Ketahui Manfaat Vaksin Kanker Serviks untuk Kesehatan Perempuan

23 April 2022 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan rutin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan rutin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu terakhir, publik dihebohkan dengan keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, untuk memberikan vaksin kanker serviks (kanker leher rahim) dan bersifat wajib. Biaya vaksin kanker serviks sepenuhnya ditanggung pemerintah, alias gratis bagi anak-anak yang duduk di bangku kelas 5 hingga 6 Sekolah Dasar (SD).
ADVERTISEMENT
Keputusan pemerintah mewajibkan vaksinasi kanker serviks diambil demi mengurangi risiko kanker serviks di kemudian hari, serta menekan biaya pengobatan akibat tingginya angka pasien kanker di Indonesia. Kanker serviks memang jadi salah satu penyakit yang paling mengancam nyawa perempuan, Ladies.
Berdasarkan data Globocan, di tahun 2018, sebanyak 23,4 per 100.000 penduduk mengalami kanker serviks dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Nah, vaksin pun menjadi salah satu cara untuk mencegah risiko kanker serviks.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: Komsan Loonprom/Shutterstock
Dikutip dari Mayo Clinic, sebagian besar kanker serviks dikaitkan dengan human papillomavirus (HPV) dan infeksi menular seksual. Vaksin HPV dapat mengurangi dampak kanker serviks dan kanker lain yang disebabkan oleh virus HPV.
National Cancer Institute melansir bahwa pada uji klinis, vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah infeksi serviks ketika diberikan saat sebelum melakukan aktivitas seksual. Vaksin HPV juga bisa mengurangi infeksi pada jaringan lain yang terinfeksi HPV, termasuk anus dan daerah mulut.
ADVERTISEMENT
Karena perubahan sel dan kanker yang disebabkan oleh HPV membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, baru-baru ini dikonfirmasi bahwa vaksin juga mengurangi risiko berkembangnya virus HPV menjadi kanker. Meski begitu, perempuan yang sudah melakukan vaksinasi juga tetap harus melakukan screening dengan rutin, agar bisa mengetahui kondisi kesehatan reproduksinya.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: OneSideProFoto/Shutterstock
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan agar vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki antara usia 11 dan 12 tahun. Vaksin ini dapat diberikan sejak usia 9 tahun. Idealnya, vaksin HPV diberikan sedini mungkin bagi anak perempuan dan laki-laki. Pasalnya, di usia ini respons terhadap vaksin lebih baik daripada usia dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa vaksin dua dosis sudah efektif untuk anak di bawah 15 tahun. CDC merekomendasikan, anak berusia 11 dan 12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya dalam jarak enam bulan. Sementara pada remaja dan dewasa muda antara usia 15 hingga 26 tahun, harus menerima tiga dosis vaksin.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan ragu untuk menerima vaksinasi serta mengajak orang-orang terdekatmu, ya, Ladies.