Psoriasis Bisa Diatasi dengan Rutin Berjemur, Ini Penjelasannya Menurut Ahli

6 November 2020 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Berjemur di bawah Sinar Matahari Foto: Dok. Shuttertsock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Berjemur di bawah Sinar Matahari Foto: Dok. Shuttertsock
ADVERTISEMENT
Psoriasis merupakan kondisi autoimun yang menyerang pada bagian kulit. Kondisi ini berkembang ketika tubuh membuat sel-sel kulit terlalu cepat, yang menyebabkan sel-sel kulit menumpuk dan membentuk bercak kemerahan atau sisik di permukaan kulit.
ADVERTISEMENT
Menurut American Academy of Dermatology, psoriasis secara klinik tidak menular namun bersifat kambuhan. Beberapa orang yang memiliki psoriasis melaporkan bahwa bercak psoriasis biasanya terasa gatal, terbakar, dan menyengat. Bercak kemerahan dan sisik tersebut juga bisa muncul di bagian tubuh mana pun, meskipun biasanya ditemukan di siku, lutut, dan kulit kepala.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan psoriasis, tetapi sistem kekebalan tubuh dan faktor genetik memainkan peran kunci timbulnya psoriasis. Selain itu pemicunya juga bervariasi, namun pemicu umum yang bisa mengakibatkan timbulnya gejala psoriasis adalah stres, penyakit (terutama infeksi strep), cedera pada kulit, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kondisi kulit yang terkena psoriasis. Foto: Shutter Stock
Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan psoriasis secara permanen. Kendati demikian, tahukah Anda bahwa sinar matahari ternyata bisa mencegah kambuhnya ruam psoriasis pada kulit?
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI), dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV, sinar matahari merupakan terapi alami yang bisa dilakukan oleh pasien psoriasis. “Berjemur adalah salah satu terapi alami dari psoriasis. Namun, saat melakukan kegiatan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni kita harus melakukannya di waktu yang tepat dan sepanjang hanya dibutuhkan,” kata dr. Endi dalam acara Kelas Media Virtual bertajuk “Psoriasis, Lebih dari Sekadar Penyakit Kulit”, pada Kamis (5/11).
Lebih lanjut, dr. Endi menyebut bahwa waktu terbaik untuk melakukan terapi sinar matahari adalah saat indeks sinar ultraviolet nya (UV) antara 6-8. “Kita bisa mulai berjemur dimulai dengan lima menit dulu. Bila lima menit tidak masalah, maksudnya tidak muncul kemerahan atau terbakar di area kulit, maka kita bisa menaikkan jadi enam menit pada berjemur berikutnya,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi perempuan sedang berjemur. Foto: Shutter Stock
dr. Endi kemudian menganjurkan penderita psoriasis untuk berjemur maksimal 15 menit (setiap kali berjemur). Selain itu, ia juga menyarankan penderita psoriasis untuk berjemur selama 3 kali dalam seminggu untuk mendapatkan hasil atau manfaatnya.
“Ini (berjemur) juga sekaligus menaikkan vitamin D di dalam badan kita. Jadi selain sinar ultraviolet itu memperbaiki psoriasisnya, tapi juga bisa meningkatkan vitamin D yang memiliki efek positif bagi psoriasis, jadi psoriasisnya lebih mudah terkontrol dan tidak kambuh kembali,” terang dr. Endi.
Ilustrasi perempuan sedang berjemur. Foto: Shutter Stock
Meski memiliki beberapa manfaat baik, dr. Endi juga mengingatkan Anda untuk tidak berjemur terlalu lama (apalagi hingga menyebabkan luka bakar), karena bisa memicu timbulnya psoriasis baru. Selain itu, dr. Endi juga mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan ini pada orang yang memiliki riwayat sensitif terhadap sinar matahari.
ADVERTISEMENT
“Jangan dilakukan pada orang yang punya riwayat sensitif pada matahari, soalnya ada autoimun tertentu misalnya lupus itu sensitif terhadap sinar matahari. Jadi, seperti apa tanda kalau kita sensitif pada sinar matahari? Kalau terkena sinar matahari maka kulitnya akan langsung memerah, itu jelas enggak bisa dijemur,” demikian tutup dr. Endi.
----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)