Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Amelia Earhart, Pilot Perempuan Tangguh yang Mendobrak Berbagai Batasan
31 Maret 2022 19:38 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Ladies, selalu ada perempuan inspiratif di setiap era dan di berbagai belahan dunia. Di Amerika Serikat (AS), pada awal abad ke-20, pilot tangguh bernama Amelia Earhart berhasil menjadi tonggak perjuangan perempuan di bidang penerbangan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Huff Post, di masa ketika kokpit pesawat masih jarang diisi oleh perempuan dan masyarakat minoritas, Amelia Earhart berhasil membuka jalan dan menginspirasi mereka untuk mengikuti langkahnya.
Earhart lahir di Negara Bagian Kansas, AS, pada 24 Juli 1897. Sejak kecil, Earhart merupakan remaja yang aktif berkegiatan di luar rumah—mulai dari memanjat pohon, bermain seluncur menuruni bukit, hingga memburu tikus-tikus liar dengan senapan (rifle) .22.
Perilaku Earhart jauh berbeda dengan stereotip perempuan yang feminin dan lemah lembut di AS zaman itu. Akibat sikapnya yang seperti itu, prasangka dan cercaan menjadi makanan sehari-hari Earhart semasa muda.
Namun, itu semua tidak menggoyahkan tekad Earhart untuk menjadi perempuan tangguh. Semasa muda, Earhart memiliki sebuah scrapbook yang berisi potongan berita koran yang mengisahkan perempuan-perempuan sukses di bidang yang ketika itu didominasi oleh laki-laki. Seperti bidang penyutradaraan film, hukum, manajemen, dan teknik.
Usai lulus dari SMA pada 1915, Earhart memasuki sebuah finishing school untuk perempuan (semacam sekolah khusus perempuan) di Philadelphia, Negara Bagian Pennsylvania. Namun, Earhart memutuskan untuk keluar dari sekolah khusus perempuan itu dan memilih bekerja sebagai asisten perawat di sebuah rumah sakit militer selama masa Perang Dunia I. Ia pun akhirnya berkuliah dan bekerja sebagai relawan di yayasan sosial yang berlokasi di Boston, Negara Bagian Massachusetts.
ADVERTISEMENT
Awal mula kecintaan dengan dunia penerbangan
Sebelumnya, Earhart tidak begitu tertarik dengan pesawat dan dunia penerbangan. Namun, menurut Flight Path Purdue University, segalanya berubah ketika ia ikut terbang bersama pilot Frank Hawks pada tahun 1920. Salah satu ucapan Earhart saat itu, yang menjadi salah satu quote paling terkenal adalah, “Tak lama setelah kita lepas landas, saya seketika tahu, saya harus terbang sendiri.”
Earhart akhirnya menjalani pelatihan penerbangan pertamanya pada 3 Januari 1921. Enam bulan kemudian, di usia 24 tahun, Earhart membeli pesawat pertamanya: pesawat Kinner Airster yang dicat warna kuning terang. Pesawat pertamanya ini ia beri nama “The Canary.”
Bersama The Canary, Earhart berhasil mencetak rekor sebagai perempuan pertama yang terbang hingga ketinggian 14.000 kaki. Di era 1920-an ini jugalah, terjadi reformasi di dunia kerja AS dengan adanya peningkatan jumlah perempuan yang masuk angkatan kerja.
Hingga akhirnya pada 1928, perempuan pendobrak batasan ini memperoleh penawaran yang sangat fantastis—sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh perempuan mana pun.
ADVERTISEMENT
Melejitnya karier Amelia Earhart
Mengutip situs resmi biografi Amelia Earhart, pada April 1928, Earhart ditawarkan untuk menjadi perempuan pertama yang terbang melintasi Samudra Atlantik. Ia bersama pilot Wilmer “Bill” Stultz dan ko-pilot Louis E. Gordon lepas landas dari Trepassey Harbor, Newfoundland, dalam pesawat Fokker F7 yang dinamai “Friendship.”
Mereka meninggalkan Newfoundland pada 17 Juni 1928 dan mendarat di Burry Port, Wales, Inggris Raya sekitar 21 jam kemudian.
Suksesnya penerbangan Earhart ini menjadi sorotan dunia. Sebab, di tahun yang sama, tiga pilot tewas dalam perjalanan melintasi samudra kedua terbesar di dunia itu. Dengan ini, Earhart resmi menjadi perempuan pertama yang berhasil melintasi Samudra Atlantik.
Karier Earhart sebagai pilot perempuan pun kian melambung. Lima tahun setelah penerbangan pertamanya ke Wales, Earhart berada dalam misi penerbangan solo ke Paris. Pada 20 Mei 1932, Earhart melintasi langit Samudra Atlantik dan terpaksa mendarat di Irlandia akibat masalah mesin. Ia pun menjadi perempuan pertama di dunia yang terbang solo melintasi samudra ini.
Prestasi-prestasi Earhart di tengah diskriminasi terhadap perempuan membantu masyarakat untuk menyadari bahwa laki-laki dan perempuan seyogianya memiliki kesempatan yang setara.
ADVERTISEMENT
“Earhart merasa bahwa penerbangan yang ia lakukan menjadi bukti bahwa perempuan dan laki-laki setara dalam pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan, koordinasi, kecepatan, kepala dingin, dan tekad yang kuat,” tulis biografi resmi Amelia Earhart.
Akhir hidup Amelia Earhart
Dalam misinya untuk mendobrak batasan dan membuktikan bahwa perempuan itu setara, Earhart memutuskan untuk menjadi perempuan pertama di dunia yang terbang mengelilingi dunia. Pada 1937, Earhart bersama dengan rekannya, Fred Noonan, berangkat dari Miami untuk memecahkan rekor tersebut.
Namun, tiga pekan sebelum hari ulang tahunnya yang ke-40, pesawat Earhart hilang di area kepulauan Samudra Pasifik. Earhart dan Noonan terakhir terlacak di Lae, New Guinea, pada 2 Juli 1937.
Meskipun nasib Earhart tidak diketahui hingga kini, kisahnya sebagai pilot perempuan tangguh menjadi inspirasi jutaan perempuan di dunia. Earhart mengajarkan bahwa perempuan itu setara dalam setiap kesempatan dan pekerjaan, dan bisa mendobrak berbagai batasan yang menghalangi.
ADVERTISEMENT
—
Ikuti artikel menarik lainnya tentang upaya perempuan mendobrak batasan dalam topik Break the Barriers.