Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ladies, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Dukung Perempuan Penyandang Disabilitas
5 April 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ladies, perempuan penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok yang rentan mengalami diskriminasi dan kekerasan. Setelah pandemi COVID-19 melanda,perempuan penyandang disabilitas juga masih menghadapi masalah yang sama.
ADVERTISEMENT
Mengacu pada publikasi berjudul Women with Disabilities in a Pandemic (COVID-19) dari UN Women, lebih banyak perempuan dan anak perempuan yang mungkin mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual karena ketegangan di rumah dan komunitas. Hal ini mencakup perempuan penyandang disabilitas dan perempuan yang merawat penyandang disabilitas.
Di Indonesia, dampak pandemi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas juga terjaring melalui survei online oleh Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas pada bulan April 2020.
Hasilnya, akses perempuan disabilitas terhadap berbagai program pembangunan lebih rendah dari laki-laki disabilitas, termasuk dalam bidang ketenagakerjaan, pendapatan, kesehatan, interaksi sosial, serta akses terhadap program perlindungan sosial. Selain tantangan yang dihadapi perempuan difabel itu sendiri, ada juga tantangan bagi perempuan-perempuan yang membesarkan anak dengan disabilitas.
ADVERTISEMENT
Dalam perhelatan Women’s Week 2022 persembahan kumparanWOMAN, Pendiri Yayasan Carys Cares, Carys Mihardja, mengungkapkan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mendukung perempuan penyandang disabilitas.
Sebagai informasi, Carys Cares, yang berdiri sejak 2018, merupakan organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai down syndrome di Indonesia melalui cara yang tepat, yaitu pemberdayaan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mendukung perempuan penyandang disabilitas adalah terus memberikan dukungan dan kesempatan agar mereka dapat melakukan hal apa pun yang ingin mereka lakukan.
Perempuan penyandang disabilitas juga memiliki kelebihan dan talenta yang dapat dikembangkan. Menurut Carys, mendukung penyandang disabilitas bukan dengan cara mengasihani, melainkan memberikan peluang agar mereka bisa bekerja dan mendapatkan hak yang setara.
“Penyandang disabilitas ini juga bisa bekerja seperti orang normal yang lainnya. Kita harus memberdayakan mereka dan sebagai masyarakat juga harus mempunyai empati bukan hanya simpati. Harusnya kita mendukung bukan mendiskriminasi.” Ujar Carys di sesi virtual conference bertema Women & Inclusivity: Kesempatan Setara & Dunia yang Lebih Inklusif untuk Perempuan Difabel, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Carys juga menambahkan bahwa pemerintah juga sudah berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyandang down syndrome, termasuk perempuan difabel.
“Sebagai contoh, kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif juga sudah mulai start include dengan teman-teman down syndrome dalam lebih sadar mengenai karya dan talent yang bisa mereka bawa untuk ekonomi kita,” ujar Carys.
Carys juga menambahkan bahwa pemerintah harus memberikan peluang dan kesempatan kepada penyandang down syndrome, agar mereka juga bisa bekerja. “Pemerintah juga harus memberikan peluang dan kesempatan agar mereka dapat bisa kerja, opportunity dan kesempatan yang setara dalam internship, pekerjaan,” ujar Carys.
—
Simak artikel menarik lainnya dalam rangkaian program Women's Week pada topik Women's Week 2022.
Penulis: Nadya Zahira
ADVERTISEMENT