Mitos dan Fakta Seputar Kanker Payudara yang Wajib Ladies Ketahui

5 Oktober 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kanker Payudara Foto: Shutterstock/siam.pukkato
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kanker Payudara Foto: Shutterstock/siam.pukkato
ADVERTISEMENT
Studi World Health Organization (WHO) pada 2022 menunjukkan sebanyak 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosis menderita kanker payudara. Jenis kanker ini menyerang perempuan dari berbagai usia.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga terjadi di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2020, jumlah perempuan yang terkena kanker payudara tercatat sebanyak 65.858 orang. Angka ini menjadikan kanker payudara menempati peringkat pertama sebagai jenis kanker dengan kasus terbanyak.
Ladies, dengan banyaknya perempuan di Indonesia yang didiagnosis menderita kanker payudara, sudah seharusnya kita lebih sadar akan hal ini. Sayangnya masih banyak mitos terkait kanker payudara yang beredar dan dipercaya masyarakat. Untuk itu, kamu perlu memahami dengan baik informasi yang ada. Berikut kumparanWOMAN merangkum sejumlah mitos dan fakta sesunguhnya soal kanker payudara.

Tidak boleh menggunakan bra berkawat saat tidur

Ilustrasi bra. Foto: Reezky Pradata/Shutterstock
Biasanya, kamu akan sering mendengar anjuran agar tidak menggunakan bra berkawat saat tidur. Bahkan, ada juga yang menyarankan untuk tidak menggunakan bra saat tidur karena bisa memicu kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Faktanya, belum ada riset yang kredibel terkait hal ini. Dilansir dari Cancer Council, belum ada penjelasan ilmiah terkait penggunaan bra berkawat bisa menyebabkan kanker payudara karena menghambat aliran getah bening. Jadi, kamu tidak perlu khawatir kalau menggunakan bra saat tidur bisa meningkatkan risiko kanker payudara, ya.

Kanker payudara hanya dialami perempuan usia 40 tahun ke atas

Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutterstock
Banyak di antara masyarakat percaya bahwa kanker payudara terjadi saat sudah berusia lanjut. Padahal, kanker ini bisa terjadi oleh perempuan di usia muda. Menurut National Breast Cancer Foundation, di Amerika Serikat, sebanyak 9% ditemukan kasus perempuan di bawah usia 45 alami kanker payudara.
Di Indonesia sendiri, belum diketahui secara pasti jumlah perempuan muda yang terkena kanker payudara. Namun, komunitas warriors dan survivors kanker payudara Indonesia, Lovepink, mengungkapkan ada banyak anggota muda yang sudah terkena kanker ini.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya, memang di komunitas usia muda sudah mulai banyak. Jaman dulu kalau terkena kanker di usia 25 tahun ke atas. Padahal yang di bawah 40 sudah banyak yang kena," ujar Yulianti Rahayu, salah satu breast cancer survivor dan anggota dari Lovepink, pada Jumat (4/10).

Rasa sakit payudara bukan tanda pasti dari kanker payudara

Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter Stock
Terkadang, kita menjadi khawatir saat payudara tiba-tiba terasa sakit. Padahal, kita belum tahu secara pasti apakah hal tersebut mengarah ke kanker payudara. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kita bisa mengetahui secara pasti dari hasil pemeriksaan ke dokter.
Di sisi lain, kita juga menurunkan faktor risiko kanker payudara dengan gerakan Periksa Payudara Sendiri (SADARI), 7-10 hari setelah menstruasi. Beberapa hal yang cukup umum adalah, melihat apakah ada benjolan atau pembengkakan pada payudara.
ADVERTISEMENT
Ladies, untuk itu kamu tidak boleh asal-asalan mempercayai informasi dari mulut ke mulut, ya. Namun, kamu juga bisa mencari tahu dengan pasti ke dokter terkait potensi dari kanker payudara. Untuk itu, sadari sejak dini agar tidak menyesal di kemudian hari.