Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan yang mengaku mantan Sahabat Ivanka Trump belum lama ini membuat heboh, lantaran menceritakan kisah persahabatannya dengan putri Donald Trump tersebut semasa SMA. Perempuan bernama Lysandra Ohrstrom (38) itu merupakan seorang jurnalis untuk media The Observer dan Huffington Post. Sebelumnya, ia juga pernah menghabiskan dua tahun di Beirut, Lebanon, untuk bekerja sebagai reporter di media Al Jazeera English.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah artikel berjudul ‘Ivanka Trump Was My Best Friend. Now She’s MAGA Royalty’ yang diterbitkan di Vanity Fair pada 17 November, Ohrstrom mengklaim bahwa dirinya merupakan teman Ivanka Trump saat bersekolah di sebuah SMA swasta khusus perempuan di Upper East Side, Manhattan, AS.
Selain itu, Ohrstrom juga mengklaim bahwa dirinya sangat dekat dengan Ivanka. Saking dekatnya, ia menyebut bahwa dirinya pernah diundang saat Ivanka menikah dengan Jared Kushner pada 25 Oktober 2009 silam.
Dalam tulisannya, Ohrstrom mengakui bahwa Ivanka memiliki kepribadian yang memikat dan dewasa saat remaja. Namun menurutnya, Ivanka adalah orang yang sangat terobsesi dengan uang dan hal itu sulit untuk ditutupi. Ohrstrom juga menuduh bahwa Ivanka tidak mau membaca buku mengenai orang-orang miskin dan kerap mempertanyakan hal-hal yang kurang pantas mengenai kondisi finansial seseorang, seperti “Sejak kapan seorang guru bisa membeli BMW?” atau “Kenapa seorang polisi tinggal di rumah (bagus) seperti itu?”.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ohrstrom juga menyebut bahwa Ivanka pernah melakukan kenakalan-kenakalan remaja semasa SMA namun selalu bisa menghindari dari masalah tersebut.
“Salah satu kenangan paling awal yang saya miliki dari Ivanka sebelum kami berteman adalah ketika dia menuduh teman sekelasnya. Beberapa waktu kemudian, dia pernah mengajakku dan teman-teman lain untuk menunjukkan payudara di jendela kelas kami,” tulis Ohrstrom.
“Ivanka pada dasarnya adalah biang keladinya, tapi dia mengaku tidak bersalah kepada kepala sekolah dan dibebaskan dari hukuman. Selebihnya kami lah yang diskors,” tambahnya.
Banyak sekali perilaku buruk Ivanka dan Trump yang dibeberkan Ohrstrom dalam artikel tersebut. Termasuk pada 2007 silam, saat Ivanka mengatakan jika kalung bertuliskan Arab yang dipakai Ohrstrom terlihat seperti teroris. Kendati demikian, Ohrstrom mengaku bahwa Ivanka cukup royal dan pernah berusaha menjodohkannya dengan teman-teman di lingkaran Ivanka.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana persahabatan mereka bisa putus? Menurut Ohrstrom, ia pernah mengeluhkan pekerjaan barunya kepada Ivanka. Namun, Ivanka memberikan jawaban yang mengejutkan.
“Aku tidak terlalu ingat jawaban persisnya, namun dia berkata seperti ini, ‘Ly, aku terlalu sibuk untuk omong kosong ini,” kenang Ohrstrom.
Meskipun mengaku tidak lagi dekat, Ohrstrom menyebut bahwa Ivanka pernah mengiriminya hadiah saat ulang tahun dan mengundangnya ke acara Halloween. Selain itu, Ivanka juga masih mengikuti akun Instagram Ohrstrom hingga saat ini.
Sementara itu, seorang juru bicara Ivanka Trump yang telah membaca artikel tersebut mengaku kecewa dengan Ohrstrom. Ia khawatir jika banyak orang membaca artikel tersebut dan menganggap Ivanka sebagai sosok perempuan yang kurang menyenangkan.
“Ivanka adalah orang yang tulus, cerdas, dan penuh kasih selama bertahun-tahun saya mengenalnya. Sungguh kecewa dan sedih melihat seseorang yang dibutakan oleh keberpihakan mereka, sehingga mereka berusaha keras untuk menyerang orang yang dikenal sangat baik. Teman sejati tahu siapa dia (Ivanka) dan akan selalu mendukungnya,” kata juru bicara Ivanka Trump kepada Daily Mail.
ADVERTISEMENT
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )