Ladies, Ini Tips Agar Bisnis Bareng Orang Terdekat Makin Cuan dan Langgeng

24 Agustus 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berbisnis dengan suami Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbisnis dengan suami Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak perempuan telah membuktikan dirinya berhasil menjadi pengusaha sukses, bahkan ketika mereka berbisnis bersama orang terdekat. Kedekatan emosional yang sudah terjalin sejak lama ditambah intuisi yang tajam dari perempuan, dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi yang erat dalam dunia bisnis, Ladies.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik kedekatan personal ini, tersimpan juga potensi konflik yang bisa menguji ketahanan hubungan tersebut. Ketika kepentingan bisnis bercampur dengan ikatan emosional yang kuat, diperlukan kehati-hatian ekstra untuk menjaga agar keduanya tidak saling berbenturan.
Pengacara sekaligus Founder Yuking & Partner Sofa Yuking mengatakan saat membangun bisnis bersama orang terdekat, maka dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menjaga keseimbangan antara hubungan pribadi dan profesional.

Perbaiki pondasi hukum sejak mulai berbisnis

Indonesia Womenpreneur Conference 2024 Business Level Up. Foto: Selfy Momongan/kumparan
Salah hal cara yang sangat disarankan oleh Sofa adalah dengan mempunyai pondasi hukum yang jelas, bahkan sejak bisnis baru dirintis.
“Nomor satu yang perlu dilakukan adalah perbaiki pondasi hukumnya. Kalau mau bangun bisnis, jangan berpikir saya mau bisnisnya segini-segini aja deh. Perempuan hebat selalu berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang besar. Untuk membangun itu, pondasinya harus kuat. Pondasi hukumnya,” ujar Sofa dalam panel diskusi Indonesia Womenpreneur Conference 2024 Business Level Up, di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Sabtu (24/8).
ADVERTISEMENT
Menurut Sofa, banyak bisnis yang dibangun bersama orang terdekat bisa sukses dan langgeng. Namun tidak sedikit bisnis bersama orang terdekat harus berakhir berantakan hanya karena tidak ada pondasi hukum yang kuat.
Pondasi hukum itu menurut Sofa bisa berbentuk legal dokumen atau perjanjian kerja sama yang mengatur banyak hal secara detail. Jangan lantas karena berbisnis dengan orang terdekat, maka legal dokumen dianggap tidak perlu, Ladies.
Sayangnya di luar sana, masih banyak pengusaha perempuan yang menganggap legal dokumen sebagai sesuatu yang ribet dan berlebihan.
“Mikirnya, nanti aja lah (mengurus legal dokumen). Apalagi perempuan Indonesia sering merasa sungkan, ga enakan. Kan kita teman, kenapa harus serius banget? Kan bisnisnya cuma skala rumahan, kenapa harus pakai perjanjian? Padahal itu semuanya harus disiapkan dari awal,” ujar Sofa.
Ilustrasi bisnis kafe bersama teman. Foto: SritanaN/Shutterstock
Menurut Sofa, tak peduli seberapa besar skala bisnisnya—mulai dari bisnis rumahan sampai UKM—perjanjian kerja sama merupakan sebuah keharusan apabila bisnis owner ingin usahanya terus berkesinambungan. Sebab dalam legal dokumen itu nantinya akan diatur banyak hal mencakup hak dan kewajiban kedua belah pihak, pembagian modal, dan pembagian porsi kerja.
ADVERTISEMENT
Termasuk juga pembagian hal yang paling sensitif dalam berbisnis bersama orang terdekat yaitu profit. Keuntungan finansial apabila tak diatur secara rinci sejak awal, sangat riskan menimbulkan gesekan, Ladies.
“Kalau soal uang ya ibu-ibu, kalau jumlahnya kecil nggak ribut. Tapi kalau sudah gede, nah itu. Uang besar nggak kenal ibu, nggak kenal ayah, nggak kenal teman,” ujarnya.
Untuk itu, dengan perencanaan yang matang secara hukum, komunikasi yang terbuka, dan rasa saling menghormati, tantangan-tantangan dalam berbisnis bersama orang terdekat bisa dihindari. Membangun bisnis bersama orang terdekat bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga, sebab kedua belah pihak dapat berbagi kesuksesan dan saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.