Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ratu Camilla Diabadikan dalam Boneka Barbie, Begini Tampilannya
14 Maret 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Guardian, boneka Barbie tersebut tampak mengenakan gaun biru Fiona Clare, cape berwarna hitam dari Amanda Wakeley, boots hitam oleh Eliot Zed, dan anting besar. Tampilan tersebut pernah beberapa kali dikenakan oleh sang Ratu sebelumnya.
Barbie Camilla itu juga dilengkapi dengan gaya rambut ikal khas Camilla. Tak lupa, boneka tersebut juga mengenakan bros Yayasan Women of the World (WOW) di bajunya.
Saat berpose dengan bonekanya tersebut, istri Raja Charles III itu berkelakar dan menyebut ia tampak 50 tahun lebih muda dari aslinya. “Anda mengurangi umur saya sampai 50 tahun; kita semua harus punya Barbie masing-masing,” ucapnya.
Kompak dengan bonekanya, Camilla mengenakan busana yang sama di momen tersebut. Ia mengenakan gaun biru yang senada, lengkap dengan cape dan sepatu boots hitam.
ADVERTISEMENT
Hadiah Barbie personalisasi ini diberikan kepada Camilla atas kontribusinya sebagai presiden dari Yayasan Women of the World (WOW). Yayasan amal tersebut berfokus pada bantuan untuk perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dikutip dari AFP, boneka Barbie tersebut diberikan kepada Camilla di Bus Festival WOW Girls. Selama beberapa waktu, bus tersebut melakukan tur keliling negara Inggris untuk mempromosikan kesetaraan gender. Tempat pemberhentian terakhir bus tersebut adalah Istana Buckingham yang berlokasi di London.
Acara di Istana Buckingham itu turut dihadiri oleh Ratu Belgia, Ratu Mathilde, dan aktris Helen Mirren, yang menjadi narator film Barbie yang rilis tahun lalu.
Dilansir Sky News, di momen tersebut, Ratu Camilla berpidato dan menceritakan aksi protes perempuan yang terjadi 110 tahun lalu. Pada Mei 1914, aksi protes tersebut menuntut agar perempuan juga memiliki hak untuk voting alias memberikan suara mereka. Para pengunjuk rasa pun melempari jendela Istana Buckingham dengan batu.
ADVERTISEMENT
Dua batu tersebut tidak dibuang, melainkan disimpan oleh Ratu Mary, permaisuri dari Raja George V, kakek buyut Raja Charles III.
“Meskipun langkah destruktif yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa itu tidak bisa diterima di hari ini, saya ingin menunjukkan batu-batu ini kepada Anda karena apa yang direpresentasikan oleh keduanya,” ucap Camilla, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
“Pada 1914, saya percaya, batu-batu ini merepresentasikan harapan bagi perempuan yang melemparnya. Harapan bahwa, di masa depan, mereka tidak akan menjadi korban dari sejarah mereka, atau korban kekuatan sosial dan ekonomi yang digerakkan melawan kesetaraan gender. Di atas itu semua, dua batu ini merepresentasikan harapan bahwa kita sangat mampu—seperti yang diucapkan oleh Christabel Pankhurst, ‘untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi para perempuan,’” lanjut Camilla.
ADVERTISEMENT