Komitmen Gojek Berikan Pelatihan Anti Kekerasan Seksual ke Mitra Driver

16 Desember 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komitmen Gojek berikan pelatihan anti kekerasan seksual kepada mitra driver. Foto: Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Komitmen Gojek berikan pelatihan anti kekerasan seksual kepada mitra driver. Foto: Gojek
ADVERTISEMENT
Keberadaan transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek telah membantu masyarakat dalam beraktivitas setiap harinya. Namun sayangnya, masih banyak risiko pelecehan seksual yang bisa dialami penumpang mau pun pengemudi saat berkendara dengan transportasi umum dan online.
ADVERTISEMENT
Karenanya, lewat inisiatif bertajuk #AmanBersamaGojek, transportasi online tersebut berkomitmen untuk memperkuat tiga pilar utamanya, yakni edukasi, teknologi, dan proteksi. Inisiatif ini telah terbukti melindungi perjalanan aman di ekosistem Gojek dengan hasil laporan kecelakaan atau insiden yang menyebabkan cedera pada angka 1 persen dari total laporan yang ada pada 2024.
Head of Region Gojek, Gede Manggala, mengungkap bahwa keamanan pelanggan dan mitra driver menjadi prioritas utama Gojek. Inisiatif #AmanBersamaGojek hadir untuk memastikan minimalnya risiko keamanan.
“Kami secara konsisten terus berkomitmen menghadirkan rasa aman dan memperkuat langkah #AmanBersamaGojek untuk memastikan risiko keamanan berada di titik minimal. Lewat kolaborasi strategis dengan para pemangku kepentingan yang berkompeten, inisiatif keamanan ini akan terus diperkuat,” ujar Gede dalam acara konferensi pers #AmanBersamaGojek yang diselenggarakan di Morrissey Hotel, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/12).
ADVERTISEMENT

Gojek rutin berikan pelatihan anti kekerasan seksual pada mitra

Head of Region Gojek, Gede Manggala. Foto: Gojek
Salah satu pilar utama di dalam #AmanBersamaGojek adalah edukasi yang implementasikan dengan pemberian pelatihan atau training anti kekerasan seksual kepada mitra driver. Pelatihan ini sudah rutin dilakukan sejak tahun 2019 secara daring dan tatap tatap muka di 17 kota di Indonesia.
“Ada training anti sexual harassment yang model-modelnya banyak, dari bagaimana mencegah, bagaimana menangani, bagaimana bereaksi, sampai bagaimana caranya melaporkan,” imbuh Gede.
Dalam inisiatif ini, Gojek juga berkolaborasi dengan organisasi yang bertujuan untuk melawan pelecehan, DEMAND (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual) selama enam tahun untuk memberikan pelatihan kepada mitra driver. Program Director DEMAND, Anindya Restuviani mengungkapkan bahwa fokus utama DEMAND dalam memberikan pelatihan kepada mitra driver adalah menghilangkan normalisasi atau pembiasaan terhadap perilaku yang sebenarnya bentuk pelecehan seksual.
(ki-ka) Head of Region Gojek, Gede Manggala; Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian PPPA Eni Widiyanti; Kasubdit Angkutan Perkotaan Kementerian Perhubungan, Muhammad Fahmi; dan Program Director DEMAND, Anindya Restuviani. Foto: Gojek
“Berangkat dari UUTPKS kami punya modul yang berisi kode-kode untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan. Salah satu yang kita ajarkan adalah metode Dilarang SIUL, S; sebar konten intim, I; intimidasi, U: mengUcap komentar atas tubuh, dan L; meLakukan kontak fisik,” ujar perempuan yang kerap disapa Vivi itu.
ADVERTISEMENT
Vivi mengungkap survei KRPA menyebut bahwa 90 persen kekerasan seksual di ruang publik, seperti di jalan atau transportasi umum. Karena itu, DEMAND juga membekali para mitra driver dengan cara bereaksi saat menyaksikan tindakan pelecehan seksual lewat metode BANTU, yaitu B; Berani menegur pelaku, A; Alihkan perhatian dengan pura-pura mengenal korban, N;meNgajak orang lain untuk membantu, T; Tunggu situasi aman, dan U; Usahakan merekam untuk bukti.

Gojek juga berikan proteksi pada penumpang dan driver lewat teknologi

Gojek berikan proteksi pada penumpang dan driver lewat kecanggihan teknologi. Foto: Gojek
Bila berbicara soal pelecehan seksual di ruang publik, baik penumpang maupun driver sama-sama memiliki risiko untuk menjadi korban. Sebagai bentuk keamanan, Gojek memberikan perlindungan dengan fitur vermuk alias verifikasi muka. Dengan begitu, penumpang bisa memastikan bahwa driver yang datang menjemput memiliki wajah yang sama dengan yang tertera di aplikasi sehingga dapat memberikan rasa aman.
ADVERTISEMENT
Sementara itu bagi driver, Gojek memberikan proteksi dengan fitur number masking yaitu dengan menyembunyikan kontak driver yang asli. Ini akan menghindarkan mitra driver dari interaksi lanjutan yang tidak diinginkan atau risiko teror yang bisa dilakukan oleh oknum penumpang.
Gojek juga menyediakan fitur tombol darurat yang bisa digunakan oleh mitra driver dan penumpang saat merasa berada dalam situasi berbahaya. Tombol ini akan menghubungkan korban dengan tim Gojek yang aktif 24 jam untuk memberikan layanan bantuan.