Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prisia Nasution tentang Rasa Tak Percaya Diri Perempuan: Itu Hanya Mindset Kita
22 Desember 2020 13:25 WIB
Ladies, pernahkah kamu merasa tak percaya diri yang justru malah mengganggu kegiatan dan aktivitas sehari-hari? Menurut aktris sekaligus aktivis Prisia Nasution , rasa tak percaya diri itu sebenarnya ada pada pola pikir alias mindset yang kita bangun.
Hal ini ia sampaikan dalam live talkshow My Mom My Inspiration 2020 dengan tema 'Perempuan Mandiri Perempuan Percaya Diri' pada Senin (21/12). Menurutnya, seringkali ketidakpercayaan diri perempuan didasari karena anggapan yang ada di lingkungan sekitar. Banyak yang beranggapan bahwa perempuan adalah makhluk lemah, tidak mampu melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh lelaki dan hanya boleh berdiam diri saja mengurus pekerjaan rumah.
Namun menurut, Prisia Nasution, kelemahan perempuan yang membuatnya tak percaya diri justru terletak pada mindset yang dimiliki.
"Dari dulu, aku banyak sekali bersaing dengan laki-laki. Dulu atlet silat, kuliah jurusan teknik dan suka olahraga naik motor besar yang kebanyakan dilakukan oleh laki-laki. Tapi sebenarnya itu bukan hambatan untuk jadi terbelakang, karena kekurangan perempuan itu ada di mindsetnya. Selama ini kita didoktrin perempuan lemah, tidak bisa berkarier, tapi pada dasarnya kita multitalenta dan lebih tahan banting," jelas aktris 36 tahun itu.
Jika yang ada di mindset hanya berputar pada ketidakpercayaan diri dan selalu beranggapan perempuan adalah manusia yang lemah tentu hal tersebut akan terus menjadi hambatan yang sangat besar bagi perempuan untuk mulai berkarier dan menjadi mandiri. Justru menurut Prisia, perempuan itu adalah makhluk yang multitasking. Dengan kemampuan tersebut, bisa menjadi pembuka jalan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.
Namun, masalah lain yang muncul ketika perempuan ingin mencoba suatu hal dalam berkarier adalah kegagalan. Sebagian besar perempuan akan selalu memikirkan kegagalan sebelum mencobanya.
"Ketidak berhasilan seseorang itu pasti didapatkan ketika tidak mencobanya, sedangkan jika kita mencoba pasti ada persentase keberhasilan di dalamnya." tambah Prisia.
Artinya, dalam diri perempuan sendiri masih sering menganggap jika ia tidak mampu melakukan itu. Masih sering bertanya-tanya kesanggupan dan kesiapan dirinya. Hal itulah yang membuat perempuan terus berada dalam zona ketidak percayaan dirinya. Padahal bagi Prisia, yang paling utama dalam memulai sesuatu adalah keyakinan
"Jadi sebenarnya, semuanya bisa kita lakukan, mau laki-laki, mau perempuan. Tidak ada kata terlambat atau terlalu dini untuk memulai sesuatu yang baru, yang penting kita percaya dulu aja kalau kita bisa." jelasnya lagi.
Prisia juga mengingatkan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk jangan takut sebelum mencoba suatu hal yang baru. Jika terus menerus dihantui oleh rasa takut dan selalu bertanya-tanya tentang kemampuan yang kita miliki, maka kita tidak akan pernah tau apa yang bisa kita lakukan.
Padahal, kesempatan perempuan dalam memulai sesuatu yang baru terutama berkarir terbuka sangat lebar. Menurut survey global, jumlah perempuan dalam management corporate meningkat hingga 85% yang sebelumnya adalah 75%. Hal itu menandakan jika kesempatan perempuan untuk berkarier serta mengekspresikan dirinya terbuka sangat lebar.
Nuranisa Putri Matahari selaku Community Investment Manager Prudential Indonesia yang juga hadir sebagai narasumber dalam live talkshow My Mom My Inspiration juga membenarkan peningkatan survey tersebut.
"Kesempatan berkarir itu tidak hanya untuk laki-laki, perempuan juga mempunyai kesempatan yang sama," jelas Nuranisa dalam sela-sela talkshow My Mom My Inspiration.
Perempuan yang akrab disapa Nisa ini melanjutkan, menurut survei dari Google dan Kantar, Indonesia merupakan negara tertinggi di mana perempuan berprofesi sebagai wirausaha. Artinya, kebanyakan perempuan di Indonesia senang berwirausaha dibandingkan dengan 12 negara lainnya di Asia Tenggara. Hal tersebut menjadikan pekerjaan berwirausaha bukan hanya perkerjaan laki-laki namun perempuan juga bisa menjadi bagian di dalamnya.