya royal wedding di Kerajaan Inggris, acara pernikahan ini juga digelar cukup megah dan mewah. Menurut laporan BBC, keluarga kerajaan mengundang sekitar 1.500 orang. Beberapa di antaranya merupakan tokoh-tokoh ternama di Rusia, seperti juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dan Konstantin Malofeev, seorang miliarder Rusia.
Untuk tahu lebih lengkap mengenai royal wedding bersejarah dari Kerajaan Rusia ini, berikut kumparanWOMAN telah merangkum beberapa faktanya.

1. Mempelai perempuan pindah agama

Grand Duke George Mikhailovich Romanov menikah dengan tunangannya, Victoria Romanovna Bettarini yang merupakan anak dari anggota diplomat Italia, Roberto Bettarini. Victoria sendiri menjabat sebagai Direktur Yayasan Kekaisaran Rusia.
Grand Duke George Mikhailovich Romanov dan Victoria Romanovna Bettarini bertukar cincin selama upacara pernikahan mereka di Katedral St. Isaac di Saint Petersburg, Rusia 1 Oktober 2021. Foto: REUTERS/Anton Vaganov
Menikah dengan keluarga kerajaan membuat Victoria harus mengikuti kebudayaan mereka. Menurut laporan CBS News, ia pun memutuskan pindah agama dan menganut kepercayaan Russian Orthodox sesuai dengan keluarga Grand Duke George.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hubungan keduanya tetap direstui oleh orang tua Victoria. Bahkan dalam acara pernikahan, Roberto Bettarini mengantar anaknya berjalan ke altar gereja dan mengikuti upacara keagamaan yang cukup rumit.

2. Mendapat ucapan dari Kremlin

Pernikahan keluarga Kerajaan Rusia ini cukup menarik perhatian. Tak hanya dari dunia, namun bagi masyarakat lokal sekalipun. Sebab mereka saat ini sudah menganggap bahwa royal family merupakan bagian dari sejarah.
Grand Duke George Mikhailovich Romanov dan Victoria Romanovna Bettarini. Foto: REUTERS/Anton Vaganov
"Bagi kami monarki adalah bagian dari kehidupan masa lalu dan tentu saja ini menjadi suatu hal yang menarik," ungkap Galina Bobrova, salah satu masyarakat Rusia yang diwawancarai oleh AFP.
Meski begitu, pernikahan Grand Duke George ini tetap mendapat ucapan dari pemerintah Rusia. Juru bicara Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa pihak pemerintah di Kremlin mengucapkan selamat pada pasangan royal family tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pernikahan ini tidak masuk dalam agenda kami," pungkas juru bicara Vladimir Putin pada reporter, seperti dikutip dari BBC.
Diketahui, acara ini mengundang sekitar 1.500 tamu. Beberapa di antaranya adalah tokoh-tokoh penting dan berasal dari keluarga kerajaan lain, seperti Pangeran Rudolph dan Putri Tilsim dari Liechtenstein.

3. Grand Duke George Mikhailovich Romanov adalah pewaris tahta yang masih sengketa

Pada 1992, ibu George, Grand Duchess Maria Vladimirovna meneruskan tahta kerajaan setelah ayahnya, Grand Duke Vladimir Cyrillovich. Sang ayah merupakan anak terakhir dari keturunan laki-laki keluarga Romanov. Ia memproklamirkan diri sebagai pemimpin sesuai dengan Peraturan Keluarga Romanov.
Grand Duke George Mikhailovich Romanov menunggu sebelum upacara pernikahannya dengan Victoria Romanovna Bettarini di Katedral St. Isaac di Saint Petersburg. Foto: REUTERS/Anton Vaganov
Sayangnya, Asosiasi Keluarga Romanov (RFA) yang mewakili keturunan lain dari keluarga Romanov menegaskan bahwa pemerintahan Rusia harus ditentukan secara demokratis. Oleh karena itu, RFA dan para keluarga Romanov lainnya tidak mengeklaim tahta kerajaan. Kondisi inilah yang menyebabkan posisi ibu dari Grand Duke George Mikhailovich Romanov disebut sengketa.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan CBS News, keluarga Romanov sendiri sudah berkuasa sejak 1613. Pemimpin pertama mereka adalah Mikhail Romanov. Namun pada 1917 pemerintahan mereka diberhentikan pada masa Revolusi Rusia. Keluarga Kerajaan Rusia pun kemudian diasingkan ke Yekaterinburg, Rusia, pada 1917.

4. Grand Duke George baru berkunjung ke Rusia pada usia 11 tahun

Menurut situs Imperial House, Grand Duke George Mikhailovich Romanov, lahir di Spanyol pada 13 Maret 1981. Ia kemudian menghabiskan tahun pertamanya di Prancis, lalu pindah lagi ke Spanyol. Selama di Spanyol, George tinggal bersama ibu dan neneknya. Mereka tinggal di rumah bibi George, Helen Kirby.
Setelah kakeknya meninggal, George pertama kali berkunjung ke Rusia ketika berusia 11 tahun, tepatnya pada tahun 1992. Ia dan keluarganya kemudian memutuskan menetap di Rusia pada 1996.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya George menempuh pendidikan di Madrid dan di Universitas Oxford. Setelah lulus, George bekerja di Parlemen Eropa sebagai asisten dari Loyola de Palacio, mantan Komisaris Eropa untuk Transportasi dan Energi. Ia juga pernah bekerja di Luxembourg sebagai Direktorat Jenderal Energi Atom dan Keamanan Komisi Eropa.
Lalu pada Desember 2008 George ditunjuk sebagai Direktur Jenderal MMC Norilsk Nickel, perusahaan pertambangan nikel besar Rusia. Kemudian pada 2014 George membangun perusahaan sendiri bernama Romanoff & Partners di Brussels, Rusia.