Kisah Shella, Kreator Konten yang Meninggal Usai Tiga Tahun Lawan Kanker Ovarium

31 Agustus 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten kreator, Shella, yang meninggal usai berjuang lawan kanker ovarium. Foto: TikTok @shellasl
zoom-in-whitePerbesar
Konten kreator, Shella, yang meninggal usai berjuang lawan kanker ovarium. Foto: TikTok @shellasl
ADVERTISEMENT
Kisah pilu kreator konten sekaligus mantan atlet sepak bola perempuan, Shella Selpi Lizah yang mengidap kanker ovarium, viral di media sosial. Ia didiagnosis kanker ovarium pada 2021 silam usai mengeluh sakit perut setelah berenang.
ADVERTISEMENT
Mulanya Shella mengira rasa sakit itu hanyalah kram perut biasa. Namun hasil pemeriksaan menujukkan bahwa ia memiliki kista berukuran 9 cm di ovariumnya. Tak kunjung mendapatkan penanganan karena menggunakan BPJS, Shella pun baru dioperasi pada 2022 saat kista ganasnya yang sudah berubah menjadi kanker membesar dengan ukuran 24 cm.
Sejak saat itu, Shella terus menjalani kemoterapi dan operasi lanjutan demi sembuh dari kanker. Mulai dari operasi angkat rahim hingga potong usus dijalani Shella dengan kuat dan sabar selama ini. Perjuangan Shella pun menjadi inspirasi banyak pejuang kanker di luar sana.
Namun kondisinya kian menurun beberapa waktu terakhir usai dokter menemukan sel-sel kanker telah menyebar hingga ke leher. Bahkan, ada saat-saat di mana perempuan 26 tahun itu tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.
ADVERTISEMENT

Shella ditemani pasangannya yang setia

Shella tidak sendirian selama bertarung dengan keganasan kanker ovarium. Selain keluarga, ada sosok pria yang merupakan pasangannya terus setia mendampingi dan memberikan dukungan Shella di masa pengobatan, yakni Albi.
Dari deretan konten yang dibagikan di medsos masing-masing, Albi tampak selalu berada di samping Shella melewati masa-masa sulitnya. Bahkan Albi juga menepati janjinya untuk menikahi Shella pada 14 Agustus 2024 lalu.
Baru dua minggu menikah, Shella tutup usia setelah tubuhnya tak mampu lagi menahan rasa sakit akibat kanker ovarium yang diidapnya. Kepergian Shella meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sang suami Albi, hingga netizen yang selama ini menyaksikan perjuangan Shella melawan kanker.

Mengenal kanker ovarium

Ilustrasi ovarium. Foto: Shutter Stock
Diidap perempuan muda seperti Shella hingga merenggut nyawa, memangnya apa kanker ovarium itu, Ladies?
ADVERTISEMENT
Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang berperan penting dalam menstruasi dan kehamilan. Organ inilah yang berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan melepaskan sel telur hingga menimbulkan kehamilan.
Pada kasus Shella, awalnya ia memiliki kista ovarium yang berukuran 9 cm. Berbicara soal kista, sebenarnya banyak perempuan memang memiliki kista atau kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur di periode subur atau menstruasi. Namun biasanya kista ini bersifat jinak dan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi jika kista terus membesar seperti yang dialami Shella, besar kemungkinan benjolan itu bersifat ganas alias sudah berubah menjadi kanker.
Ilustrasi kista. Foto: Shutterstock
Dilansir Cleveland Clinic, kanker ovarium terjadi ketika sel-sel abnormal seperti kista pada indung telur atau tuba falopi tumbuh dan berkembang di luar kendali yang menunjukkan keganasan. Kanker ini lebih sering menyerang perempuan usia lanjut, namun tetap ada kemungkinan mereka yang masih berusia muda seperti Shella juga mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kanker ovarium tidak menimbulkan gejala spesifik pada stadium awal. Karenanya, penyakit ini lebih sering terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau menyebar ke organ tubuh lainnya.
Operasi pengangkatan satu atau kedua ovarium biasanya menjadi satu-satunya jalan untuk menghilangkan sel kanker. Bahkan, tidak sedikit pasien kanker ovarium yang harus menjalani histerektomi atau pengangkatan rahim demi sembuh dari kanker ini.