Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Perempuan Harus Punya Mimpi untuk Diri Sendiri
21 April 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 5 menitBagi Menteri I Gusti Ayu Bintang Dharmawati atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Bintang Puspayoga , tugas dan perannya dalam memimpin kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia, merupakan sebuah amanah yang sangat berat dan menantang.
Ditemui untuk sesi wawancara eksklusif bersama kumparanWOMAN awal April 2023 lalu di kantor Kementerian PPPA, Bintang mengakui bahwa isu perempuan dan anak di Indonesia memang saat ini menjadi sorotan.
“Bagi saya, berada di Kementerian ini betul-betul Kementerian air mata. Berhadapan dengan isu kekerasan, diskriminasi dan sebagainya. Itu sangat menguras emosi. Itu tantangan terberatnya bertugas di sini,” ungkap Bintang membuka percakapan dengan kumparanWOMAN.
Bintang mengungkapkan, selama hampir empat tahun ia memimpin Kementerian PPPA, ia melihat tantangan umum yang masih dihadapi perempuan adalah adanya diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan. Ini menurutnya tidak terlepas dari budaya patriarki yang mengakar.
Namun, ia menegaskan bahwa isu gender equality atau kesetaraan gender ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun merupakan isu global.
“Kita, bangsa Indonesia, harus cukup bangga karena konstitusi negara kita memandatkan hak yang setara kepada setiap manusia, tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.”
Perjalanan karier dan beragam peran publik
Dengan pembawaannya yang lemah lembut, Bintang menerima tim kumparanWOMAN dengan sangat ramah. Ia juga sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan photoshoot dan wawancara.
Padahal pagi itu ia baru saja mendarat dari Denpasar setelah menghabiskan libur akhir pekan. Meski sudah berkantor di Jakarta, Bintang mengakui bahwa untuk waktu luang ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu di Denpasar, Bali, kota asalnya.
Bintang ditunjuk sebagai Menteri PPPA pada 2019 di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi. Ia adalah satu dari enam menteri perempuan yang duduk di kabinet tersebut.
Sebelum ditunjuk sebagai Menteri PPPA, sebetulnya isu sosial, perempuan, dan anak bukanlah isu baru bagi Bintang. Ia telah lama malang melintang di dunia organisasi dan politik.
Ia memulai kariernya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), pada saat bersamaan ia juga mulai menjalani peran di organisasi saat mendampingi suaminya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam berbagai jabatan, mulai dari Ketua DPR, Wakil Walikota Denpasar, Wakil Gubernur Bali hingga kemudian menjabat sebagai Menteri Koperasi & UMKM periode 2014-2019. Dalam kapasitasnya sebagai pendamping suami yang merupakan pejabat negara, Bintang banyak terlibat dalam berbagai kegiatan dan isu sosial.
“Menjalani posisi sebagai pendamping menteri, saya mendapat banyak pembelajaran yang berguna saat saya sendiri duduk sebagai menteri. Saya belajar dari sisi politiknya, secara strategi, dan bagaimana menjalani peran ini dengan tepat,” ungkapnya.
Di samping berbagai kesibukannya sebagai perempuan karier, Bintang juga mendedikasikan diri untuk keluarga. Dengan berbagai peran yang ia jalani tersebut, Bintang mengungkapkan bahwa itu bukanlah tantangan yang berat baginya.
“Saya tidak pernah merasakan multiperan itu tantangan sebagai perempuan. Yang penting kata kuncinya adalah memilih dan memilah mana yang prioritas. Saya yakin dan percaya hampir semua perempuan Indonesia secara umum pasti menjalani multiperan,” kata Bintang.
Kekuatan perempuan Indonesia menurut Bintang Puspayoga
Bintang menyoroti kekuatan perempuan Indonesia untuk bisa terus maju dan membuat perubahan. Menurut Bintang, dengan populasi sebesar 49.5%, kekuatan perempuan Indonesia sangatlah luar biasa.
Bintang juga mengatakan bahwa perempuan berhak memilih antara karier ataupun fokus pada urusan domestik. Namun, ia menegaskan, apa pun pilihannya, perempuan harus cerdas.
“Kenapa perempuan harus cerdas? Karena genetik kecerdasan itu diturunkan oleh perempuan. Artinya, perempuan mampu menjadi poros-poros perubahan baik untuk dirinya sendiri, baik untuk keluarganya, demikian juga untuk lingkungannya. Bahkan, perempuan bisa menjadi inspirasi perubahan peradaban seperti Ibu Kartini.”
Pentingnya dukungan keluarga untuk perempuan multiperan
Untuk perempuan yang menjalani berbagai peran, Bintang pun berbagi saran.
“Mengatur waktu itu adalah kata kunci untuk kita bisa menjalani apa pun peran kita. Contoh saya sendiri, nih. Ketika sekarang menjadi menteri, jelas waktu saya sudah harus fokus terhadap apa yang diamanahkan pada saya. Makanya, ketika saya menerima informasi akan mendapat mandat ini, saya berdiskusi dulu dengan orang terdekat saya, yaitu suami dan anak. Mereka mendorong saya untuk menerima amanah ini. Namun, saya tekankan kepada mereka, jika saya terima amanah ini untuk jadi Menteri, risikonya adalah waktu saya pasti tidak akan seperti dulu untuk keluarga.”
Meski memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar sebagai seorang menteri, Bintang tetap menekankan pentingnya membagi waktu untuk keluarga. “Kita sebagai orang timur, dengan budaya yang kita miliki, tetap ada waktu yang memang kita harus peruntukkan untuk keluarga kita,” ungkapnya.
Mimpi Menteri PPPA untuk perempuan Indonesia
Saat ditanya apa impian terbesarnya bagi perempuan Indonesia sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang dengan tegas menjawab, “Dunia yang setara bagi perempuan dan laki-laki.”
Ia pun menjelaskan lebih lanjut, “Sejatinya yang membedakan laki-laki dan perempuan itu hanya sebatas kodratnya, yaitu menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui. Itu saja bedanya. Saya sangat bermimpi bagaimana ketika pengasuhan dan urusan di rumah tangga itu bukan hanya beban perempuan. Kita adalah team work dalam rumah tangga. Siapa sempat, dia yang mengerjakan. Memasak dan mengurus anak itu bukan semata-mata urusan perempuan, tapi team work dalam keluarga.”
Bintang menambahkan, mimpi untuk perempuan Indonesia maju juga harus datang dari perempuan itu sendiri.
Pesan untuk perempuan di Hari Kartini
Setiap 21 April, Indonesia merayakan Hari Kartini untuk mengenang kontribusi R.A Kartini terhadap kemajuan perempuan Indonesia melalui berbagai gagasannya. Untuk itu, Bintang menyampaikan pesan khususnya untuk perempuan.
“Di hari Kartini ini, saya ingin mengajak perempuan-perempuan di seluruh Indonesia, jadilah perempuan yang berdaya, jadilah perempuan yang berkarakter, dan jadilah perempuan yang tangguh. Karena ketika perempuan berdaya, perempuan itu tidak hanya bisa memajukan dirinya sendiri, tapi pasti akan bisa juga memajukan keluarganya, lingkungannya, dan muaranya akan bisa memajukan bangsa dan negara melalui peran dan kontribusinya dalam pembangunan ini. Kata kuncinya, perempuan tidak hanya boleh menjadi penikmat pembangunan, tapi perempuan harus ikut berperan dalam pembangunan itu sendiri,” pungkas Bintang.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama kumparanWOMAN dengan Grab Indonesia & OVO. Simak kisah menarik lainnya seputar perempuan dan isu multiperan melalui topik #PerempuanSemua